Eps. 27

65 3 0
                                    

Hati-hati typo guys😅😅

Kaget ya? Mungkin juga enggak😁 jangan muak sama author ya karena jarang update😥😥 author bakal berusaha sebaik mungkin..

Happy reading...

-----------------------------------------------------------

~Author pov

"Bagaimana cara memisahkan mereka untuk sementara?" batin Irina

"Ah, bodo amatlah. Nanti kan bisa kutanyakan, intinya ikut rencana aja dulu."  sambungnya sambil kembali ke kamar rawat Jessy

"Ohmy!! Kalian ngapain sih? Deket amat sih itu muka." Ucap Irina sambil melihat Alex yang hampir menyentuh bibir Jessy.

"Eh, lo ngapain ?" Tanya Alex dengan nada yg sedikit meninggi

"Lo yang ngapain? Lo marah sama gue?"

"Yaudah lanjutin aja." Sambung Irina sambil menyilangkan kedua tangannya, tapi dia tahu kalau Alex takkan mungkin berani berani melakukannya.

"Gak dilanjut nih?" tanya Irina

"Apaan sih?" balas Jessy malu

"Eh lo mau kemana?" Tanya Irina melihat Alex

"Ah, bodo. Gue mau pergi keluar, lo mau makan apa? Biar sekalian beli" tanya Alex dengan warna pipi yg hampir mirip sepert tomat.

"Aku mau pizza," balas Jessy

"Kalau aku burger aja sama soda" balas Irina

Alexpun meninggalkan ruangan, dan tanpa sadar Irina sdh melakukan tugasnya.

Drrrt..drrrtt

Getaran singkat pertanda pesan singkat masuk di ponsel Irina.

"Apalagi ini?" gumam Irina

"Apa?" tanya Jessy

"Ah, ini? Si davis, ketua kelas. Mau nanya keadaan lo. Bentar ya, aku keluar dulu." Balas Irina berbohong

"Aneh, knp nggak disini saja?" batin Jessy

Irinapun keluar dari ruangan dan melihat layar ponselnya lagi sejenak.

From: Lobelia

Telpon aku!

...

Di ruangan ICU

"Hei aqsal!" Panggil Mike dengan kondisi lemah

"Apa?" Balas Aqsal singkat

"Kenapa kau marah? Aku hanya memanggil namamu, rasanya sudah lama kita tdk berbincang seperti dulu lagi," ucap Mike

"Apa maumu?" tanya Aqsal langsung ke intinya

"Hahahh, cuma kau yg tau aku" balas Mike dengan senyuman tipis

"Kau tau? Hari ini hari apa?" lanjut Mike

"Sabtu.. Memangnya kenapa?" tanya Aqsal lagi

"Dasar sekertaris gadungan, hari ini tanggal 13 oktober tau," ucap Mike sambil tersenyum kecil

"Ah, aku lupa. Hari ini ulang tahun ibumu. Soalnya kau tanya hari bukannya tanggal," ucap Aqsal dengan sedikit bercanda

"Dasar!" ucap Mike

"Sepertinya aku tdk bisa meminta izin pada dokter." ucap Aqsal

"Hanya 1 jam," balas Mike

"Tidak, cukup 30 menit saja. Akan kucoba bicara pada dokter sendiri," lanjut Mike

"Terserah padamu, aku ada dibelakangmu" jawab Aqsal dan membuat Mike tersenyum lucu sekali lagi karena tingkah sekertarisnya itu

~~~

"Kau tau dok, entah kenapa aku sangat rindu ibuku. Padahal aku sering melihatnya di sudut kasurku di rumah sakit ini," ucap Mike

"lalu?"

"Hari ini ulang tahunnya, aku ingin menemuinya, tapi dia sangat jauh," ucap Mike lagi

"Kau masih tidak boleh kemana-mana," balas dokter yang bertanggung jawab atas Mike

"Ini hari spesial, aku tdk boleh membuatnya kecewa. Dia sangat jauh, tapi hanya butuh 30 menit untuk menemuinya. Apa aku bisa? Aku akan mengajak sekertarisku juga. Dia bisa diandalkan,"

"aku tdk yakin bisa mengunjungi ibuku lagi tahun depan," lanjut Mike

"Harusnya anda tidak boleh pergi begitu saja, tapi akan aku biarkan sekali ini saja. Jangan melewati batas waktu. Karena aku harus bertanggung jawab atas pasien ku," ucap dokter itu

"Siap dokter, ini akan menjadi yang terakhir kalinya"

"Apa ini benar? Jika dia biasa melihat ibunya, knp tdk memanggilnya saja kemari? Aku sedikit khawatir karena pasien kanker harus keluar ruangan ini," ucap dokter itu lagi

"Ibuku tidak bisa datang, dan jangan terlalu khawatir dokter kami tdk akan lama," ucap Mike

<skip>

Rasa khawatir dan takutpun bercampur aduk dalam hati Irina sambil melihat layar ponselnya yang namanya sengaja dia samarkan dengan nama bunga Lobelia.

"Halo?" ucap Irina sebagai pembuka

"Aku harap kau tidak melupakan tugasmu, jangan lengah hanya karena aku tak sering menghubungimu. Bukan berarti aku tdk mengawasimu."

"aku tau, dan aku punya sesuatu yg harus kau tau. Mungkin aku terlambat mengatakan ini, mulai sekarang berhati-hatilah.

"Apa maksudmu?" balas orang diseberang sana

"Dia punya semacam kemampuan mendengar suara hati"

"apa? Omong kosong apa yg kau bicarakan?"

"Apa kau tdk pernah merasa rencanamu pernah gagal dulu karena kemampuan ini, sebab dulu kau terlalu sering memikirkannya?"

"Mungkin kemampuannya lebih tepat membaca pikiran daripada mendengar suara hati seseorang, dia bahkan terlalu bodoh untuk mengetahui kemampuannya sendiri," lanjut Irina

"aku harap itu bukan omong kosong"

"Tentu saja bukan! Karena aku menjadi sampelnya. Dia sudah terlalu percaya padaku."

"Apa dia lupa atau mungkin tidak tahu apa arti unique highschool? Apa dia mengira hanya dirinya yg spesial? Dia salah!"

"Jangan lengah, jangan sampai ada yg tahu tentang kita!"

"Dan juga jangan lengah karena kau menyukai kakaknya"

"Kau tdk perlu khawatir. Aku sudah lama mundur, tdk ada gunanya mencintai seseorang yg bahkan tdk pernah melihatku sebagai wanita. Lagipula dengan kondisi seperti itu kak Mike takkan bertahan lama."

"oke, aku percaya."

"Apa ada lagi sesuatu yg harus aku lakukan?"

"Aku ingin kau memata-matai kakakku, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu yang mungkin berguna untukku."

"Akan aku lakukan, kakakmu juga mulai dekat denganku. Dia bahkan menyuruhku untuk memisahkan Alex dan Jessy. Aku belum tahu apa alasannya, tapi aku akan cari tahu."

"Good, setelah rencanaku berhasil akan kukirimkan uangnnya padamu. Berapapun yg kau inginkan."

"Berjanjilah padaku, Rissa Kenneth". Ucap Irina yg tak lama memutus sambungan dari ponselnya

.
.
.
.
.
.
.
.

Dan author update lagi.. Setelah sekian lama membiarkan cerita ini yg hampir berjamur, akhirnya author comeback.. Semoga kalian suka dengan chapter ini yaa😁😁

Tbc...

Follow ig author :@ooh_nrfrdla
Pasti bakalan di follback kok, dm aja😊

I Can Hear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang