Jihyo pov
Sudah sepuluh menit aku menunggu Chanie keluar dari kelasnya tapi masih ada dosen di dalam kelasnya. Ku buka galery hpku, dimana terdapat banyak foto kami. Aku merindukan saat-saat itu, saat kami masih dekat dan tak ada jarak atau rasa canggung antara kami berdua. Aku masih ingat betul kejadian saat kami pertama kali bertemu
Dia adalah murid pindahan di sekolahku karena sifatnya yang pemalu dia susah mendapatkan teman sampai suatu saat ada segerombolan anak laki-laki yang membulynya. Kulempar tasku kesembarang arah, aku berlari menuju mereka yang masih memukulinya
"Hentikan! Atau aku adukan pada polisi" kataku sambil berpura-pura menelpon seseorang dari hp milikku
"Halo, polisi. Aku dari x junior high school. Temanku sedang dibully di taman bisa datang sekarang? Lima menit lagi, iya aku tunggu. Terimakasih"
"Ayo kita pergi, aku tidak mau ditangkap polisi" kata salah satu dari mereka diikuti yang lainnya
Akhirnya mereka pergi, aku mendekatinya dan memeriksa seberapa parah lukanya. Aku menghela nafasku panjang, aku lega dia hanya sedikit lebam. Ku bantu dia berdiri dan kugandeng tangannya menuju ruang kesehatan. Disana aku mengobati lukanya
"Terima kasih"
"Lain kali berhati-hatilah, aku tidak akan selalu ada untukmu saat ada yang membulymu"
"Ya, noona"
"Hya! Kita seumuran dan aku bukan kakakmu!" kataku kesal
"Apa kamu mau aku panggil bos?" katanya sambil tersenyum
"Setelah dipikir-pikir, panggilan noona tidak buruk juga" kali ini aku ikut tersenyum bersamanya
Sejak itulah dia tak pernah berhenti memanggilku noona, meski awalnya aku sempat merasa risih karena hal itu tapi kami tak pernah sekalipun bertengkar karena kami selalu menghormati pilihan dan privasi masing-masing
-----------------------------------------------------------------------------------------------------Dia menepuk pundakku membuatku tersentak, dia mulai melihatku dengan pandangan aneh
"Ngelamun apa sampai sekaget itu? Jadi curiga" Kali ini dia menggerak-gerakan alisnya naik turun
"Sudah, ayo pulang" kataku segera berdiri sambil mengaitkan tanganku pada tangannya
"Noona, kamu gak takut ada yang cemburu?"
"Siapa?" kali ini aku segera melepas kaitan tanganku
"Sepertinya Taeyong hyung suka padamu, bukannya kamu juga suka padanya?"
"Aku kira Sana unnie yang akan cemburu melihatmu jalan pulang denganku"
"Sana noona? Kami hanya berteman. Dia ingin mendekati seseorang dan dia perlu masukan dariku sebagai lelaki" kali ini dia berbalik melihatku dengan pandangan menuntut
"Aku dan Yong oppa juga tidak ada hubungan apa-apa"
"Wah wah bahkan sudah punya panggilan sayang, Yong oppa" godanya
"Kamu bisa diam tidak" kataku sambil berulang kali memukul lengannya
"Sebenarnya aku berniat membantunya memperbaiki hubungannya dengan Nayeon unnie"
"Lebih baik jangan"
"Kenapa?"
"Sudah ku bilang kan kalau dia suka padamu, pekalah sedikit dengan perasaan orang lain!" kali ini dia terdengar sedikit marah
"Hya, kenapa jadi kamu yang marah? Aneh!"
"Aku jadi malas ngomong dengan noona"
"Sama, aku juga malas bicara dengan namja aneh sepertimu"
Aku percepat langkah kakiku, meninggalkannya sendirian. Kenapa sih akhir-akhir ini dia jadi orang yang menjengkelkan seolah dia ingin membuatku marah dan menjauh darinya padahal aku selalu menahan diri agar aku tak perlu mengucapkan kata perpisahan pada hubungan pura-pura kami. Apa aku terlalu egois karena ingin dia selalu berada didekatku? Apa tidak bisa kamu berada di dekatku selamanya?
Chan pov
Tahukah kamu aku selalu menahan diriku agar tidak memelukmu? Ini terasa begitu berat bagiku, tapi kamu selalu berada di dekatku bahkan kemanapun aku melihat yang kulihat hanya wajahmu. Aku sudah tidak ingin memanggilmu dengan sebutan noona, saat ini aku ingin berlari dan memelukmu erat tapi aku takut kalau kamu tidak merasakan perasaan yang sama denganku dan akhirnya pergi menjauh.
Aku hampir saja menyusulmu saat kulihat Taeyong hyung menarikmu dalam pelukannya. Aku melangkah menjauh mengetahui diriku yang tak mampu berada didekatmu.
"Chanie, tunggu aku!" kali ini Sana noona berteriak memanggilku
Aku menoleh kearahnya yang kini berlari kearahku. Kenapa dia selalu datang disaat yang tidak tepat sih, kataku membatin.
"Chanie, kenapa sendirian? Mana Jihyo?"
"Tuh" kataku menunjuk Taeyong hyung yang berjalan sambil menggandeng tangan Jihyo, noonaku
Sana noona tersenyum melihatku seolah sedang mengejekku karena tak mau berterus terang tentang perasaanku
"Tuh, diambil orang kan" ejeknya
"Sudah, tidak usah bahas masalahku. Ada apa memanggilku?"
"Chanie, akhirnya dia mau menerimaku" katanya sambil meloncat kegirangan
"Baguslah, jadi aku bisa luangkan waktuku buat Jihyo"
Dia membulatkan matanya dan mulai memandangku dengan ekspresi aneh
"Apa? Kenapa?"
"Bwahaha, sejak kapan kamu memanggil namanya? Biasanya juga panggil noona"
"Sudah ah, aku pulang saja. Aku malas meladeni orang gila!" kataku sambil mempercepat langkahku meninggalkannya
"Chanie, awas kamu!!" teriaknya marah
"Besok datang dengan Jihyo ke Rainbow ya, aku tunggu kalian berdua selesai kuliah. Jangan lupa!!"
Aku hanya mengangkat tanganku membelakanginya, dan aku tahu kini dia pasti sedang berlari menuju tempat pacarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
FanfictionKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang