regret +jinseob [✔]

06

Lelaki manis bermarga Ahn itu memusatkan pandangan nya pada laptop di depan nya.

Deadline nya sebentar lagi, sedangkan dia baru menulis beberapa chapter.

Astaga, kalau saja dia bisa menolak permintaan Woojin-nya.  Dia yakin tidak akan seperti ini jadinya.

Hyungseob menyesap kopi yang dia buat. Berjaga-jaga jika mungkin saja dia mengantuk.

Drrtt drrtt...

Pandangan nya teralihkan pada layar ponsel yang menyala karena ada panggilan video call masuk dan menunjukan kontak benarnama 'my love'

Hyungseob ingin mengabaikan nya, karena apa yang dia kerjakan sekarang sangat sangat penting, terlebih beberapa hari lagi sudah masuk ke deadline.

Akhirnya panggilan itu mati sendiri karena tidak terjawab oleh Hyungseob.

Dia menghela nafas nya pelan, dia kembali fokus pada pekerjaan nya.

Menyesap kopi nya yang sudah mulai dingin. Dia melirik jam dinding yang tertempel di tembok kamar nya.

00.00

Tepat tengah malam. Dan dia belum tidur sama sekali.

Heol, ini baru pertama kali nya dia begadang hingga terlalu malam, karena sudah mau memasuki masa deadline. Padahal semalam-malam nya dia tidur itu jam 23.00 mau sebanyak apapun kerjaan nya.

Tapi sekarang dia benar-benar melewati jam tidur nya. Karena dia sedang dikejar-kejar oleh deadline sialan itu.

Selang beberapa menit, ponsel nya kembali bunyi dan menunjukan panggilan masuk.

Hyungseob pun mengangkat panggilan itu dan menyalakan mode loudspaker.

Karena jujur, dia juga merindukan kekasihnya

"SAYANG!!!"

"heii, berhenti berteriak bodoh!"

Hyungseob mencibir kesal saat kekasihnya itu malah berteriak. Untung saja mode loudspaker kalau tidak, mungkin sudah penging telinga nya.

"hehe, aku merindukan mu! Sangat!" suara disana terdengar begitu bersemangat.

Membuat Hyungseob tersenyum samar,

"ya, aku juga.."

"apa kau sibuk, hm?"

"ya, sedikit. Buku ku sudah mau memasuki masa deadline tinggal beberapa hari lagi. Aku benar-benar lelah." lenguh Hyungseob, dia menundukan kepalanya sebentar.

"lebih baik kau istirahat sayang, ini sudah sangat lewat jam tidur malam mu. Tidak kah kau kasihan dengan otak mu hm? Dia juga perlu istirahat." suara disana terdengar sangat khawatir.

Hyungseob menghela nafas nya lelah. Benar juga, dia perlu istirahat. Mata nya sudah berkunang-kunang menatap layar laptop nya dan kepala nya juga sudah mulai pusing.

Setidaknya tinggal beberapa halaman lagi dia sudah bisa menyelesaikan buku nya.

Hyungseob akhirnya menutup laptop nya dan melangkahkan kaki nya menuju kasur tercinta nya.

"baby, kau sudah tidur?" suara dari sebrang sana mengintrupsi Hyungseob yang sedang menguap.

"ya, aku rasa sebentar lagi"

Lelaki manis itu mengerjapkan mata nya, dan perlahan mulai memejamkan matanya.

"baiklah, kalau begitu selamat tidur sayang. Good night, and i love you."