Eps. 21

131 4 0
                                    

Yeay.... author muncul lagi, stay terus yaa walau author mulai jarang munculnya😢

Sebab sekarang author sekarang jadi MABA alias Mahasiswa Baru 😁 Alhamdulillah

Tapi author akan terus berusaha untuk menulis, jangan lupa Vote nya😊

Happy reading....

Author,

Ohjeonghun

------------------------------------------------------

Pucat, satu kata yg bisa menggambarkan wajah Mike yg tengah berjuang melawan penyakitnya. Kemarin, dokter telah menyatakan kalau Mike terkena Kanker pankreas. Awalnya, dokter mengatakan kalau kemungkinan dia masih bisa diselamatkan. Tapi, kondisinya sekarang berbanding terbalik dgn apa yg dia katakan. Mike semakin melemah, badannya tak sekuat dulu, dia hanya bisa berbaring menahan sakit yg luar biasa yg bersarang di perutnya dengan entah alat apa yg disematkan di tubuhnya.

"Bagaimana Jessy? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Mike

"Iya, tadi kami sempat latihan badminton di sekolah. Dia terlihat bahagia sekali, walau aku menyembunyikan keadaanmu sampai sekarang." Kata Irina berbohong soal Jessy

"Jika aku tiada nnti, aku ingin jasadku di kuburkan di samping ibuku." Ucap Mike

"Katakan pada Jessy, maafkan aku karena baru menemukannya sekarang kemudian meninggalkannya dengan bgitu cepat. Lalu beritahu padanya kalau semua ini bukan kesalahannya, itu hanya kecelakaan saja." Sambungnya yg membuat Irina menahan air matanya demgan susah payah.

"A-aku keluar dulu," pamit Irina memberi alasan untuk keluar dan menangis di luar ruangan Mike. Karena dia telah berjanji untuk tidak menangis di depan Kakak Jessy itu.

"Aqsal." Panggil Mike dengan nada yg lemah

"A-apa?"

"Apa boleh aku curhat?" Tanya Mike sambil tersenyum miring didepan Aqsal

"Apa?"

"Kau tahu? Ternyata ada cewek yg benar-benar mencintaiku bukan karena hartaku. Aku sangat senang mengetahui hal itu, sayangnya aku tdk bisa berkencan dengannya karena penyakit yg tdk lama lagi bakal merenggut nyawaku ini. Apa yg harus aku lakukan?"

"Coba saja kau ulang kalimat itu! Aku akan membunuhmu! Kau pasti akan sembuh, aku percaya itu." Balas Aqsal

"Bagaimana jika aku benar-benar meninggal? Kau mau apa?" Sambung Mike

"Stop! Atau aku tdk akan pernah menjengukmu lagi!" Balas Aqsal

"Baiklah aku mulai takut, jangan tinggalkan aku yaa." Ucap Mike

Tak lama kejadian tak terduga mulai bermunculan, kondisi Mike semakin menurun.

"Kondisi Mike makin down, apa yg harus kita lakukan kak? Sepertinya pagi tadi dia baik2 saja." Tanya Irina sambil menangis

"Inilah sebabnya aku tak mengencani siapapun hingga kini. Jangan bertanya bgitu padaku, apa aku dokter? Panggil dokternya sekarang!"

"Kendalikan kecemasanmu, itu malah membuat kondisinya semakin memburuk. Daripada panik yg tak berguna, lebih baik pikirkan sesuatu dgn tenang." Sambung Aqsal

"Terus aku harus bagaimana? Aku bingung, aku tidak bisa memikirkan apapun sekarang. Aku blank!"

Tak lama sang dokterpun sampai beserta 3 wanita berbaju putih dgn topi khas yg disematkan di tengah kepalanya.

"Silahkan tunggu diluar!" Ucap salah satu perawat dan langsung menutup pintu ruang inap Mike.

"Pindahkan Tn. Mike sekarang! Kita tdk punya banyak waktu lagi!" Ucap dokter yg menangani Mike

Seketika Mike pun dibawa ke ruang dimana pasien yg di antara hidup atau mati di rawat dalam satu ruangan yg dalam bahasa kasarnya dimana orang yg sedang sekarat di rawat.

