Dersik menerpa wajahnya. Wajah dari orang yang selalu kuperhatikan dari jauh. Inginku mendekat dan memeluk erat tubuhnya.
Namun, ku tak akan pernah bisa. Hal itu hanya akan membangkitkan luka yang mulai mengering. Luka yang disebabkan oleh tanganku sendiri.
Aku ingin dia bahagia atas kepergianku. Tapi lihat hanya wajah murung selalu ia tampilkan. Senyum yang dulu selalu menghiasi wajah tampannya. Menghilang seakan tidak pernah ada sebelumnya.
Aku yang saat itu memaksa untuk menyetir. Perjalanan menuju kantor wedding organiser berakhir tragis. Mobil yang aku kemudikan menabrak pembatas jalan.
Nyawaku melayang saat itu juga dan dia kehilangan kedua matanya. Aku tidak akan pernah bisa pergi dengan tenang sebelum melihat senyumnya.
"Maafkan aku, dan berbahagialah," ucapku pada dersik yang berhembus, berharap dia akan mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REBEL'S GAME
De TodoIni adalah kumpulan hasil game yang dilakukan oleh member RebellionID.