'Hallo'
_______________________________
Jungkook memekik kesal mendapati panggilannya diputus secara sepihak dari sebrang sana, ia melempar ponsel miliknya pada sofa seraya ikut menghempaskan tubuhnya pada sofa.
"Dasar bodoh , kenapa dia cepat sekali melupakannya." Tangannya kembali meraih ponsel lalu kembali mendial nomor.
"Hh'allo."
Jungkook berdecak ketika sambungan telponnya sudah terhubung
"Hey kim jisso aku tak ingin berbasa basi, aku menelponmu hanya ingin mengajakmu bertemu , besok di taman belakang universitas jam 11."
Setelah berbicara panjang lebar Jungkook langsung memutuskan sambungannya tanpa menunggu jawaban dari Jisoo, ya kenapa harus menunggu jawabannya toh Jisoo sudah pasti tak akan menolak ajakan tersebut.
Setelah mendapat panggilan tak terduga dan ajakan tak terduga jangan tanya bagaimana Perasaan Jisoo sekarang.
Meskipun sambungannya telah di putus ponselnya masih menempel di telinganya dengan mata yang membulat sempurna ditambah mulut yang menganga.
Sesaat ia masih menahan posisinya hingga suara lengkingan menggema memenuhi kamarnya."KYAAAAAAAAA" Jeritnya dengan suara yang cukup keras, Ia berdiri dari tempat tidurnya lalu meloncat kegirangan.
"Apa kau barusan bermimpi Kim Jisso, Yaa Kim Jisoo apa barusan Seorang Jeon Jungkook mengajakmu bertemu?" Jisoo berkacak pinggang melihat pantulan dirinya di cermin seraya mengajak bayangan dirinya berbicara.
"Kurasa besok dia akan meminta maaf padaku karna telah menolaku, lalu dia akan mengajaku berkencan, woow Kim Jisoo ternyata pesonamu tak kalah dari seorang Park Chaeyeong." Bangganya pada dirinya sendiri, sedetik kemudian ia beralih pada lemari pakaian lalu memilih beberapa pakaian yang ada disana.
"Aku harus mempersiapkan semuanya agar hasilnya sempurna, dan Hey kau Park Chanyeol aku akan membuktikan padamu bahwa seorang Kim Jisoo bisa mendapatkan yang lebih darimu."Racaunya seraya memilih pakaian lalu menyesuaikannya di depan cermin.
"Besok adalah hari yang bagus untukmu, Kim Jisoo Figthing." Jisoo menggantung pakaian yang sudah ia pilih lalu ia segera merebahkan dirinya di atas ranjang.
"Oh tuhan aku jadi tak bisa tidur." Jisoo menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tanpa menghentikan aksi komat kamitnya.
"Apa yang akan dia katakan padaku, dan kenapa dia mengajaku dengan tiba-tiba, bukankah tadi dia sangat jutek.?" Jisoo mendudukan dirinya menyandarkan tubuhnya pada dasbor ranjang.
"Yaa kau tak boleh terlalu percaya diri dulu kim Jisoo, kau juga tak boleh melupakan betapa kejamnya setiap lelaki yang kau cintai padamy." Ia menyibak selimut lalu mengambil ponselnya diatas nakas, nekat menghubungi Jungkook balik.
Tuuuuuuuuutttt
Ttuuuuutt
Tuuuuuuutt"Curang sekali dia, giliran aku yang menelponnya lama sekali menjawabnya," Jisoo masih setia menempelkan ponselnya yang belum menunjukan tanda-tanda diangkat.
"Ahh, menyebalkan sekali."kembali ia mendial nomor Jungkook.
"Kenapa lama sekali menjawabnya, dasar para lelaki curang dan seen-"
"Hallo."
Jisoo segera menutup mulutnya dengan satu tangan.
"Ah ya hallo oppa." Balasnya dengan sangat manis, kekesalannya menguap entah kemana.