"Oh, tidak Mike. Kau harus kuat, aku punya informasi penting tentang korban itu. Untuk itu kau harus bangun!"

"Aku akan tangani Mike, kau pergilah menjaga Jessy. Kabari aku jika dia sdh sadar. Kau, jangan berkata atau curhat yg aneh-aneh padanya!" Ucap Aqsal

"Tuhan sdg menguji kasih sayang antar kakak beradik yg terpisah bertahun-tahun itu." Sambungnya

Di kamar Jessy..

"Jessy, aku tdk ingin di tinggalkan dua org sekaligus. Ayo bangun!"

Meninggalkan?

"Apa mike akan meninggalkanku Jessy? Di saat aku jatuh cinta, dia akan meninggalkanku. Apa dia akan mati seperti itu? Itu tdk adil!"

Tiit..tiit..tiit

Bunyi Elektrokardiogram milik Jessy menandakan bahaya. Detak jantungnya tak beraturan karena cerita yg diucapkan oleh Irina tentang kondisi kakaknya.

Dadanya sesak, hingga pendengaran yg menjadi satu-satunya alat indraku berfungsi selain hidung ikut menghilang.

"Apa aku sudah meninggal?" Bgitu pikir Jessy

Welcome in the dream.

Jessy mulai bermimpi, entah sampai kapan dia akan terus bermimpi yg bisa disebut Koma yg sebenarnya. Mungkin sampai maut menjemputnya, jika benar mungkin dia akan bertemu dgn kakaknya nnti, begitu pikirnya.

Di luar ruangan ICU..

"Bagaimana dengan Mike dokter? Apa dia baik-baik saja?"

"Emm, sebaiknya kita bicarakan ini di ruanganku. Karena kau sekertarisnya, aku akan menjelaskan semuanya."

Merekapun menuju ruangan dokter itu kemudian menjelaskan segala sesuatu tentang penyakit Mike.

"Pertama-tama aku ingin meminta maaf soal Tn. Mike, aku mengatakan kemungkinan Mike akan pulih dalam waktu dekat. Ternyata sel kanker yg bersarang di pankreasnya sangat cepat bergerak. Sekarang, pankreasnya sudah dipenuhi oleh sel itu hingga membuat pankreasnya rusak parah."

"Apa dia tdk bisa disembuhkan?"

"Aku tdk yakin soal itu, ada cara lain untuk kesembuhan Tn. Mike lewat transplantasi. Tapi untuk melakukan operasi besar itu keberhasilannya hanya sekitar 20% saja. Lagi pula kita harus mencari pendonor yg mau mendonorkan pankreasnya untuk Tn. Mike. "

"Aku akan mencari pendonor itu," ucap Aqsal tergesa-gesa

"Kau yakin akan mencarinya? Kalau bgitu kau harus cepat. Semakin cepat dia di operasi semakin besar kemungkinan dia pulih."

Diluar ruangan..

Aqsal semakin putus asa, dimana dia akan mendapatkan salah satu organ penting dalam tubuh seseorang itu?

"Dimana aku akan mendapatkan organ itu? Ini tdk semudah mencari bubur." Batin Aqsal

"Apa Mike baik-baik saja?"

"Irina?"

Kemudian Aqsal berbagi informasi kepada Irina dengan harapan dia bisa membantu.

"Transplantasi organ?"

"Separah itukah?" Batin Irina

"Jadi kita harus bagaimana?" Tanya Irina

"Aku juga tdk tahu."

"Bagaimana ini? Bagaimana kalau kita tdk menemukan organnya, lalu.." belum sempat Irina melanjutkan perkataanya Aqsal sdh memeluk Irina yg sama putus asa seperti dirinya.

"Tenanglah, kita akan mendapatkan organ itu dan dia akan di operasi secepatnya." Bisik Aqsal sambil memeluknya erat

.
.
.
.
.
.
.
Maaf kalau mungkin ada typonya guys 😂 jangan lupa votenya yaa❤
Tbc.....

I Can Hear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang