32. extra part (racauan Nate)

14.3K 1.5K 371
                                    

Ehem, ehemmm (ngebuka permen Robitussin, lsg ditelen bulet2, males ngemut)

Fix, klo babang Nate madep depan ya 😂😂😂 beda ma punyaannya mas Evi yg madep kiri.

Note: coba itu perempuan2 zaman now, kondisikan jari2mu, jgn lsg ikutan ngezoom kek aku 😂😂

Nate POV

"Che sini dong duduknya dekat-dekat aku, mukanya takut banget sih" Aku menepuk-nepuk sofa di sampingku, meminta perempuan yang selalu terlihat cantik di mataku itu untuk duduk di sampingku.

Kami sedang berada di apartmentku malam ini setelah kami pulang dari kantor.

Eche mencibirkan bibirnya. Dirinya bergeming duduk di sofa depanku. Lalu menggelengkan kepalanya.

"Kita kan sebentar lagi mau nikah, kenapa sih masih aja takut sama aku" Kataku.

Dirinya menatapku ragu.

"Ngeliat kamu seperti ini, ku jadi ragu, jangan-jangan kamu gak ada perasaan khusus sama aku" Lanjutku lagi, aku sengaja memperdengarkan nada suaraku sedikit ngambek.

Eche langsung berdiri dan berjalan ke arahku, mengambil duduk di sampingku walaupun masih berjarak 2 jengkal.

"Kalo aku gak punya perasaan khusus, gak mungkin juga aku terima ikatan kamu ini" Katanya sambil menunjukkan cincin di jari manisnya.

Aku masih pura-pura cemberut.

"Bisa aja kan kamu nerima aku karena kepaksa" Kataku.

Eche menatapku tajam.

"Kepaksa kamu bilang?" Tanyanya.

Aku mengangguk.

"Karena sampe sekarang aku gak tau alasan kamu nerima aku, yang kemarin terjadi kamu cuma nangis terisak setelah mendengar perkataanku dan itu bukan berarti kamu punya perasaan khusus kepadaku" Jawabku.

Eche memicingkan matanya.

"Padahal aku cinta kamu banget lho Che, tapi kayanya cintaku bertepuk sebelah kaki"

"Tangan!!!" Ralat Eche cepat.

"Udah mainstream, kaki cuma aku doang yang ngalamin" Kataku.

Eche berdecak.

"Alasan aja" Katanya sambil bersedekap.

"Terus kenapa kamu bisa nerima aku? Padahal yang aku liat kamu itu selalu menunjukkan wajah ngeri kalo aku sentuh atau berdekatan denganku"

Eche menggeser tubuhnya perlahan menghadapku sambil tersenyum.

"Ngotot banget sih pengen tau perasaanku?" Tanyanya.

Aku menatap wajahnya lekat.

"Ya jelas pengen taulah, kan biar sama-sama enak" Jawabku.

"Sama-sama enak gimana maksudnya?" Tanyanya bingung.

"Ya enak, jadi kalo nyodok-nyodok gak ada perasaan bersalah hehehe"

Jawabanku sukses membuatnya melotot.

"Gak lah Che, becanda. Ya udahlah aku gak mau desak kamu untuk cari tau perasaanmu, bagiku, kamu nerima aku aja udah bikin senang" Kataku sambil tersenyum tipis.

Eche membalas senyumanku.

"Aku udah pernah bilang belum, kalo aku terpana sama senyumanmu" Katanya sambil menunduk, wajahnya pasti bersemburat merah.

Filosofi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang