UGUF [6]

16 5 1
                                    

Bebek Salah Ijab Kabul
keyrahh
~•~

Tesib :Membuat fabel dengan latar di Hutan, castnya bebek, genrenya humor.

"Bu, ini gimana?"

Bebek Kuning menatap ibunya cemas. Bagaimana tidak cemas? Bebek jantan yang telah dijodohkan untuk si Kuning pergi dari hutan karena tak ingin dijodohkan dengan si Kuning.

"Tenang dulu, Ning."

Kuning mendengus pelan. Kenapa harus begini? Si Jantan pergi tepat saat hari pengucapan ijab kabul mereka dilaksanakan. Para tamu undangan sudah menuggu di pusat hutan, tempat acara dilaksanakan.

"Saya bisa menggantikan si Jantan, Bu." tiba-tiba Bebek Hitam datang dari pinggir danau dengan gagah beraninya.

Si Bebek Hitam yang sangat tergila-gila dengan si Kuning. Tapi apa daya? Si Kuning dijodohkan dengan bebek lain. Lagipula, si Kuning tidak menyukai si Hitam.

"Yasudah. Kamu cepat siap-siap!" Perintah Ibu Kuning. Daripada Ia harus menanggung malu karena acaranya tidak jadi?

Lalu dengan gugupnya, si Hitam duduk di hadapan bebek penghulu. Sayapnya Ia julurkan untuk mengucapkan ijab kabul ala bebek. Kalau di manusia, sebut saja salaman.

Tam, jangan gugup. Masa bebek cakep gak bisa sih, batin si Hitam.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan Bebek Hitam bin Bapak Hitam dengan Bebek Kuning binti Bapak Kuning dengan seperangkat alat renang dibayar tunai," ujar penghulu.

Hitam menghela nafas beratnya. "Saya terima nikah dan kawinnya Bapak Kuning binti Bebek Kuning—"

"Eh, kamu mau nikahin saya?!" Bapak Kuning bersuara.

"Maklum, Pak, tanpa persiapan." salah satu saksi menenangkan Bapak Kuning.

"Ulang. Saya nikahkan dan saya kawinkan Bebek Hitam bin Bapak Hitam dengan Bebek Kuning binti Bapak Kuning dengan seperangkat alat renang dibayar tunai,"

Si Hitam menarik nafas untuk bersiap. "Saya terima nikah dan kawinnya Bebek Kuning dengan seperangkat Bapak Kuning—"

"Salah lagi woi!"

REBEL'S GAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang