Chan pov
Lima belas menit sudah aku menunggu di depan kelasnya tapi dia tak juga keluar. Akhirnya aku masuk ke dalam kelasnya yang hanya tersisa beberapa gadis yang sedang bergosip entah membicarakan apa
"Katanya ada yang lihat Jihyo berciuman dengan Taeyong oppa, apa benar?"
"Iya benar, bahkan ada yang mengirimkan fotonya padaku. Nih lihat"
Sial! Kenapa aku harus mendengar kabar seperti ini lagi sih. Kudatangi Jihyo yang sedang merapikan bukunya diatas meja sambil setengah berteriak
"Kenapa kupingku jadi panas ya! Sayang, ayo cepat pergi"
"Kamu kenapa sih? Sakit?"
"Iya sakit hati kali" sahut temannya yang lain
"Aku duluan ya" pamitnya pada mereka
Kenapa jadi aku yang sebal saat mereka tidak menjawab perkataannya barusan. Jihyo juga, apa dia tidak dengar apa yang mereka bicarakan!
"Hyo, kenapa diam saja"
"Hah?"
"Kamu tidak dengar mereka bicara apa!"
"Biarkan saja, paling juga mereka bakal capek sendiri"
"Jangan bilang kalau dia memang menciummu?"
Kulihat ekspresi wajahnya berubah seketika, dan aku tahu kalau itu adalah jawaban iya untuk pertanyaan yang baru saja kuajukan. Aku menatapnya tajam hingga dia menutup mulutnya karena menahan tawa
"Kenapa, ada yang lucu?"
"Kamu tidak sedang cemburu kan padaku?"
"Siapa bilang aku cemburu, katakan dimana dia menciummu?"
"Rahasia" katanya sambil meninggalkanku dibelakangnya
Kali ini aku mengejarnya dan memegang tangannya erat. Kudekatkan wajahku padanya hingga aku bisa merasakan nafasnya yang terasa hangat di wajahku, kulihat dia bahkan tak mendorongku menjauh dan mulai menutup matanya
"Hyo! Chan! Apa yang sedang kalian lakukan?" teriak Sana noona yang selalu datang disaat yang tidak tepat
Kami langsung menjauhkan diri satu sama lain dan merasa canggung. Hampir saja aku menciumnya kalau saja pengacau itu tidak datang tiba-tiba batinku kesal
Jihyo pov
Kami sedang menuju cafe, hening sepanjang perjalanan hanya suara Sana unnie yang terkadang menanyakan pertanyaan secara bergantian pada kami berdua
"Kalian kenapa sih, aneh banget. Apa tadi aku ganggu kalian ya?" katanya sambil tersenyum jahil
"Tidak, cuma udaranya panas takut haus kalau terlalu banyak bicara" Chanie mencari alasan
"Yakin? Sabar ya, sebentar lagi sampai kok"
Tak lama kami memasuki cafe dengan konsep warna pelangi di setiap ruangannya. Indah...aku bahkan terpesona lukisan awan diatap ruangan itu sedangkan disisi dindingnya terdapat berbagai macam pemandangan yang tak kalah indah. Aku menabrak punggung Chanie karena terlalu terpukau lukisan dinding cafe itu. Bau vanilla, sejak kapan dia suka memakai parfum? Aku memandangnya heran dan dia memandangku dengan tatapan "ada apa?" miliknya
"Kalian pesan saja dulu, aku mau ke toilet"
"Unnie, aku ikut" kataku sambil membuntutinya dari belakang
Saat di toilet, dia mulai menginterogasiku dengan berbagai macam pertanyaan
"Benar Taeyong sunbae menciummu?"
"Unnie!"
"Habisnya, aku terlalu penasaran untuk tidak menanyakannya"
"Iya, puas?"
"Dimana?"
Aku menunjuk pipi kananku, tapi kemudian dia bertanya lagi
"Bagaimana rasanya? Dengan Chanie sudah sejauh apa?"
Aku hanya diam tak mau menjawab pertanyaannya sampai dia bertanya lagi
"Mau pilih yang mana Taeyong sunbae yang super ganteng atau Chanie yang super perhatian?"
Akhirnya pertanyaan itu yang kini membuatku jadi tak nafsu makan padahal sekarang ini ada semangkuk ice cream favoritku di meja tempat kami duduk.
"Hyo, cepat habiskan! Memangnya kamu mau menginap disini?" kata Chanie menyindirku
"Sini aku suapi" kali ini dia mengambil sendok di tanganku dan mengambil ice cream milikku
"Buka mulutmu, aaaaa" sambil menaruh sesendok ice cream di depan mulutku
Sana unnie tak berhenti tertawa melihat tingkah-laku Chanie yang lebih perhatian dari pacar unnie sendiri, dan aku merasa malu kenapa dia melakukan hal itu dihadapan banyak orang yang kini melihat iri kearahku
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
FanfictionKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang