Eps. 1

799 104 58
                                    

~Author pov

Hari pertama jadi murid baru, tentu saja melewati masa pengenalan. Begitu pula dengan putri kedua dari Keluarga Wilson, Jessyca Allisya Wilson yang tengah memperhatikan orang-orang yang sibuk berlarian kearah halte bis ditengah derasnya titisan air hujan membasahi jalanan serta orang yang lewat dibawah awan hitam disertai tetesan air itu.

Dengan keadaan seperti ini Jessy hanya bisa pasrah mendengar keluhan-keluhan mereka.

"Hufft, hujan lagi."

"Kapan berhentinya?"

"Pakaianku basah semua"

Rata-rata suara hati yang terdengar jelas.

"Haa.. Bukannya hujan itu bagus. Suhunya lebih sejuk." Ucap Jessy memberi kode ke para penumpang bis agar mereka sedikit membuyarkan pikiran mereka.

"Hei, ada apa denganmu, nona? Apa kau sudah gila? Dasar gadis aneh!" Ucap salah satu penumpang yang masih setia menunggu bisnya tiba.

"Maaf." Balas Jessy

"Because, I CAN HEAR YOU. Kau sangat mengusik telingaku ini." Batin Jessy.

"Coba kalian sepertiku, apa kalian masih bisa berkata seperti padaku?" Sambungnya walaupun dia tau tidak satupun orang yang bisa mendengarnya.

Penumpang bertambah banyak, tentu saja suara hati itu akan bertambah banyak. Mata Jessy membulat melihat banyaknya calon penumpang berlarian kearah halte. Tangannya mulai sibuk mencari Mp3 nya yg berada disakunya yang basah terkena air hujan.

"Apa masih berfungsi?" Batin Jessy sambil mencoba menyalakan mp3 yang kemasukan air dengan menekan tombol powernya.

Saat menekan tombolnya, tiba-tiba keluar gemercik api yang membuat Jessy terkejut dan spontan Jessy melepaskan mp3 mininya hingga terjatuh keaspal.

"Huff, aku benar-benar sial hari ini." Batin Jessy sambil mencoba mengambil mp3nya.

Kretek..

Suara renyah benda patah terdengar dari aspal. Mp3 milik Jessy tertindih benda bulat hitam alias ban bis berwarna hijau itu.

"Aakk!! Mp3 ku." Teriak Jessy.

"Aisshh. Sampai kapan aku terus begini?" Batin Jessy yang mulai menyerah.

"Ada apa dengan gadis itu?"

"Dia benar-benar aneh"

Suara hati orang yang melihatnya berlutut di trotoar.

"Isshh.." Kesal Jessy sambil menatap para calon penumpang dibelakangnya hingga membuat orang-orang seakan mundur takut diterkam harimau.

"Tuhan tolong hambamu ini." Batin Jessy lagi.

Akhirnya pintu bis otomatisnya terbuka, orang-orang mulai berlarian masuk kedalam bis itu termasuk Jessy. Diapun langsung mengambil tempat duduk disamping jendela agar bisa merefresh sedikit otaknya yang hampir gosong karena kejadian sial tadi. Baru saja dia menempelkan bokongnya ditempat duduk itu, tiba-tiba matanya tertuju dengan seorang nenek tua yang mencoba mencari tempat duduk, namun nihil. Semuanya sudah terisi oleh penumpang yang tidak memiliki hati sama sekali. Bagaimana tidak? Tidak ada satupun yang berdiri menawarkan tempat duduk untuk nenek itu.

"Kita akan berangkat sekarang!" Teriak supir bis

"Tunggu sebentar!" Teriak Jessy

"Kenapa lagi gadis itu? Sejak tadi
Kelakuannya ada-ada saja."

"Dasar aneh!"

Suara hati para penumpang bis.

Jessy yang tidak memperdulikan apa kata hati orang itu hanya berjalan lurus kearah nenek yang sedang berdiri itu untuk duduk dikursinya tadi membuat pandangan orang-orang tertuju pada gadis muda yang sempat dianggap aneh itu.

"Terima kasih ya, nak." Ucap nenek itu yang hanya dibalas senyum oleh Jessy.

"Ayo jalan pak!" Ucap jessy kepada pak supir.

Akhirnya sang supir menancapkan gasnya hingga ke halte berikutnya dimana Jessy turun.
Jessypun turun dari bis dan bergegas masuk kedalam Unique Highschool yang terkenal itu.

"Sepertinya aku terlambat. Mana pakaianku basah kuyup lagi." Batin Jessy sambil berlari kearah aula sekolah yang ternyata sudah dimulai beberapa menit yang lalu oleh kakak senior.

"Kamu yang disana!" Panggil kakak senior melihat Jessy yang kebingungan mencari aula.

"Iya, kak." Balas Jessy sambil mendekati kak senior itu.

"Kamu sangat terlambat, cepat masuk kedalam aula." Ucap kakak senior ganteng itu.

"Kamu basah kuyup." Sambungnya sambil memakaikan jaket untuk Jessy yang membuat Jessy tersipu malu.

"Thanks kak ."

"Sama-sama. Pergilah!" Balas Aaron Carrington yang tertulis di-ID cardnya.

"Tunggu, karena kau terlambat kau harus diberi sedikit penalty. Kau hanya perlu membersihkan sampah disekitar taman setelah pengenalan." Kata Aaron selaku kakak kelas

"Baiklah, terima kasih kak." Balas Jessy sambil tersenyum.

...

"Nama saya Nana"

"Nama saya Andara"

"Nama saya Alex"

"Nama saya Jessy." Ucap Jessy memperkenalkan yang sempat ditatap singkat oleh seorang anak laki-laki yang berada disebelahnya yaitu Alex.

Akhirnya pengenalannya pun selesai. Begitu pula dengan tetesan air hujan yang mulai mereda. Jessy pergi ke taman untuk membersihkan beberapa sampah karena tadi datang terlambat. Saat diperjalanan ketaman, banyak suara hati yang ia dengar.

"Oh jadi dia murid baru yang cantik itu?"

"Cantik ya"

"Hei, kau sangat cantik!"

Suara hati

Seketika Jessy berbalik.

"Terima kasih." Ucap Jessy yang dibalas wajah bingung dan aneh oleh seniornya.

"Hah?!" Balas salah satu seniornya.

"Ah, maaf. Salah orang." Balas Jessy tersenyum garing.

"Huufft. Hampir ketahuan." Batin Jessy.

~ hai yeorobun😘
Btw aku coba perbaiki cerita aku yang satu ini. Semoga lebih bagus dari yang kemarin yah 😂
Jangan lupa vote and commennya yah. Biar tau yg mana salah dan yang mana harus diperbaiki. Gomawo yeorobun ❤❤

I Can Hear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang