❤❤Happy Reading ❤❤"Jika aku memintamu untuk menjadi kekasihku bagaimana?"
Sesaat Jisoo menatap lekat kedua iris mata Suho lalu ia tersenyum kecut.
"Ternyata kau juga salah satu dari para pria yang hobinya mempermainkan perasaan wanita." Setelah mengatakan itu Jisoo turun dari mobil Suho.
Mendapat jawaban seperti itu membuat Suho merasa bersalah, ia lantas ikut turun lalu mengejar Jisoo sebelum gadis itu pergi terlalu jauh."Kim Jisoo tunggu." Teriak Suho, namun gadis itu malah semakin mempercepat langkahnya.
Suho sedikit berlari untuk menggapai Jisoo."Apa kau tuli." Ucapnya setelah berhasil menggapai tangan Jisoo.
Suho terhenyak ketika mendapati Jisoo menangis.'Dia menangis,apa ucapanku keterlaluan tadi?' Pikirnya.
"Kk,kau menangis?" Tanyanya hati hati.
"--_--"
"Maafkan aku." Cicitnya lagi.
"--_--"
"Aku hanya bercanda tadi." Seketika Jisoo langsung menatap Suho dengan tatapan sendu.
"Kau pikir aku wanita bahan percobaan? Kau sama saja dengan pria lain, kau pikir meminta seseorang untuk jadi kekasihmu itu sebuah lelucon? Lalu apa kau pikir saat kau mengatakan itu padaku aku akan terbawa perasaan begitu maksudmu?" Ucapnya bermonolog, Suho semakin merasa bersalah dibuatnya.
"Aku minta maaf."
"Kau salah mengatakan semua itu padaku." Ucap Jisoo.
Suho menyerngit."Aku tak menerima sebuah lelucon, jadi ku anggap pernyataanmu tadi itu serius,dan kau kekasihku sekarang."
Bingo!
Suho membulatkan matanya, apa katanya tadi? Kekasihnya? Yang benar saja,apa gadis ini tak waras tadi saja membuatnya seperti seseorang yang melakukan dosa besar."APA."
"Tak usah berteriak seperti itu."
"Maafkan aku tapi aku tadi hanya bercanda."
"Tapi tak ada kata bercanda dalam kamus hidupku." Datar Jisoo lalu menyeka air matanya.
"Tapi hubungan harus didasari dengan rasa saling cinta Kim Jisoo." Jisoo menghela nafas lalu menatap Suho Intens.
"Memangnya aku mencintaimu? Tidak kan,kau juga tidak mencintaiku, lalu apa salahnya jika kita mencoba saling mencintai, Bagaimana jika kita berkencan selama satu bulan? Jika dalam satu bulan perasaan kita masih tetap sama yasudah kita akhiri saja,bagaimana?" Suho menjatuhkan pundaknya lesu, sungguh sebuah petaka mengantar Jisoo pulang.
"Kau bilang tak ada kata lelucon dalam kamus hidupmu, lalu yang barusan kau katakan apakah bukan sebuah lulucon ?" Ckhh Suho terlihat menggelengkan kepalanya berkali kali.
"Itu kesepakatan bukan lelucon Kim."
"Tapi ini sebuah lelucon bagiku."