Pagi yang cerahhhh... Sekali. Aku menuju sekolah, namun aneh kenapa Rachel tidak menjemput ku?? Lalu aku membuka WA di handphone ku. Ternyata Rachel mengirim pesan padaku.
"Hai Asha pagi ya, maaf pagi ini aku gak bisa jemput kamu, nanti sampai sekolah aku ceritain kok, bye dulu ya sha Jan marah logh :)"
Kata Rachel dalam pesannya.Ya ampun dia membuatku kesal. Oh iya Mama kan belum berangkat, aku bareng Mama aja deh
"Mah... Mah.. Logh Mah.." panggilku
Aku melihat keluar, ternyata Mama sudah berangkat, yaudah deh aku jalan kaki aja sambil nunggu ojek online, eh gak terasa udah jam 6 lebih 25 menit. Aku pun harus berlari menuju sekolah. Sampai didepan gerbang, hampir saja Pak Satpam mau menutup gerbangnya. Aku ngos-ngosan sambil berjalan menuju ke kelasku. Sampai dikelas aku hanya melihat tas ransel Rachel saja, tapi tidak melihat pemiliknya. Aku lalu menaruh tasku dan berusaha mencarinya.
"Gila kali nih orang, udah kemarin ditinggal, ke sekolah juga gak diajak bareng" kataku
*Bel masuk* ya elah udah bel. Akhirnya aku menuju ke kelas. Dan ternyata didalam kelas sudah ada Rachel. Ya ampun, ini anak terbuat dari apa sih, jengkelin banget
"(duduk dibangku dengan kesal) sabar sabar" kataku
"Sha jan marah ya.. Maaf deh kemarin sama hari ini ninggal kamu, tapi boleh gak aku.. " kata Rachel
"Pulang bareng Michel, sekalian aja selamanya gak usah bareng aku lagi" kataku dengan sedikit emosi
Dia tidak berkata sepatah kata pun. Aku tau aku agak keterlaluan, tapi ya sudah lah nunggu istirahat aja.
*bel istirahat pertama*
Aku menuju kantin sendiri, aku bertemu dengan Alfiano, dia menyapa ku namun aku hanya tersenyum kecil. Aku menuju kantin dan hanya membeli makanan ringan, lalu aku kembali ke kelas.
"(menabrak) ets.. Tumben sendiri, udah habis temen lugh" kata Dinda dengan sangat menyindir
"Diladenin gak ya?? Aku lupa, aku kan orang sehat, ngapain ngeladenin orang gak sehat" balasku tak kalah sewot
"Mending gak sehat tapi banyak temen, dari pada sehat sendirian, sekarang siapa yang gak sehat" balasnya
Aku hanya diam dan berusaha bertahan dari perkataannya. Aku tidak ingin cari perkara dengannya. Tidak beberapa lama. Aku melihat Rachel duduk disebelahku.
"Kamu masih marah ya, ikut aku deh, please" pinta Rachel
Aku hanya mengikuti setiap langkahnya.
"Aku kemarin pulang dari rapat OSIS ditembak sama Michel, aku terima, dan dia ajak aku pulang, kalau gak aku takut di marah, tapi aku udah bilang sama dia (menggenggam tangan ku) aku gak mau kalau pacaran tapi kehilangan sahabat, dia ngerti dan mulai sekarang aku gak bakal egois lagi" kata Rachel
"Aku tau, kamu gak perlu segitunya, kalau Papa kamu ijinin ya gpp" kataku
Lalu aku kembali ke dalam kelas. Dunia itu luas ya.. Bahkan jika tak ingin tenggelam maka kita harus pandai berenang mengarungi air itu.
***************
Seseorang sedang duduk di sofa. Lelaki tua yang penuh dengan harapan. Matanya penuh penyesalan. Lalu Alfiano datang dan masuk kedalam rumah itu.
"(berdiri) Vederl Kakek mau bicara" kata lelaki tua itu yang ternyata kakeknya Alfiano
"Namaku Muhammad Alfiano" katanya tanpa menoleh sedikit pun pada kakek itu
"Oke, tolong kamu berhenti sebentar!!" kata kakek itu
"Fio capek, aku mau istirahat dikamar, aku naik dulu" kata Alfiano
"Vederl kakek minta maaf!!!" kata seorang kakek
"Minta maaf gak akan membuat Mama sama Papa kembali" kata Alfiano lalu berlalu menuju kamarnya di lantai dua
Alfiano menaruh tasnya, ia lalu berganti pakaian dan menghubungi pamannya. Ia menelphone pamanya.
"Om, Tante dimana sama Farel?" tanya Alfiano
"Om kurang tau, ada apa, Kakek ada dirumah ya?" tanya Om Adri (paman Alfiano)
"kakek ada disini" kata Alfiano lalu menutup telfonnya
Alfiano lalu turun, rupanya Kakek itu sudah pergi, ia lalu menghampiri pembantunya yaitu Mbak yun
"Mbak kalau orang itu dateng lagi, jangan boleh masuk" tegor Alfiano
"Iya den, maaf" kata Mbak yun
*************
Angin malam ini, bagaikan aku.. Dan hujan ini bagaikan ia.. Dia adalah rembulan malam.. Matanya sebiru air laut.. Iringan biolanya masih ku dengar sampai saat ini.. Bahkan derah nafasnya masih ku simpan.. Detak jantung itu, adalah aku.. Sampai mawarnya mengering dan mati.. Ku siram dengan tangis ku.. Lirik pertamanya adalah kisah kami.. Yang kini sama sama menjauh.. Berbeda tempat.. Sama jauh jauhnya.. Ku tau Tuhan begitu baik padanya.. Ia tak ingin hujan terus terjatuh dalam sakit.. Senyum mentari darinya, masih ku ingat.. Kini sastra ke dua dari ku.. Andai kamu masih disini, cukup dengarkan aku. Aku yang pernah melihatmu sebelum 40 hari kepergianmu. Kamu bercerita bagaimana ringannya beban mu yang telah diangkat Tuhan. Lalu 40 hari terakhir kamu pergi, dengan memeluk lalu menghilang, sejak saat itu, kini kamu hanya menjadi history ku..
Happy Anniversary Brian Saputra
Kamu adalah lelaki pertama yang mampir dan pergi dari hatiku..Puisi kedua untuk first love ku. Tangis ku pecah, kami memang bisa dibilang terlalu muda untuk jatuh cinta. Namun ia bagaikan intan berharga untukku. Tangisku pecah saat itu, aku mempos nya pada history sosmed ku. Aku lalu membuka kota berwarna merah hati, yang masih ku simpan. Sedikit berdebu. Aku membersihkannya. Aku memegang foto foto ku bersama Brian. Karna dialah satu-satunya cowok yang bisa merubah sifat egois ku. Itu adalah kenang-kenangan yang berharga. Dan mata yang ku lihat ini, adalah dia. Aku memeluk sebingkai foto. Foto itu adalah saat dia merayakan ulang tahun ku untuk terakhir kalinya.. Selamat tinggal Brian Saputra. Semoga kamu terus mengenangku disana. Aku tetep bertahan sampai aku temukan cowok yang sama sepertimu. Setelah puas aku lalu tertidur sambil memeluk bingkai foto itu. Jam menunjukan pukul 10 Malam. Saat aku tertidur pulas. Mama masuk ke dalam kamar ku secara diam-diam.
"Sudah ku duga, dia masih menyukai Brian, (membuka handphone Asha) aku tau dia masih mengenang mu Brian. Dia masih merayakan Anniversarynya" kata Mama ku
Mama lalu menarikkan selimut ku, lalu mencium kening ku. Aku masih asik dengan mimpi ku malam itu. Aku bertemu dengannya setelah satu tahun yang telah berlalu karna aku memanggilnya dalam mimpiku. Meski ia tak berkata banyak, namun aku cukup bahagia, karna memang hanya setahun sekali aku bisa melihatnya kembali dalam mimpiku.. Ya... Meskipun hanya mimpi..
**************
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Asha
Dla nastolatkówJatuh cinta? Pernah dirasakan oleh perempuan yang akrab dipanggil Asha, pernah sekali ia merasakan jatuh cinta namun gagal karna cinta pertamanya meninggal, akhirnya ia bertemu dengan cinta ke duanya dan membuatnya berhijrah kejalan yang lebih baik...