8. STIGMA

460 60 1
                                    

Xia memohon dengan sangat agar para readers menyalakan BGM

V BTS-STIGMA

Chapter kaporit aing. Soalnya aing ketika setelah nulis ini keinget terus tentang Taehyung di era BST dan ternyata bener-bener ngedukung cerita ini. Padahal awalnya Xia gak mikir bakal sama kayak sosok Taehyung.

◎◎◎

September, 13rd 20XX

Langkahnya terlalu berat ketika ia harus rela meninggalkan rumah sakit sebelum mengetahui kondisi Seokjin yang sadar. Hujan yang deras  menjadi saksi bahwa ia benar-benar terluka. Rasa nyeri akibat dorongan Namjoon membuat luka punggungnya terasa samakin perih. Bahkan kenyataan pahit itu juga ingin ia musnahkan bersama hujan.

Taehyung menengok kearah lapangan basket yang ada didekat pusat kota. Ia tersenyum mengingat kenangan awal cintanya hancur. Menatap ring basket dengan tetesan air hujan disekelilingnya. Tanpa berniat membuang waktu, Taehyung kembali jalan mengikuti kemana hatinya akan pergi. Jika bisa, Taehyung ingin mati saja sekarang.

Bangku taman dipinggir danau itu juga membuatnya terlarut pada kenangan dimana ia sering bermain disini bersama Jimin dan Jungkook sebelum mereka mengerti arti cinta dan kasih sayang. Taehyung juga melempar batu kerikil kedalam danau dan berharap seperti yang mereka lakukan saat kecil dulu.

'Aku ingin kematian'

Setelah puas dengan harapannya, Taehyung kembali berjalan kearah akuarium yang ada disekitar situ. Ia tersenyum miris mengingat semua mengenai kenangannya bersama Jimin, Namjoon, dan Seokjin. Air matanya sama sekali tidak ingin berhenti mengalir. Segitu aibnya kah Taehyung dimata mereka?

"Wah... pahlawan sudah lapar rupa nya", ucap Namjoon seraya menggendong Tae.

"Noona, cadi Tae biyang pada Coon-cci kalau Noona di ganggu. Teyus Coon-cci pukul olang aneh tadi. Tae hebat, can?"

'Pahlawan? Sekarang justru aku yang membuatnya terluka, bukan?'

Taehyung tersenyum miris. Hari tempat akuarium tutup karena ada perbaikan. Merasa tidak punya kepentingan lagi, ia kembali berjalan kearah tempat yang terakhir ia kunjungi bersama Jimin saja. Lotte World.

Ramai. Namun, orang-orang tampak tidak peduli padanya. Ia hanya menatap bangunan megah yang pernah menjadi saksi kedekatan dirinya dan Namjoon diwaktu kecil dan dirinya bersama saudara kembarnya, Jimin.

"Seandainya, aku tidak kembali. Bagaimana perasaanmu?"

"Ehm... aku akan membenci diriku sendiri karena membiarkanmu pergi. Jadi, kembalilah! Aku akan merindukanmu, arra?"

"Hem.. Arraseo. Tetaplah menjadi Taehyung yang bahagia ya"

"Aku tidak berjanji"

"Yak! Kau begitu aku akan tetap disini saja"

"Okeeee... aku akan menjadi Taehyung yang bahagia. Dengan syarat, kau berjanji padaku untuk kembali, yakso?"

"Yakso"

"Kau punya banyak pikiran ya Jim? Jangan-jangan mengenai kepergianmu ke China. Tidak apa, tidak usah khawatir padaku"

"Thanks Tae, aku hanya takut kita saling mengingkari janji kita"

"Bagaimana jika kita mencelupkan diri kita ke pantai jika mengingkari janji kita?"

Broederschap [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang