(6) DESIRE

420 76 7
                                    

pic from https://mobile

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pic from https://mobile.twitter.com/tjghks1324/status/796653799360397312/photo/1

Pagi  berikutnya sekolahku ramai kedatangan parawartawan dan polisi yang masih berjaga-jaga. Kejadian seperti kemarin memangpantas menjadi Headline News.Beberapa siswa terlihat sedang melakukan wawancara dengan wartawan dan ketikasalah seorang wartawan itu mendekatiku, aku berusaha untuk tidak melayangkantinjuku.

"Hei nak, kau ada waktu?"tanya wartawan laki-laki itu.

Sepertinya usianya akhirdua puluhan.

"Sibuk." jawabku singkat.

"Ayolah, beri aku waktusebentar saja, kau akan masuk koran setelah ini." katanya dengan bangga.

"Memangnya kenapa aku harusmasuk koran?" tanyaku.

"Ungkapkan apa yang kautahu tentang siswi yang mati kemarin itu, atau kau boleh juga mengucapkan akuturut berduka cita atas kematiannya dan aku bersedih telah kehilangan salahsatu temanku, hal-hal seperti itu, oke?"

"Aku tidak secengeng itukok." jawabku.

Anehnya aku sama sekalitidak menghentikan langkahku dan wartawan itu terus mengikutiku.

"Postur dan wajahmu bagus,kau akan sempurna jika masuk koran." katanya.

Dia ini sedang mencarimodel atau apa, sih?

"Memangnya wajahku tidakakan diblur?" kali ini aku menolehkan sedikit kepalaku padanya.

"Tidak, tidak, kau tenangsaja, wajah seperti ini sayang sekali kan jika diblur?" dia tersenyummemperlihatkan giginya.

"Sialan!" kataku.

Mata wartawan itu menyipit,mungkin sedikit tidak senang dengan responku.

Dia berani bayar berapasih? Dia ini sedang cari berita macam apa?

"Mau bayar berapa?" godaku.

"Apa?" dari nada suaranyadia terdengar kaget.

"Aku sibuk sekali."

"Ayolah, lima menit saja."mohonnya.

"Paman, aku harusmengerjakan PR-ku, pagi hari itu adalah jam sibuk bagi anak SMA, tahu?!" gertakku.

"Kau harus membantuku,ayolah nak." Paman itu berkata dengan nada memohon.

Dia kan bisa mencari oranglain, kenapa harus aku?

"Kau bisa terkenal setelahini, aku jamin." katanya.

"Aku tidak butuh hal-halseperti itu." kataku dingin.

Aku memantapkan langkahkakiku, menghindari orang seperti paman ini adalah jalan terbaik. Diaseharusnya fokus pada perkara yang akan diliput, bukannya repot mencarinarasumber dengan kriteria tertentu. Manusia jaman sekarang ini sungguh tidakbisa ditebak.

AKRASIA [VKOOK] -- [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang