Musicaly Puisi

50 2 0
                                    

"(memberikan kotak merah) Buat kamu" kata Alfiano

"Buat apa?" tanya ku

"Aku pengen kamu pakai ini pas lihat musicaly puisi" kata Alfiano

"(menerima) Aku pasti pakai, kalau gitu aku pulang dulu, udah ditunggu Rachel soalnya" kata ku

"Ohh, oke, jangan lupa jam 7 nanti" kata ku

"Tau kok, yang gak sabar buat malming bareng" kata Alfiano

"Eghh.. Apaan sih" kataku

"Woi!!! Udah belum?? Gua tinggal baru tau rasa lugh" kata Rachel berteriak

"Iya.. Santai napa" kata ku

       Aku tersenyum pada Alfiano. Saat aku sampai dirumah aku bersiap diri, sampai jarum jam menunjukan pukul 18.15 malam. Aku lalu membuka kotak merah dari Alfiano tadi. Ternyata isinya hijab berwarna merah maroon. Aku bingung harus pakai baju apa? Aku lalu mengacak-acak lemari. Aku menemukan baju putih panjang, semacam sweter, aku gak ada baju lengan panjang lagi. Aku lalu memakai baju itu dan keluar dari kamar.

"Egh neng, mau kemana? Pengajian? Tapi kok pakai sweter? Emang pengajian dimana?" kata Mama

"Mama apa apan sigh, kan aku udah bilang, mau lihat musicaly puisi sama Rachel" kata ku

"Owhh, tapi tumben pakai hijab?" tanya Mama

"Gak apa Ma, sekali-kali" balasku

"Asha!!! Asha!!" teriak Rachel tiba-tiba mengkagetkan ku

"Iya, tugh kan Ma, sopir Asha udah dateng, Asha pergi dulu, assalamualaikum" kata ku

"waalaikumsalam" kata Mama

      Aku masuk kedalam mobil Rachel. Aku duduk disebelah Rachel

"Hoi, kesambat apaan lugh? Mau pengajian apa nonton Konser?" Kata Rachel

"Haduh napa sih. Orang mau berhijrah ke jalan yang benar masa gak boleh?" jawab ku

"Ya bukan gitu Sha, tapi aneh aja, tumben acara kek ginian pakai hijab? Biasanya kan pakai mini dress" kata Rachel

"Kalau mbak Asha sudah mantap untuk berhijrah ke jalan yang lebih baik, terusin aja mbak, kan lebih baik" kata Pak Satar sopir Rachel

"Tugh degerin, gua yang beda agama aja ngasih lugh jalan yang benar" kata Rachel

"Iya sayank que, makasih ya" balasku dengan senyuman

"Egh BTW, emang lugh bilang gimana sama Michel, sampai dia mau ikut?" tanya ku

"Ada degh, yang penting kita jadi nonton" kata Rachel

"Nagh, tapi nanti kalau kita tiba-tiba mencar, kamu telphone aku aja, oke" jawab ku

"Memangnya mbak ini mau ngapain?" tanya Pak Satar

"Pak Satar! Awas aja kalau bapak bilang ke Papa" ancam Rachel

"Tenang atuh neng, Pak satar kan juga pernah mudah" jawab Pak satar

"Nagh, gitu kan enak" jawab Rachel

      Perjalanan kita selesai, kita turun dari mobil, aku mencari Alfiano, tetapi aku sama sekali gak melihatnya, justru malah Michel yang mampirin Rachel.

"Sha? Alfiano mana" tanya Rachel

"Ga tau, masih aku telfon" kata ku

"Hai" sapa Alfiano

"Ngagetin aja" kata ku

"nagh, kan udah lengkap, sekarang kita masuk" kata Rachel

      Aku lalu masuk kedalam studio, ternyata berbeda dengan tahun lalu, Studio kali ini lebih tertutup, apa karna aku masuk jam VIP ya? Hehehe.. Aku lupa..

Hijab AshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang