Aku berjalan disepanjang jalan trotoar, melewati lalu lalang orang-orang yang sedang sibuk beraktivitas.
Ramai.
Aku berjalan melewati banyak toko disekitarku.
Setidaknya keramaian ini membuatku sibuk untuk tidak memikirkanmu.
Langkahku terhenti saat berada didepan tempat penyebrangan.
Lampu hijau sudah berubah menjadi merah, banyak orang berjalan cepat melalui penyebrangan itu. Sebelum kendaraan yang berhenti bergantian melalui jalan itu.
Aku terdiam.
Biasanya aku akan melewati jalan itu dengan berlari, ada tanganmu yang mengenggamku.
"Ayo berlari, sebelum lampunya menjadi hijau." Ucapmu menunjuk lampu yang masih menyala merah dengan tertawa.
"Baiklah."
Kita berlari melewati jalan itu, dengan tawa. Tak peduli, melihat orang disekitar kita memandangi kita dengan aneh.
Dan sekarang, akupun tak peduli meski lampu itu berganti menyala hijau.
Aku tetap diam.
Bagaimana bisa aku melewati jalan ini tanpamu?
Lagi. Aku terisak. Menangis.
Aku merindukanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menunggu Senja
PoésieKamu itu seperti senja. Butuh waktu untuk bisa sekadar melihatmu, walau hanya sebentar... lalu kamu pergi lagi ditelan gelapnya malam. Dan aku harus menunggumu, lagi. Seperti itu seterusnya. Menunggu senja sama halnya seperti menunggu untuk melihatm...
