Park Woojin.
Dia termenung di menatap hamparan laut di depan nya, villa nya memang dekat dengan pantai dan kebetulan kamar yang di pakai menghadap laut yang tenang.
Malam bulan purnama yang seharusnya dinikmati dengan keromantisan dengan pasangan nya,
Tapi, lelaki bermarga Park ini hanya duduk termenung sendirian di balkon kamar nya dengan ditemani teh hangat yang dia buat.
Pikiran nya berkecamuk setelah kegiatan sehabis sarapan dan berjalan-jalan mereka.
Seharusnya memang mereka berdua menikmati liburan sekarang. Tanpa ada ganguan apapun dari luar.
Dia tidak bermaksud curiga atau negative thinking. Tapi pesan serta panggilan telfon yang masuk kedalam ponsel Hyungseob membuat Woojin tidak bisa tidak memikirkan itu.
Woojin tau Hyungseob, tau sekali.
Jika lelaki manis itu sedang menutupi sesuatu dia tidak terlihat tenang jika itu menyangkut hal yang ditutupi nya.
Seperti tadi sehabis sarapan, Woojin menanyakan siapa Jungjung.
Seperti apa reaksi Hyungseob?
Dia panik dan gelagapan, serta langsung merebut ponsel nya yang berada di tangan Woojin dan menjawab pertanyaan Woojin dengan terbata.
Kejadian ini persis terjadi saat mereka berdua berada di Sekolah Menengah Akhir, saat Hyungseob ketawan berpacaran tanpa memberitahu Woojin sahabatnya.
Woojin dan Hyungseob memang bersahabat sejak mereka duduk di sekolah menengah akhir. Dan berakhir menjadi sepasang kekasih saat mereka menduduki bangku kuliah.
Dan berlanjut hingga sekarang.
"Woojin?"
Lamunan Woojin buyar saat suara halus yang sangat dikenal nya memanggil namanya.
Pandangan nya dia atensikan untuk kekasih mungil nya ini. Tangan nya terjulur untuk membawa Hyungseob ke pangkuan nya.
Hyungseob menatap Woojin dengan senyuman manis nya. Dan dia mengalungkan satu tangan nya ke leher Woojin.
"ada yang mengganggu pikiran mu?"
banyak seob, dan kau penyebab nya
"katakan padaku apa yang mengganggu pikiran mu?"
katakan siapa lelaki yang selalu menelfon dan memberi pesan romantis itu padamu?!
"hei, Woojin Park? Kau melamun?"
Lamunan Woojin buyar kembali saat Hyungseob menjentikan jarinya tepat di depan wajah Woojin.
Woojin tersenyum lalu mengusap pelan punggung Hyungseob agar lelaki itu merasa nyaman.
Woojin pun menggelengkan kepalanya, lalu mengecup pipi Hyungseob. "tidak, tidak ada yang kupikirkan, kok"
Hyungseob dengan cepat memeluk Woojin yang sedang memangku nya, dia menenggelamkan wajah nya di ceruk leher Park kesayangan nya ini.
"kenapa kau tidak bergabung dengan yang lain? Mereka sedang movie marathon" suara Hyungseob terdengar pelan karena dia berbicara masih dengan menempelkan wajahnya di leher Woojin.
Woojin melirik sekilas kekasih nya, bagaimana kekasih mungil nya ini bisa 'memiliki' yang lain saat dia masih bisa bersikap manis padanya?
"aku kesepian dibawah.."
Woojin mengerutkan dahinya bingung.
"bukankah dibawah ada Jihoon dan yang lain?"
Hyungseob menganggukan lucu, lalu menatap Woojin yang sedang menatap nya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
regret +jinseob [✔]
عشوائيpenyesalan? ya, itu yang dirasakan oleh woojin park. park woojin x ahn hyungseob slight! Guanho! Jinhoon! bxb dont like dont read it !