Setahun yang lalu...
"Hyo, kayaknya Jungkook suka sama kamu deh" celetuk Mina teman sebangku Jihyo
"Nggak mungkin Min. Dia kan deketnya sama Eunha, perasaan kamu aja kali"
"Serius Hyo! Ini kamu yang gak peka atau aku yang bego ya?" sindirnya
"Males mikirin cowok, sekolah aja belum bener"
Lagi-lagi Jihyo merasa terganggu dengan perkataan Mina, bagaimanapun Eunha adalah temannya. Dia tahu pasti kalau saat ini Eunha sedang pendekatan dengan pemuda bernama Jungkook itu dan dia benar-benar tidak mau kalau persahabatannya dengan Eunha yang sudah berjalan dua tahun jadi hancur karena masalah cowok
Tak terasa sudah satu jam setelah bel akhir pelajaran berbunyi, suasana sekolah sudah mulai sepi. Hanya tinggal segelintir orang yang masih tertahan karena rintik hujan yang mengguyur bumi. Jihyo melangkahkan kakinya menuju kelas Nayeon yang ada di depan pintu gerbang, kemudian dia mendudukkan dirinya disebuah bangku kosong di depan kelas itu sambil memandangi rintik hujan yang selalu mengingatkannya pada seseorang
Valentine day beberapa tahun yang lalu tepat saat hari hujan seperti ini
"Aku suka oppa, oppa mau kan jadi pacarku?" Kata Jihyo sambil menyodorkan sekotak coklat buatan sendiri pada seorang pemuda tampan
"Hmm" jawab pemuda itu mengambil coklat yang disodorkan Jihyo padanya
"Terima kasih kakak sudah menerimaku" wajah Jihyo mulai tersipu
"Kamu kira aku suka sama kamu, cewek yang cantik dan bertubuh bagus aja aku tolak. Dasar buntalan lemak!" kali ini pemuda itu melempar coklat buatan Jihyo kedalam tempat sampah yang ada di dekatnya
Untung saja hari itu hujan bertambah deras jadi tak ada seorangpun yang tahu Jihyo menangis, karena dia dengan sengaja membuat dirinya basah di halaman sekolahnya yang sudah sepi. Hanya beberapa siswa melihatnya dengan pandangan aneh, termasuk pemuda yang sudah menolaknya itu
Setelah hari itu Jihyo sebisa mungkin menghindar agar tidak perlu melihat wajah orang yang masih tidak bisa dia lupakan itu
----------------------------------------------------------------------------------------------"Hyo, belum pulang?"
Sebuah tangan yang mulai terasa dingin menepuk pundaknya pelan membuat Jihyo sedikit kaget
"Kak Nay, aku kira siapa. Tumben kok kakak belum pulang juga?"
"Nunggu pacar datang njemput" katanya sambil tersenyum
"Tapi kan sekarang sedang hujan, masa hujan-hujan masih disuruh jemput. Gak takut pacarnya sakit?"
"Biar aja, biar jadi bukti kalau dia bener-bener sayang"
Tiba-tiba sebuah sepeda motor sport berwarna merah berhenti tepat di depan tempat duduk mereka. Sang pengendara mulai turun sambil membuka helmnya dan mengacak rambutnya yang basah
"Ayo pulang" kata pemuda berjaket hitam itu pada Nayeon
"Hyo, kamu nggak pulang? Mau aku temanin dulu atau gimana?"
Tiba-tiba pacar Nayeon menatap Jihyo lekat-lekat, seperti sedang mengingat sesuatu. Jihyo yang merasa diperhatikan membalas tatapan pemuda itu, dia kaget karena dia adalah pemuda yang selama ini dia coba lupakan
Ya Tuhan, kenapa kamu harus mempertemukan aku dengannya lagi padahal aku sudah hampir melupakannya batin Jihyo
Jihyo sudah membuang pandangannya dari pemuda itu tapi si pemuda bahkan tidak sadar kalau sang pacar mulai melihatnya dengan pandangan aneh
"Kenapa, sayang. Kamu mengenal Jihyo?"
"Kamu adik kelasku sewaktu SMP kan?"
"I..iya. Unnie, aku pulang duluan saja ya tiba-tiba aku ingin main hujan. Bersenang-senanglah, sampai jumpa besok" kata Jihyo sambil beranjak dari tempatnya duduk dan melambaikan tangannya pada Nayeon dengan senyum yang dipaksakan
Pemuda itu menatap punggung Jihyo yang mulai menghilang ditelan hujan, sedangkan Nayeon merasa ada yang tidak beres dengan tingkah pacarnya itu
"Kamu pernah pacaran dengan Jihyo?"
"Tidak, kenapa?"
"Kenapa melihatnya seperti itu? Atau jangan-jangan kamu suka dia?"
"Kamu cemburu? Jangan buang-buang tenagamu, lagipula dia bukan tipeku. Ayo pulang sudah sore" kata pemuda itu sambil memakaikan helm pada kepala Nayeon
Nayeon memajukan bibirnya, berniat memberi kode agar sang kekasih menciumnya tapi kekasihnya malah berjalan menjauh kemudian duduk diatas jok motornya sambil berteriak
"Ayo cepat naik, aku tak mau kemalaman sampai rumah"
"Ish, sebenarnya dia benar-benar suka padaku tidak sih! Sudah setahun pacaran tapi dia tetap saja tak pernah bersikap romantis padaku" gerutunya pelan
Tiga bulan kemudian sehari sebelum acara wisata ke luar kota
Hari ini Nayeon menginap di rumah jihyo karena lokasi rumah Jihyo lebih dekat dengan sekolah dan karena mereka harus berkumpul tepat pukul enam pagi, untuk menghemat waktu.
"Kak Nay mau titip apa? Aku mau ke mini market sebentar untuk beli cemilanm buat bekal besok pagi"
"Aku titip keripik kentang dan teh botol saja"
"Oke, aku akan segera kembali. Masuk saja kedalam kamarku dan beristirahatlah"
Jihyo melangkahkan kakinya keluar rumah sementara Nayeon masuk kedalam kamar Jihyo dan melihat-lihat. Kini ada yang menarik perhatiannya sebuah buku kecil berwarna merah yang tergeletak diatas meja disamping ranjang Jihyo. Dia mulai mengambilnya dan tiba-tiba sebuah foto terjatuh dari salah satu halamannya, sebuah foto namja yang selama setahun ini menjadi kekasihnya. Karena tidak percaya akan apa yang dilihatnya akhirnya dia membaca beberapa halaman buku diary Jihyo. Dadanya mulai sakit dan matanya panas menahan rasa marah yang kini tertahan di dadanya.
Jihyo masuk ke dalam kamarnya sambil membawa tas plastik berisi makanan, dia merasa aneh melihat kamarnya yang sekarang berantakan
"Apa ini? Jadi selama ini kamu suka pada pacarku!!" katanya sambil menyodorkan foto pacarnya itu
"Unnie, dengarkan dulu penjelasanku"
"Apa kamu bisa berjanji kalau kamu sudah tidak memiliki perasaan apapun pada Taeyongku?!"
"Maaf, aku..." belum sempat Jihyo selesai berbicara buku diary itu sudah mengenai dahinya dan membuatnya berdarah
Nayeon segera keluar dari kamar Jihyo namun beberapa menit kemudian dia kembali sambil berkata
"Mulai sekarang jangan pernah panggil namaku karena aku bukan lagi temanmu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
FanficKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang