Gelapnya malam benar-benar menerkam. Semilir angin malam menusuk hingga tulang. Kerdipan lampu jalan pun sudah mulai meremang.
Ini sudah memasuki bulan Desember, artinya musim dingin akan segera dimulai.
Entahlah, bodoh atau nekad. Namja berpakaian kaos oblong itu memilih berjalan sambil menjinjing sepatunya yang basah ke arah jembatan sungai han.
Air mata juga mulai mengalir diwajahnya. Perasaannya benar-benar kacau. Sekacau kondisinya yang seperti orang gila yang baru saja mengetahui bahwa ia kehilangan segalanya.
Ia berhenti sambil menatap air sungai han yang sangat tenang. Seingatnya ada lima belas kasus bunuh diri disini bulan lalu. Cukup banyak.
Apakah ia harus menjadi yang pertama bunuh diri dibulan ini?
Ia ingin. Tapi hati dan otaknya sedang tidak sinkron dan itu membuatnya penuh dengan emosi-emosi.
Ia mulai menaiki jembatan itu dan merentangkan kedua tangannya berharap angin membantunya untuk menjatuhkan diri. Ia berharap jatuh sekarang. Ia muak dengan semuanya.
Harta. Keluarga. Kedudukan. Popularitas. Kecerdasan.
Semua itu adalah keinginan para orang dewasa agar mereka bahagia. Sedangkan mereka tidak peduli dengan kebahagiaan generasinya. Itu yang membuat namja itu bertekad jatuh sekarang.
"Kau ingin mengakhirinya seperti itu?"
Namja itu menoleh dan tersenyum pada yeoja yang baru saja mengutarakan pertanyaan. Yeoja itu terlihat terburu-buru.
"Aku hanya menunggu angin"
"Apa kau tidak peduli dengan Eomma, Appa, dan masa depanmu?"
"Bagaimana jika kau ada diposisiku? Aku hanyalah bayangan"
"Kau bukan bayangan!"
Namja itu menyeringai dan menatap langit yang mulai menititikan air hujan perlahan-lahan.
Ia yakin yeoja itu hanya berusaha mencegahnya agar ia mau bertahan hidup didunia yang kejam.
"Maaf, bisakah kau sampaikan pesan terakhirku pada Eomma dan Appa?"
"Eoh?"
"Katakan jika aku mencintainya. Katakan juga pada saudara kembarku jika aku bangga padanya. Terima kasih"
Semilir angin kencang datang membantu namja itu menjatuhkan dirinya ke sungai. Dinginnya air yang meremukkan tulang benar-benar menyambutnya.
Yeoja itu berteriak dan mencoba meraih namja itu. Namun, semuanya sia-sia. Ia segera menghubungi kepolisian agar bisa membantunya. Air matanya mengalir.
Ia berharap namja itu masih hidup sampai polisi membantunya mencari disungai. Ia meraih sepatu milik namja itu dan memeluknya.
"TAEHYUNG PABBO!!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Prolog End.Hai guys.....
Ini adalah Sequel dari Life So Beautiful.
Pemeran utamanya Taehyung dan Jimin.Alurnya bakal mundur-maju artinya kalian dapat menebak beberapa part selanjutnya.
Have fun!
Tapi, bakal lama ya...
Dan untuk chocolate niatnya mau diremake
KAMU SEDANG MEMBACA
Broederschap [COMPLETED]
Fanfiction"Kita bahkan tidak terlihat seperti saudara" "Lalu!? Kau---" "Aku akan mengakhirinya. Jangan menyerah tentang apapun. Kau memiliki segalanya" ●●● Dalam diriku, aku tidak ingin kehilangan semua milikku. Aku memang egois, terutama mengenaimu. Kita sam...