16. masa lalunya

9.8K 1.5K 185
                                    

Photonya selfie sendirian mulu bang, mau ga akoh temenin? #Kedip2Mata

Eche POV

Pesawat yang membawa kami menuju pulau dewata sudah take off sejak 30 menit yang lalu. Aku menatap pria yang sedang duduk menunduk membaca majalah di sampingku.

Pria yang semalam diceritakan Satrio, kalau dirinya berubah menjadi sosok yang sedikit dingin karena kisah percintaannya yang kandas.

Satrio sengaja tidak menceritakan secara detail apa penyebabnya, membuat Maya dan aku jadi penasaran. Sampai-sampai Maya tidak mau pulang padahal mas Evan sudah menjemput dirinya.

"Che" Panggilan Nate menarikku ke alam nyata.

"Boleh tukar tempat duduk?" Tanyanya begitu aku menoleh ke arahnya.

Nate mendapat tempat duduk paling pinggir dan aku berada di bangku tengah.

Pria yang duduk di dekat jendela di sampingku sudah tertidur sejak dari pesawat take off.

Aku mengerutkan keningku.

"Pramugari-pramugarinya dari tadi mondar-mandir terus, bikin aku pusing" Katanya sedikit memelankan suaranya menunduk ke arahku.

Mataku reflek menoleh ke arah pramugari perempuan yang berjalan melewati kami sambil tersenyum ke arah Nate.

"Ohh hehehe" Aku terkekeh mengerti keadaan.

Ya jelas aja mondar-mandir, pasti nyari perhatian Nate.

Sedikit aneh juga kenapa kurasakan Nate jengah mendapatkan perhatian dari perempuan. Bukannya lelaki suka ya ada perempuan yang meminta perhatian mereka.

Nate membuka beltnya dan berdiri, kami lalu bertukar duduk dengan cepat.

Nate tersenyum ke arahku begitu kami kembali duduk.

"Makasih ya" Katanya pelan.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

"Kamu duduknya hadap ke aku aja, biar sikunya gak kena sama orang-orang yang lewat" Katanya lagi sambil menarik lengan kananku.

Aku meringis.

Ribet bener, bukannya lebih bagus kalau dirinya tinggal memejamkan matanya aja jadi tidak pusing melihat pramugari-pramugarinya yang berseliweran tanpa kami perlu bertukar tempat duduk.

Aku menggeser tubuhku sedikit mendekat ke arah Nate karena tangannya masih memegang lenganku.

"Udah gini kan? Gak bakalan kena senggol orang-orang lewat ko" Kataku sambil menarik lenganku pelan, berusaha melepaskan dari tangannya.

Genggamannya mengendur, Nate menaikkan senderan kursi yang memisahkan tempat duduk kami lalu lengannya membelit lengan kiriku dengan cepat.

"Bagus, kamu juga gak bakalan kena senggol pria yang sekarang di sebelahku ini" Dirinya tersenyum dengan matanya melirik ke arah pria yang duduk di dekat jendela.

"Sekarang aku bisa tidur tenang" Nate memejamkan matanya.

Ha?

Mataku membulat tidak percaya ke arahnya.

Lu bisa tidur tenang, lah gue? Tangan melingkar gini udah kaya rantai ngegembok pintu pagar.

20 menit berlalu, tubuhku terasa pegal karena duduk dengan tegang. Nate bergerak dalam tidurnya, tubuhnya merosot dengan kaki yang bertekuk tidak nyaman, tubuhnya lalu condong ke arahku dengan wajahnya menempel di pundakku.

Aku meringis.

Yang tidur enak bener, bisa gantian ga ya?

°°°

Filosofi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang