"Mama lihat hijab putih Asha gak?" teriak ku kepada Mama
"Asha, kamu kenapa pagi-pagi teriak-teriak? Gak enak didengar tetangga" Kata Papa
"Hehehe.. Habisnya Asha jengkel, Hijab putih ada 17 gak ketemu semua" Kata ku
"Memang kamu taruh mana?" kata Mama
"Oh iya.. Lemari bawah" kata ku dan menuju kamar ku
"Tuh Pa, anak satu pagi-pagi rameh melulu, gimana kalau anak sepuluh, gak sekalian rumah runtuh" kata Mama jengkel
"Memang Mama sanggup, kalau sanggup ya gak apa?" kata Papa sambil tersenyum
"Papa ya, malah belain anaknya" kata Mama
Hari ini kembali pada awal minggu. Senin baru. Jam pertama memang agama, makanya mending aku pakai hijab aja. Seperti biasanya Rachel menjemput ku lalu kami kesekolah. Saat aku masuk kedalam kelas.
"Wagh Mak lampir tobat nih, jadi Bu nyai sekarang" Ledek Dinda
"mending dari pada situ, pakai hijab buat nutup semir rambut" kata Rachel membelaku
Pelajaran berlangsung. Kami mendapat tugas praktek, kami di haruskan mewawancarai pendapat murid disekolah ini tentang keistimewaan anak yatim piatu. Aku satu kelompok dengan Aida, Laila, dan Dinda. Astaga mimpi apa aku semalam, bisa satu kelompok dengan Dinda. Mau gak mau degh, karna ini kelompoknya acak. Kami lalu keluar kelas, kita berpencar, aku dengan Aida, sementara Laila dengan Dinda. Mata ku tertuju pada seseorang.
"Fio" panggil ku
"Tumben manggil? Ada apa?" tanya Fio
"Kami mau wawancara kamu boleh?" tanya ku
"Boleh, tugas agama?" tanya Alfiano
"Kok tau" jawab ku
"Kamu gak akan pakai hijab kalau gak pelajaran agama" jelas Alfiano
Aida tertawa, ia menahan tawanya mendengar pembicaraan kami.
"Oke oke, langsung aja" kata Aida
"Vederl Alfiano, menurut mu apa keistimewaan anak yatim piatu?" tanya ku
"Banyak, salah satunya doa anak itu sangat manjur, tetapi dia masih dikatakan anak yatim piatu bila usianya dibawa 17 tahun" jelas Alfiano
"Trus apa lagi?" tanya Aida dengan mencatat
"Doanya selalu mendapat aminan dari malaikat disampingnya, sehingga mudah diijabah oleh Allah, mangkanya aku kalau berdoa kadang langsung diijabah oleh Allah" jelas Alfiano
"(kaget) apa?" kata ku dan tiba-tiba bulpoin ku terjatuh
"(mengambil bulpoin) Iya, aku yatim piatu" kata Alfiano
"Maaf" kata ku
"Gak apa (tersenyum) sudah kan? Aku mau kembali ke kelas" kata Alfiano
"Sudah" jawab ku tidak percaya
Alfiano berlalu pergi meninggalkan ku dengan Aida. Aku terdiam sejenak, apakah ini ada hubungannya dengan tema drama romeo dan juliet? Tapi apa hubungannya??
"Oi, lugh udah dapet berapa orang?" kata Dinda tiba-tiba datang
"Baru satu" kata Aida
"kita dapet 1 juga" kata Laila
"Yaudah balik ke kelas yuk" kata Aida
Aku benar-benar tidak percaya, aku benar-benar pengen cari tau. Apa benar Alfiano yatim piatu. Hanya ada satu cara sih, tanya sama teman dekatnya. Si Hendra, cowok ibu kota. Tapi gimana caranya? Aku merenung sejenak. Aku terus memikirkan. Oke aku akan cari tau!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab Asha
Teen FictionJatuh cinta? Pernah dirasakan oleh perempuan yang akrab dipanggil Asha, pernah sekali ia merasakan jatuh cinta namun gagal karna cinta pertamanya meninggal, akhirnya ia bertemu dengan cinta ke duanya dan membuatnya berhijrah kejalan yang lebih baik...