Eunha pov
Aku sangat membencinya, dari dulu dia selalu saja memiliki apa yang aku inginkan. Lahir dari keluarga berkecukupan, punya seorang sahabat yang selalu ada disampingnya bahkan berhasil merebut hati orang yang aku cintai. Kenapa hidup terasa tidak adil padaku? Bahkan saat ini orang yang aku cinta masih belum bisa menerimaku sepenuhnya. Aku mungkin sedikit menyesal karena pernah membuly dia karena dia selalu tersenyum dihadapan Jungkook, kekasihku.
"Na, ayo kita pulang" kata-kata Jungkook membuatku tersadar kalau hari sudah mulai gelap
"Jungkook, tunggu. Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan" aku menarik ujung lengan kemejanya
"Apa?" katanya sambil berpaling menghadapku
"Apa kamu menyesal menjadi kekasihku?"
"Menyesal pun sudah tidak ada gunanya, lagi pula kenapa menanyakan hal itu sekarang saat kita sudah dua tahun pacaran. Kamu mau putus dariku?"
"Bukan begitu, aku nggak mungkin mau putus darimu" kali ini aku menautkan tanganku pada tangannya
"Jangan mikir yang aneh-aneh, aku kan sudah jaga jarak dengan gadis lain" kali ini dia mengacak rambutku pelan
Dia mengantarku pulang kerumah, lagi-lagi dia melihat dengan tatapan kosong kearah Jihyo yang saat ini sedang berdiri di depan gerbang rumahnya bersama seorang pemuda bernama Lee Taeyong. Aku benar-benar kesal kali ini, sudah dua tahun aku membuat Jihyo menjauhi Jungkook tapi tetap saja dia selalu melihat kearahnya saat aku ada disampingnya
"Nggak pulang, sudah malam loh" kataku mencoba untuk tetap tenang
"Ya sudah, aku pulang dulu. Bye" katanya sambil mulai menyalakan mesin sepeda motor miliknya
"Hati-hati dijalan!" aku sengaja berteriak
Saat aku akan masuk kulihat mereka berdua sedang berciuman. Astaga! Dasar gadis tidak tahu malu, bagaimana bisa dia berciuman dengan mantan pacar temannya
Jungkook pov
Sudah dua tahun aku menjadi pacar Eunha, meski sudah mencoba tetap saja aku tak bisa memalingkan hatiku begitu saja dari Jihyo. Andai saja waktu itu dia benar-benar datang ke atap sekolah dan melihatku berlutut menyatakan perasaanku mungkin tidak akan seperti ini jadinya.
Dua tahun yang lalu...
Menyakitkan memang ketika kita harus menerima kenyataan bahwa orang yang kita cintai tak pernah mencintai kita. Kulihat dia berjalan di koridor sekolah, buru-buru kumasukkan kertas itu kedalam laci mejanya. Sebuah kertas dengan tulisan "temui aku di atap sekolah jam istirahat". Aku tersenyum sendiri membayangkan apa yang akan terjadi nanti, sudah seminggu ini aku melatih dan menyusun kata-kata yang harus keluar dari mulutku.Bel jam istirahat telah berbunyi, buru-buru kulangkahkan kakiku menuju atap sambil membawa setangkai mawar merah. Aku mulai berlatih sambil mengingat kata-kata yang sudah ku susun rapi untuknya. Kudengar pintu atap bergeser segera kuucapkan kata-kata itu sambil menutup mata untuk mengurangi rasa gugupku tapi....
"Iya, aku mau" jawab seorang gadis dan aku tahu itu bukan suara Jihyo
Aku kaget ketika ku buka mataku yang kini berdiri dihadapanku adalah Eunha, teman sebangku Jihyo. Dasar bodoh!! Umpatku dalam hati. Kenapa aku tidak punya keberanian untuk memberikan kertas itu secara langsung padanya, melihat wajah Eunha yang begitu bahagia membuatku tak bisa mengatakan kalau aku salah orang.
Beberapa bulan kemudian....
Tepat saat jam pelajaran akan berakhir kulihat pemuda bernama Chan itu buru-buru menuju ruang kesehatan bersama seorang gadis yang mirip Jihyo. Ku ikuti mereka dan saat kudengar dia menyebut namanya
"Chanie" dengan suara lemah
Saat itu juga aku sadar kalau selama ini orang yang berharga dihatinya adalah pemuda yang menjadi teman baiknya. Karena itulah aku membencinya karena dia tak pernah menganggap aku ada, tapi disisi lain aku masih tak bisa melupakan perasaanku padanya yang masih tersisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
FanfictionKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang