Taeyong pov
Aku sengaja memancingnya agar dia mengikutiku karena aku tahu pasti bahwa dia masih memiliki perasaan yang sama dengannya. Sengaja kunyalakan kran kamar mandi setelah membaringkan Jihyo diatas tempat tidur. Saat dia lengah aku segera keluar dan mengunci pintu. Mungkin aku adalah pria bodoh yang menyia-nyiakan kesempatan untuk memiliki gadis yang aku cintai. Tapi aku bukan orang tak bermoral yang suka memaksakan kehendakku pada orang lain. Meski sakit, aku tahu inilah saat yang tepat untuk membahagiakan orang yang aku cinta
"Yah, setidaknya salah satu dari kami bahagia" kataku sambil meneguk segelas minuman dengan kadar alkohol ringan
Chan pov
"Sial, jadi dia sengaja menjebakku!" aku sedikit mengumpat karena marah
Aku duduk dilantai sambil memandangi wajahnya yang tampak lebih kurus setelah kami berpisah.
"Chanie...aku merindukanmu" katanya mengigau
"Aku juga" jawabku
Dia terbangun dan mulai duduk diatas tempat tidur sambil mengusap matanya beberapa kali
"Wah, daebak! Ajaib sekali minuman yang kuminum tadi. Bahkan sekarang aku bisa melihatmu" katanya sambil tersenyum konyol
Aku tertawa melihat tingkah lakunya yang lucu saat sedang mabuk. Dia mulai bicara tanpa henti menceritakan semua yang terhadi selama aku tak disini. Aku baru sadar betapa dia sangat terluka saat aku memilih mendiamkannya. Kali ini kubaringkan dia
"Aku belum selesai bicara"
"Tidurlah, kamu berisik sekali malam ini"
"Tidak, aku tidak mau tidur. Kalau aku tidur kamu pasti akan menghilang saat aku bangun"
"Tidak, aku janji akan ada disampingmu saat kamu terbangun"
Kali ini dia menarik kerah jaket milikku saat aku berbaring disampingnya, membuatku hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya
Cup!
Aku menciumnya sampai akhirnya dia tertidur dipelukanku.Jihyo pov
Aku terbangun dengan tangan Taeyong oppa berada dipinggangku, aku langsung bangun dan memeriksa tubuhku. Hah, untunglah pakaianku masih lengkap batinku sambil bernafas lega. Dengan kepala yang masih terasa berat, aku menguncang tubuh yang kini terbaring disampingku
"Oppa, cepat bangun sudah pagi"
"Aku masih mengantuk" jawabnya
Tunggu, itu bukan suara Taeyong oppa. Siapa lelaki yang tertidur disampingku? Kubuka mataku lebar-lebar, ku usap mataku beberapa kali bahkan aku sampai membasuh mukaku karena takut efek halusinasi saat aku mabuk masih belum hilang tapi yang kulihat tetap sama
"Kenapa melihatku seperti itu, kamu tidak merindukanku?"
Kali ini dia menarik tanganku dan menciumku, membuatku terdiam. Sebenarnya apa yang terjadi semalam? Kenapa dia yang ada disini bersamaku bukan Taeyong oppa?
"Sebaiknya aku mandi, tubuhku mulai bau karena langsung ke tempat reuni dari bandara" kali ini dia bangun dan langsung menuju kamar mandi
"Memangnya kamu membawa baju ganti?"
"Ada dikamarku"
Aku ingat semalam Taeyong oppa menyuruhku menunggunya saat dia menaruh pakaian gantinya, kubuka lemari di dalam kamar kulihat dua kemeja berwarna sama dengan ukuran berbeda tergantung disana. Ku ambil yang berukuran besar dan ku berikan padanya beberapa menit kemudian saat dia keluar dari kamar mandi
"Nih, aku tidak tahu pas apa tidak. Yong oppa yang bawa jangan lupa kembalikan padanya lagi nanti"
"Apa kamu tidak sadar juga?"
"Apa?"
"Dia sudah menyiapkan semuanya untuk kita, bahkan dia mengunci kita didalam dan pergi membawa kuncinya"
"Kita telpon layanan kamar saja, minta bukakan pintunya"
"Kamu masih marah padaku?"
"Kamu kira?"
"Maafkan aku, aku janji tidak akan..."
"Halo, layanan kamar. Bisa saya minta tolong? Saya terkunci dikamar dan kuncinya terbawa teman sekamar saya. Baiklah, akan saya tunggu terimakasih" potongku
Aku masih marah padanya jadi sengaja kudiamkan dia, tapi kenapa aku merasa kalau aku mulai tersenyum melihat wajahnya yang berubah serius. Biar saja, biar dia jera dan tidak mengulangi kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship And Love (Jihyo X Bang Chan) PART 1 End
Fiksi PenggemarKisah cinta dan persahabatan dari beberapa sudut pandang