Eps. 9

240 37 17
                                    

Hai semua.. masih ada yang mau baca ceritaku nggak? Aku bersyukur banget kalau benar-benar ada yg mau membaca cerita ini dengan ikhlas.

Selamat membaca.. jangan lupa vote loh 😂

------------------------------------------------------

~Author Pov

"Apa kau Jessy Wilson?" Tanya orang itu.

"Wahh, gila. Orang itu ganteng banget!!"

"Ohmy! Style ku banget"

Suara hati para orang-orang disekitaran tempat mereka berdiri. Seluruh mata tertuju kepada lelaki berkaki jenjang itu.

"I..iya benar." Balas Jessy terbata-bata.

"Akhirnya aku bertemu denganmu!" Ucap orang itu yang langsung memeluk Jessy dengan erat seakan dia tak ingin membiarkan Jessy jauh darinya lagi.

"Hei! Apa yang anda lakukan? Seenaknya memeluk orang didepan umum." Ketus Alex

"Kenapa? Kau juga mau?" Tanya Mike, kakak Jessy sambil merentangkan sebelah tangannya.

"Ihh, ogah." Balas Alex

"Jangan salah paham. Dia adikku." Ucap Mike meluruskan masalah.

"Oh, benarkah? Soalnya Jessy tak pernah cerita soal kakaknya." Balas Alex

"Memang, karena kami belum pernah bertemu setelah beberapa tahun yang lalu. Itu sudah lama sekali. Dan bodohnya aku, meninggalkan adikku sendirian." Ucap Mike dengan mata yang berkaca-kaca.

Jessy mulai merasa kalau ucapan orang itu tulus dari hatinya. Hatinya terasa bergetar saat mendengar ucapan orang yang menyebut dirinya sebagai Mike. Karena mulut masih bisa berkata bohong, tapi mata itu menunjukkan ketulusan dan kasih sayang yang sebenarnya.

Membuat Jessy spontan memeluk kakaknya yang ingin melepaskan rindu setelah bertahun-tahun lamanya hingga Jessypun tidak mengingat bagaimana rupa dari kakaknya.

"Jika saja aku bisa mendengar apa yang ada dihatimu sekarang. Pasti aku akan berusaha untuk menerimamu sebagai kakakku sepenuhnya. Karena aku tahu, jika mata masih bisa berbohong, pasti kata hati akan selalu berkata jujur." Batin Jessy

Seakan bisa mendengar kata hati Jessy. Sang kakak akhirnya mengatakan sesuatu didalam hatinya. Yah, satu kalimat berharga bagi Jessy untuk memastikan Mike kakaknya atau bukan.

"Jangan takut, aku benar-benar kakakmu." Batin Mike

"Apa kita akan terus berdiri disini hingga sore? Ini sudah pukul pukul 16:05. Apa?! Sudah sore?" Ucap Alex panik.

"Ada apa denganmu?" Tanya Jessy sambil mengelap sisa titisan air dimatanya yang tak sengaja keluar dari sarangnya.

"Aku terlambat, mau latihan band bareng Davis." Balas Alex

"Davis? Ketua kelas? Sejak kapan kalian bentuk band?" Balas Jessy dan kakaknya hanya menyimak pembicaraan mereka. Karena tidak mengerti apa yang adiknya bicarakan.

"Aku juga bingung sebenarnya kapan kami membentuk band ini. Semuanya mengalir begitu saja. Oh, iya. Kau ingat orang yang memanggilku waktu kita di UKS? Itu Davis, setelah ketemu sama kak senior kita langsung buat band gitu. Dia tau kalau aku bisa main gitar." Balas Alex

"Terus, kenapa harus kamu? Maksudku, nggak mungkin hanya kamu yang bisa main gitar disekolah ini." Balas Jessy

"Memangnya kenapa? Nggak boleh ya?" Balas Alex yang mulai kesal

"Ihh apaan sih?" Balas Jessy dengan nada yang sudah meninggi.

"Eh..eh! Ada apa ini sebenarnya? Kenapa kalian bertengkar? Kalian pacaran ya?" Tanya Mike masuk ketengah-tengah masalah yang langsung spontan dijawab oleh keduanya.

"Tidak!!" Tegas mereka karena saling kesal satu sama lain.

"Eh? Kok samaan?" Balas Mike yang langsung tertawa melihat tingkah lucu keduanya.

"Apa kalian tidak ingin pulang? Biar kakak antar, soalnya bawa mobil pribadi." Sambung Mike

"Ayo, deh." Jawab Jessy yang langsung pergi kearah mobil hitam yang terparkir didekat gerbang, dia sudah tidak canggung lagi saat Mike berbicara kepadanya. Karena dia sudah percaya kalau Mike adalah kakak kandungnya.

Di mobil..

"Jadi, kita mau kemana?" Tanya Mike sambil menyetir mobil.

"Ke apartemenku!" Jawab keduanya.

"Loh? Yang mana sebenarnya?"

"Yah apartemenku, kita tinggal ditempat yang sama." Balas Jessy.

"Kalian tinggal serumah?!" Tanya Mike tidak percaya

"Oppa! Ngomong apa sih? Kita tinggal didaerah yang sama, digedung apartemen yg sama hanya saja beda nomer."

"Ini nih alamatnya." Ucap Jessy sambil mengotak-atik layar GPS dimobil mewah itu.

Dan mobil mewah itupun melaju mearah alamat yang dituju.

"Oppa, nggak mampir di apartemenku dulu?" Tanya Jessy sambil melepas seat belt nya.

"Kakak ada urusan mendadak dikantor. Malam ini sekitar jam 7 malam, temui kakak di cafe itu." Balas Mike sambil menunjuk cafe disekitar apartemen.

"Baiklah, hubungi aku kalau sudah dekat yaa." Uca Jessy yang kemudian turun dari mobil.

"Hei bocah?! Kau mau ikut aku kekantor ya? Hei bangun!" Teriak Mike yang mendapati Alex tengah ngorok dikursi penumpang.

"Oh, i'm sorry brother." Ucap Alex yang masih setengah sadar dan mengelap air kiur sudut bibirnya lalu melepas seat belt yang mengalung di tubuhnya.

"Lo ngeces ya? Ihh, jorok." Ucap Jessy melihat Alex turun dari mobil.

"Oppa! Kami pergi dulu yaa." Ucap Jessy sambil melambaikan tangan pada kakaknya.

Sebenarnya Mike masih ingin bersama adik tercintanya. Namun sekarang dia hanya bisa melihat punggung dari adiknya yang mulai menghilang dimakan jarak.
Tapi, apa boleh buat? ada masalah yang harus dia selesaikan. Masalah yang tak berujung hingga kapan, dan masalah itu menyangkut akan masa depan keluarga mereka.

Setelah punggung adiknya tak terlihat lagi, akhirnya dia pun pergi dari depan apartemen adiknya itu.

~Jessy Pov

"Hah, capeknya." Ucapku yang langsung berbaring dikasur empukku.

"Jam tujuh masih lama nih, aku tidur aja kali yak?" Batinku yang langsung mencoba menutup mataku.

~~~

Hikss.. hikss

Isak seorang anak laki-laki.

"Mom? Mommy bangun!! Hikss..hikss.jangan tinggalin aku." Teriak anak itu sambil menangis dengan sekencang kencangnya.

"Mommy!!!!!!" Teriak anak itu dan membuatku terbangun dari tidurku.

Nafasku tidak teratur karena mimpi buruk itu. Mimpi yang terasa sangat nyata, seakan suara anak itu terdengar jelas sampai terngiang-ngiang dikepalaku.

"Huhh..Apa maksud dari mimpi ini?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana ceritanya? Masih kurang? Maka dari itu, author minta kritik dan saran dari kalian. Mungkin ada kesalahan yang tak terlihat dari author mohon di beri tahu dikolom komen yaa😊 jangan lupa vote loh 😂😂








I Can Hear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang