"Asha" panggil Alfiano
"(menoleh) Iya?" jawab ku
"Nanti setelah pulang sekolah mau gak kamu ikut aku jengguk kakek?" Tanya Alfiano
"Boleh, tapi aku harus pulang dulu" kata Ku
"Iya aku jemput kamu ya?" kata Alfiano
"Ehhh.. Iya deh" jawab ku
"Kenapa, kok kayak gak enak gitu?" tanya Alfiano
"Bukan gitu, aku cuman takut dosa aja" Kata ku
"Aku kan gak macam-macam apalagi cari kesempatan" jawab Alfiano
"Iya.." Jawabku
"Kalau gitu aku balik ke kelas ya, udah mau bel soalnya, nanti aku tunggu dikantin" kata Alfiano
"Okee" jawab ku
Alfiano lalu meninggalkan ku di depan kelasku, ia menuju ke kelasnya. Bahagia itu memang gak selalu dari diri sendiri, tapi bisa juga dari orang lain.
************
Jam dinding menunjukan pukul 15.30 WIB. Pintu rumah terketuk halus dengan salam, aku lalu membukakan pintu dan mempersilahkan Alfiano masuk.
"Bentar ya, aku ambil tas dulu" kata Ku
"Mama kamu kemana?" tanya Alfiano
"Mama belum pulang" jawab ku
"Yuk" kata ku
Aku lalu menutup pintu rumah, aku menguncinya lalu menuju rumah sakit bersama Alifano. Saat kami sampai dirumah sakit aku bertemu dengan Om Adri, yaitu Paman Alfiano
"Om, ini Asha" kata Alfiano memperkenalkan ku
"Asha om" kata ku sambil mencium tangannya
"Saya Adri, Omnya Alfiano" kata Om Adri
Aku melihat Pak vederl sedang makan disuapi oleh Tante Mega, Tante Alfiano
"Tante saya Asha" kata ku sambil mencium tanganya
"Ia.. Panggil saya Tante Mega aja" kata Tante Mega
"Fio, nama Tante kamu kok sama seperti nama Almarhuma Mama kamu?" tanyaku berbisik pada Alfiano
"Mungkin kebetulan?" kata Alfiano tersenyum padaku
"Kek, aku mau ngomong" kata Alfiano
"Ada apa?" tanya Pak Vederl
Alfiano langsung memeluk Pak Vederl
"Maafin Alfiano Kek, Alfiano salah, seharusnya Alfiano gak egois" kata Alfiano
"(memeluk erat) Iya.. Kakek yang salah.. Kakek minta maaf" kata Pak Vederl
"Fio, kamu serius, ini kamu kan?" tanya Om Adri
"Asha sudah jelasin semuanya, sekarang Alfiano sadar, untuk apa ada permusuhan? Jika sudah terlanjur, bukankah semua yang datang dan pergi itu kehendak tuhan?" Kata Alfiano
Semua berpelukan. Om Adri, Tante Mega, Farel.
"Sini sayang" kata Tante Mega, kami lalu memeluk Pak Vederl
"Terimakasih nak Asha" kata Pak Vederl
"Iya pak" jawab ku
Kami lalu menghabiskan waktu senja hari dengan bercanda tawa dirumah sakit.
************
Waktu terus berputar, hari demi hari hingga menjadi minggu, minggu pun juga berubah menjadi tahun. Hari hari kulewati dengan pedoman penggalam pahit yang pernah aku rasakan. Aku kembali dengan Rachel dan Alfiano pun kembali dengan Pak Vederl. Bahkan aku dan Alfiano menjadi ketua Osis, Alfiano wakil ku. Dan aku memimpin dengan penuh fariasi dan Warna. Setiap saat ku lewati dengan senyuman. Bahagia itu tergantung dari kita sendiri. Terkadang bila aku memiliki waktu luang, aku akan bermain dengan Alfiano :), dibalik hujan selalu ada pelangi. Sekarang aku sudah ikhlas dengan kepergian Papa, dan aku sudah menemukan jalan hidupku. Aku memiliki teman yang baik. Aku, Alfiano, Rachel, Michel, Hendra, kami selalu bermain bersama, ya meskipun terkadang Hendra merasa kacang karna kami selalu berpasangan. Sampai kami memasuki kelas 12. Waktu tak pernah berhenti.
"Sha, sebentar lagi kita UNBK" kata Alfiano
"Lalu?" Tanya ku
"Setelah lulus dari sini kamu mau masuk Universitas mana?" kata Alfiano
"Aku mau masuk kedokteran Fio" kata Ku
"Seandainya aku masuk sekolah militer gimana ya?" Tanya Alfiano
"Ya ga papa loh, kalau kamu terlukan pas perang kan nanti aku yang obatin" kata ku
"Kalau aku di dinas in keluar pulau, kamu mau gak tetep tunggu aku sampai pulang?" tanya Alfiano
"Aku bakalan tunggu kamu sampai kapan pun" kata ku
"Sha, sebenarnya udah lama aku suka kamu, kamu juga suka gak sama aku" tanya Alfiano
"Dari dulu kali, tapi aku gak mau pacaran" kata ku
"Aku gak ajak kamu pacaran kok, nanti kalau kita udah lulus kuliah aku langsung ajak kamu nikah aja" kata Alfiano
"Apaan sih.. Gak jelas deh, paling nanti kamu kalau lagi tugas keluar pulau trus ketemu cewek cantik entar kamu lebih pilih dia" kata ku
"Aku gak bakalan kayak gitu, (memasangkan gelang ditangan Asha) selagi aku belum kembali, setidaknya aku temanin kamu lewat gelang ini" kata Alfiano
"Aku tunggu janji kamu" jawab ku
"Udah mau magrib nih, pulang yuk" kata Alfiano
"Yuk" kata ku
Kami lalu meninggalkan taman belakang perpustakaan panti. Aku akan selalu menunggu kamu Alfiano, Brian adalah masa lalu ku, tetapi aku tak akan membiarkan kamu berlalu saja, bila kamu tak pernah hadir aku tak akan sampai disini, kamu memang masa lalu ku, tetapi aku tak akan melupakan mu. Karna masa lalu lah yang menghantar ku sampai kemasa depan. Dan untukmu Lala, kamu juga lah yang membuat ku semangat, semogga Papa, Brian, Lala tenang disana, aku akan selalu mendoakan kalian, dimana pun kalian berada, kalian tetap akan berada dihatiku, terutama Papa, Papa adalah inspirasi jiwa pemimpin untukku. Aku Sayang Papa, Aku Sayang Mama, dan sayang Alfiano juga sih.. Hehehe..
Tamat...
************

KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Asha
Teen FictionJatuh cinta? Pernah dirasakan oleh perempuan yang akrab dipanggil Asha, pernah sekali ia merasakan jatuh cinta namun gagal karna cinta pertamanya meninggal, akhirnya ia bertemu dengan cinta ke duanya dan membuatnya berhijrah kejalan yang lebih baik...