25. maya si penyelamat

9.3K 1.5K 439
                                    

Babang Nateeeee, itu tolong kondisikan muka datar nya yaaa, aku tau dirimu lagi bete, senyum dong senyum, gak kenal sama mas Evi sih, klo kata mas Evi "senyum itu ibadah loh" 😂😂😂

Nate POV

Aku berjalan melangkah keluar dari pintu lift dan mendapati Kim Kadercucian yang langsung berdiri dengan wajah berbinar melihat kedatanganku.

"Selamat pagi Pak Nathan" Sapanya dengan wajah sumringah.

Riasan wajahnya membuatku hampir berjengit kaget begitu melihatnya dari jarak dekat.

Jadi teringat sebuah cuplikan video di IG yang ku lihat semalam, video berdurasi kurang lebih 1 menit dari penggalan sebuah film lama yang aku tidak tahu judulnya.

Tapi sukses membuatku tertawa lepas setelah merasakan bad mood belakangan ini.

Aku melengos lalu membuka pintu ruangan kerjaku.

"Pak Nathan, cuma ibu Gendis aja yang boleh manggil gue dengan nama tersebut. Si Kim Kadercucian itu mau jadi ibu gue apa?" Sungutku kesal.

Aku menghempaskan tubuhku ke atas kursi kerjaku yang empuk, lalu memutar kursi menghadap ke belakang, mataku menatap langit cerah berwarna biru di pagi hari ini.

"Cerah, tapi gak bikin suasana hati gue cerah, ck, Eche nih" Sungutku lagi. Aku menendang tas kerjaku.

Pagi ini aku memutuskan untuk kembali bekerja di kantor pusat, lebih baik menghindari melihat wajahnya dari pada aku kembali kesal.

Aku mengacak rambutku gusar.

Baru kali ini ada seorang perempuan yang berhasil membuatku jungkir balik untuk memiliki dirinya.

Eche berbeda dari perempuan yang lain, yang mana mereka selalu berebut perhatianku.

Perempuan-perempuan lain dengan suka hati merelakan tubuhnya untuk mendapatkan ku tapi Eche malah menatapku ngeri ketika aku menunjukkan diri kalau aku tidak sekedar menyukai dirinya.

Aku mengusap wajahku mengingat kembali kejadian tempo hari di bandara, Satrio dengan bebas memeluk dirinya, tangan ini rasanya ingin menarik dan menyeret Eche pergi jauh, mungkin ke sebuah pulau yang tidak berpenghuni.

Suara gaduh di luar ruanganku menyita perhatianku.

"Maaf bu, ibu gak bisa masuk sembarangan, bapak Nathan sedang siap-siap untuk meeting pagi ini"

Terdengar suara Lisa si Kim Kadercucian dengan nada suara sedikit tinggi.

Pintu ruangan kerjaku terbuka.

"Heh, gue gak peduli ya, bapak Nate atau bapak Nathan mau meeting apa mau ngapain, lu jangan menghentikan gue untuk mempertemukan calon ayah dari baby yang ada di perut gue ini sebelum dirinya brojol keluar ke dunia ini"

Kulihat sosok perempuan berbadan dua, teman Eche mendelik sengit ke arah Kim KW.

"Tapi bu..." Lisa masih berusaha mencegah Maya untuk memasuki ruangan kerjaku, dirinya melirik ke arahku meminta persetujuan untuk meminta Maya keluar dari ruang kerjaku.

Aku menghembuskan nafas panjang.

Apalagi ini? Pikiranku udah terlalu penuh dan sekarang menghadapi perempuan yang ku dengar pengeretan dari mulut Satrio.

"Apa tapi-tapi? Gue ke sini ada perlu, mau minta saran nama yang bagus buat calon baby ini sama calon ayahnya, masih mau cegah gue ketemu sama bapak Nathan itu?" Maya melirikku sekilas.

"Jangan genit-genit sama calon ayahnya anak gue ya, make foundation aja masih celemotan, lu pikir bapak Nathan tertarik? Dia lebih suka liat bokong ibu hamil macam gue ini dari pada...."

Filosofi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang