Hati

99 6 0
                                    

Jika aksara yang kutulis, tak pernah bisa terbaca olehmu. Jika suara yang keluar dari bibirku tak pernah bisa terdengar olehmu. Kamu memilih buta dan tuli pada setiap hal yang berhubungan denganku, dengan kita. Lalu, apa yang bisa dilakukan pada hati yang memilih lupa? Hati yang memilih pergi dengan membawa segala pemikirannya sendiri?
Bagaimana menjelaskannya?

Detik itu, kamu memutuskan untuk pergi meninggalkanku diujung jalan itu, tapi anehnya kamu selalu menjadi pihak yang merasa ditinggalkan, kamu bersikap seolah kamu yang paling terluka, lalu mengapa kamu memilih pergi bukannya mencari solusi?
Apa yang harus kulakukan pada hati yang memilih untuk tak lagi tinggal?

Menunggu SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang