Eps. 22

158 8 0
                                    

~Author Pov

"Tn. Mike sudah sadar, tapi kalian harus masuk bergantian." Ucap suster menjelaskan

"Baik suster," balas Aqsal

"Kau jaga Jessy saja, aku punya sedikit masalah yg bersifat privasi." Ucap Aqsal kepada Irina

"Baiklah, aku akan menjaganya disana. Alex pasti belum makan siang,"

"Memangnya kau udah makan?"

"Tenang saja, aku masih kuat."

"Jangan sok kuat, kau terlihat pucat. Aku tdk mau merawat 3 pasien sekaligus."

"Oke, nnti aku makan sama alex."

Aqsal pun masuk kedalam ruangan ICU di mana Mike terbaring lemah.

"Hei, bro! Apa kabar? Kau cukup membuat kami ketakutan setengah mati." Ucap Aqsal yg membuat Mike tersenyum miring

"Aku hanya mengetes kalian saja kok, aku sudah baik-baik saja sekarang."

"Oke, aku percaya sekarang." Balas Aqsal

"Aku membawa informasi penting untukmu." Sambungnya

"Apa?" Tanya Mike

"Kita sudah mencapai titik terang tentang korban itu."

Jangan membuatku menunggu.

"Menurut informasi dari spy kita, anak itu sangat dekat dengan Jessy. Dan aku sempat bertanya pada Irina, Jessy hanya berteman dengan Irina, Alex, Rissa dan Aaron. Kemudian menurut penjelasanmu kalau anak itu laki-laki, maka korban selamat itu antara Alex atau Aaron."

"Kerja bagus. Kau harus dapatkan anak itu."

"Memangnya apa yg akan kau lakukan setelah kita menemukan korban itu?"

"Aku ingin kau menjauhkan anak itu dari Jessy, kalau bisa kau harus membunuhnya sekarang juga."

"Apa kau sadar yg kau katakan?"

"Tentu, aku tdk mau kalau Jessy kembali teringat dgn kecelakaan itu dan membuatnya terus di hantui rasa bersalah karena kecelakaan itu. Sebelum dia hilang kesadaran dan amnesia, dia terus mengigau kalau penyebab kecelakaan itu karena dirinya yg nakal karena telah mempermainkan stir mobil yg dikendarai ayahku."

"Aku mohon padamu, jika kau tdk ingin tanganmu kotor maka jalan satu-satunya kau harus menjauhkan dia dari Jessy. Aku tdk mau melihat Jessy menderita lagi."

"Sebenarnya untuk ukuran anak yg masih kecil seperti Jessy dulu tdk seharusnya memikirkan hal orang dewasa seperti itu, ternyata dia sdh bijaksana sejak kecil . Dan untuk itu aku belum bisa berjanji padamu. Tapi, akan aku coba." Balas Aqsal

~Jessy Pov

Entah dimana aku sekarang? Aku seperti menjadi saksi suatu kemalangan yg sangat nyata.

Saat itu sedang turun salju, jalanan sedang licin-licinnya. Satu keluarga yg duduk dalam sebuah mobil dimana anak-anaknya duduk dikursi belakang, kemudian sang ibu di kursi penumpang di samping supir yg tak lain adalah ayah dari kakak beradik itu.

"Ayah, aku ingin duduk di pangkuanmu. Aku sangat rindu padamu." Ucap seorang gadis imut kurang lebih berumur 4 sampai 5 tahunan

"Sayang, kau tdk boleh seperti itu. Ayahmu sedang menyetir, bagaimana kalau dia terganggu?"

"Biarkan saja, putriku bilang dia sangat rindu padaku." Balas sang ayah yg kemudian mencoba memangku anaknya

Belum sempat putrinya duduk di pangkuannya, tiba-tiba stir mobilnya menjadi oleng di tengah salju dan menghantam mobil yg tengah parkir di pinggir jalan yg hanya ditutupi pembatas yg terbuat dari besi. Disamping jalan itu terdapat jurang yg lumayan dalam dan curam. Mobil itupun masuk kejurang sedangkan mobil milik putri itu nyaris masuk ke jurang.

"S-sayang. Selamatkan anak-anak, dan Mike tolong jaga adikmu baik-baik. Ibu baik-baik saja, kalian harus membawanya ke rmh skit. Ibu akan menunggu disini saja, ibu hanya akan beristirahat sebentar." Ucap sang ibu sambil mengatur nafasnya yg tak lama lagi malaikat maut akan menjemputnya.

"I-ibu,"

"Berjanjilah pada ibu kalau kau akan menjaga adikmu dengan baik."

"Aku berjanji."

Merekapun meninggalkan ibunya yg sdh hampir menemui ajalnya dan meninggal di tempat saat putrinya tengah di operasi.

Dan? Bagaimana kondisi mobil yg terperosok kedalam jurang?

Terdapat seorang anak yg tengah menangis di pelukan ibunya yg sudah meninggal dunia dan ayahnya juga meninggal dunia karena pendarahan.

Ibu!

Teriakku yg tiba-tiba memanggil ibu yg tak pernah ku lihat selama hidupku.
Kenapa? Padahal aku sama sekali tdk mengingat wajahnya. Dan mimpi itu? Kenapa rasanya sangat nyata seperti penggalan  memori yg sempat di delete kemudian muncul kembali. Apa itu mimpi atau ingatan?

Aku mendengar samar-samar ada yg berbincang-bincang di luar ruanganku. Dan aku rasa itu Irina dan Alex. Selama aku tertidur, aku mendengar sesuatu yg membuatku bertanya-tanya. Apa Irina akan curhat padaku yg terbaring lemah ini? Seperti beberapa waktu lalu di curhat padaku sambil menangis. Aku harus pura-pura masih tak sadar agar dia menceritakannya lagi.

"Kau pergilah ke ruangan kak Mike, dia sudah sadar. Aku akan menjaga Jessy sebentar disini." Ucap Irina

"Baiklah." Balas Alex

Tap

                 Tap

       Tap

Terndengar jelas langkah kaki berpijak mendekatiku, dan aku rasa itu pasti Irina.

"Hei, Jess. Sudah sebulan kau tertidur, apa kau tdk capek? Apa matamu tdk panas? Hahah, dasar tukang tidur!"

Apa ini? Dia hanya bicara omong kosong. Mana curhatannya tentang kakakku?

"Kau tau, aku suka pada kakakmu sejak kita makan bersama di kafe itu. Haha! Sangat lucu memang, tapi aku benar-benar menyukainya apa adanya. Tapi mirisnya, sepertinya aku tdk akan bertemu dengannya jika kak Mike tdk melakukan transplantasi pankreas. Doakan kami, agar kita segera mendapatkan donor yg cocok untuk kak Mike."

"T-transplantasi?" Ucapku dgn nada lemah membuat Irina membulatkan matanya.

"J-Jessy?!" Ucap Irina terkejut.

"D..dokter! Jess.."

"Shut up! Aku tdk menyuruhmu untuk memanggil dokter untukku. Aku hanya minta sedikit penjelasan darimu."

"Katakan padaku apa yg terjadi pada kak Mike!"

"I'm Sorry, aku tdk bisa mengatakannya padamu. Aku sudah berjanji."

"Lalu? Kau ingin aku terus di hantui rasa penasaran? Mike itu kakakku! Aku berhak tau segalanya tentang dia!"

"Aku tdk bermaksud menyembunyikan! Tapi.."

"Baiklah, aku akan mencari tahu sendiri."

"Beri aku waktu sendiri."

"I'm sorry," balas Irina sambil melangkah keluar dengan rasa bersalahnya

Haruskah aku mendonorkan pankreasku?

Atau berdiam diri menunggu hari dimana aku akan kehilangan satu-satunya keluargaku yg kulihat.

Miris, ucapku dalam hati.

.
.
.
.
.
.
.
.
. Hai, thanks bagi reader yg masih sempat baca yaa.
Jangan lupa vote and commen.
😊

Tbc...

I Can Hear YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang