Chan pov
Apa kamu tahu bagaimana rasanya melihat orang yang kamu sayang menderita? Sudah seminggu ini aku melihat tubuhnya penuh luka lebam terutama tangan dan kedua kakinya
"Noona, tanganmu kenapa?" kataku sambil melihat luka lebam di tangan sebelah kirinya
"Ini, aku tadi jatuh saat pelajaran olahraga" katanya berbohong
Aku hanya tersenyum dan mengacak lembut rambut panjangnya
"Noona, lain kali hati-hati. Aku tidak mau punya pacar dengan banyak luka lebam seperti gangster" kali ini aku berlari kecil karena aku tahu dia akan mengejarku
"Hya, chanie kembali kamu! Lagi pula siapa juga yang mau jadi pacarmu!" teriaknya
Sepuluh menit kemudian dia mulai berhenti karena kehabisan nafas saat mengejarku. Aku berhenti dan menyusulnya yang sedang jongkok di pinggir jalan
"Noona, kamu tidak apa-apa? Apa mau ku gendong?"
"Tidak usah, aku berat. Aku malas mendengarmu mengeluh dan menyuruhku untuk diet"
Aku mengulurkan tanganku padanya dan dia menyambutnya sambil tersenyum lebar
"Chanie, aku harap kita bisa terus bersama seperti ini" katanya sambil memandang langit yang mulai berwarna jingga
Aku hanya bisa menatapnya karena dia adalah orang yang paling berharga bagiku dan aku terlalu takut kehilangan dia seandainya aku mengatakan dengan jujur tentang perasaanku
Satu minggu kemudian...
Brak!!
Terdengar hantaman keras di gudang yang seharusnya kosong, aku langsung berlari masuk tanpa pikir panjang. Ku dapati noonaku tengah terbaring tak sadarkan diri dan tepat disebelahnya beberapa gadis sedang memegang pemukul bola baseball"Apa yang kalian lakukan? Noona!"
Aku berlari kearah Jihyo namun seorang gadis imut mencengkeram tanganku dengan keras
"Apa maumu? Maaf tapi aku tidak berkelahi dengan seorang yeoja"
"Beri tahu dia saat sadar nanti, jauhi pacarku atau aku pastikan lain kali dia tak akan selamat!"
"Kenapa kamu begitu yakin dia mendekati pacarmu?"
Kali ini dia menyodorkan hp miliknya dan menunjukkan foto Jihyo tersenyum pada pemuda bergigi kelinci yang nampak tak asing bagiku
"Kamu pasti salah sangka. Pacarku tidak akan pernah mendekati namja manapun"
"Kita lihat saja nanti. Mulai sekarang jaga baik-baik pacarmu agar dia tidak mendekati pacarku. Ayo!" katanya sambil memberi tanda pada gerombolannya untuk pergi menjauh
Aku menggendongnya dan segera berlari menuju ruang kesehatan dan menunggunya sampai dia sadar
"Chanie..." katanya pelan
Aku langsung terbangun lalu memeluknya erat dan dia hanya menangis
Sejak saat itulah aku selalu berpura-pura menjadi pacarnya untuk melindunginya meski aku tahu dalam hatinya aku hanyalah satu-satunya teman paling berharga yang dia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
FanfictionKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang