Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End

part 4 friend?

Satu tahun kemudian....

Jihyo pov

Aku berjalan menuju loker tempatku menyimpan buku, kulihat Chan sedang berbicara dengan seseorang. Kulangkahkan kakiku mendekatinya namun aku berhenti ketika sadar siapa yang sedang dia ajak bicara. Sana, seorang gadis cantik asal Jepang yang sering menjadi rebutan namja di tempat kuliahku.

Aku rasa sekarang waktunya aku membiarkan Chan memiliki kekasih dan berhenti menjadi pacar pura-puraku, meskipun Eunha masih saja membenciku karena aku, dia dan Jungkook kuliah di tempat yang sama.

Sejak saat itu aku juga tidak pernah bicara pada Nayeon unnie meski aku juga satu kampus dengan dia dan Taeyong oppa. Yang berbeda hanya Taeyong oppa yang terkadang suka mengikutiku dan duduk di sampingku meski hanya diam.

Aku melangkahkan kakiku menuju perpustakaan, tempat favoritku karena disana aku bisa membaca sambil mendengarkan musik dari hpku. Aku mulai mencari tempat kosong, kenapa hari ini ramai sekali batinku

Sebuah tangan terasa hangat meraih ujung jariku, dan dia menarikku hingga aku duduk tepat disampingnya

"Taeyong oppa" kataku terkejut

"Jangan melihatku seperti itu atau jangan-jangan kamu masih suka padaku?"

"Bukan, aku cuma merasa..."

"Canggung? Diam dan dengarkan ini, aku sedang tidak mood bicara" potongnya sambil memasukkan satu ujung earphonenya pada telingaku

Aku masih melihatnya dengan pandangan aneh, bagaimana bisa namja yang tadinya membenciku melakukan hal yang bisa dibilang manis padaku sekarang ini. Tiba-tiba dia memandangku, membuatku jadi salah tingkah dan dia hanya tersenyum kecil melihatku. Aku mulai menutupi wajahku agar dia berhenti memandangku

"Hentikan" kataku sambil menghalangi pandangannya dengan telapak tanganku

Dia menurunkan tanganku dan berkata

"Kalau kamu masih menyukaiku, bagaimana kalau kamu jadi pacarku?" katanya sambil tersenyum menggodaku

"Tidak usah menggodaku, tidak lucu" kataku sambil cemberut

"Aku serius" katanya sok serius

"Kamu lucu kalau sedang marah, pipimu jadi gembung seperti roti isi kacang" lanjutnya

Aku hanya tersenyum, aku benar-benar tidak bisa marah padanya yang mulai mau bicara padaku setelah sekian lama

"Teman? sekarang kita berteman kan?" kataku sambil menyodorkan tangan kananku padanya

"Teman" jawabnya tersenyum sambil mengenggam tanganku erat