1. fj versi eche

26.8K 1.9K 438
                                    

*fj = filosofi jodoh

Eche POV

Kulirik jam tanganku untuk kesekian ratus kalinya, mataku berasa berair karena selalu memicing melihat nomor-nomor atau nama jurusan yang tertera ke arah bis-bis yang melewati halte di mana aku berada sekarang.

Sudah hampir sejam aku menunggu bis yang ku tuju, tapi tidak kunjung datang.

Sekali lagi aku menegakkan punggungku, untuk meregangkan otot-otot tubuhku yang terasa pegal karena kelamaan duduk.

Mengerutkan keningku, tetibanya berpikir, menunggu bis itu kok kaya menunggu jodoh ya, kalian tahu gak kesamaannya?

Gak tahu? Sini aku kasih tahu.

Menunggu bis jurusan yang kita tuju itu nunggunya lama, sedangkan bis-bis yang banyak lewat malah bukan bis jurusan kita.

Udah bisa liat ga kesamaannya?
Belum?

Ya intinya gini, kita nunggu jodoh kita datang, lama pake banget dan gak tahu kapan datangnya, terus banyak cowok-cowok kece sesuai selera tapi bukan jodoh kita, mau kita pacarin sambil ngisi waktu nunggu jodoh sebenarnya datang, ya kali buang-buang waktu.

Sama kan kaya nunggu bis?

Nunggu di halte itu ya ibaratnya kaya lagi nunggu si jodoh datang. Kalau kita mau naik bis yang bukan jurusan kita ya ibaratnya kaya pacaran sama jodoh orang.

Bener gak? Salah ya? Berarti cuma aku aja yang beranggapan seperti ini, mungkin karena efek kelamaan nunggu bis.

Kalian pasti mau bilang, kenapa gak naik taksi aja atau order mobil online lah, jangan kaya orang susah, masa nunggu bis udah hampir sejam tapi masih aja betah di halte panas-panas, at least naik ojol atau busway.

Sebenarnya sih udah gak betah, asap dari knalpot kendaraan udah bikin kulitku lengket, cuma karena akunya yang sebenarnya malas untuk pergi janjian hari ini jadi masih aja betah nungguin bis yang mungkin udah tidak beroperasi lagi.

Aku mengibas-ngibaskan tanganku ke arah wajahku, melihat kedatangan seorang ibu-ibu yang mungkin seumuran dengan ibuku.

Aku tersenyum ramah ke arahnya dan berdiri, memberinya tempat duduk.

Ibu itu menggeleng.

"Gak usah cah ayu, jemputan ibu sebentar lagi datang" Ibu itu membalas tersenyum.

Aku kembali duduk, sedangkan ibu itu berdiri tepat di sampingku.

"Mau berangkat kuliah ya?" Tanya si ibu.

Aku tersenyum mendongak ke arahnya.

Eaaaaa, muka udah kisut gini masa iya masih pantes dibilang anak kuliahan.

Aku tersipu, berarti masih bisa nih seliweran si kampus, hunting para maba yang fresh-fresh.

"Gak kuliah bu, saya mau ketemuan sama teman-teman SMU, ada yang ulang tahun" Jawabku.

Si ibu mengangguk.

"Kuliahnya libur ya hari Sabtu?" Tanyanya lagi.

Aku kembali tersenyum dan menggeleng.

"Saya udah lama lulus kuliah bu, sekarang aktivitas saya bekerja" Jawabku.

Si ibu kembali mengangguk.

"Masih kelihatan muda, ibu pikir masih kuliah. Udah lama nunggu di halte ini? Nunggu jemputan juga?" Tanyanya kemudian.

Aku meringis.

"Gak nunggu jemputan, saya nunggu bisnya belum datang-datang bu, udah hampir sejam nunggunya"

"Owalah, udah hampir sejam kok ya masih aja betah nunggu sih cah ayu, memangnya mau kemana?" Tanyanya.

Filosofi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang