11. penawaran apa pemaksaan?

9.9K 1.6K 273
                                    

Eche POV

"Jadi kenapa Maya gak ikut?" Tanyanya sambil menyusun sendok dan garpunya terbalik menyilang di atas piringnya yang sudah kosong.

Nate menyeka mulutnya dengan tissue.

Aku mengambil gelas minuman ku dan perlahan meneguk isinya sampai habis.

"Maya gak bisa ikut karena hehehe..." Aku menggantung perkataanku dan menggaruk kepalaku pelan.

Nate menopang dagunya, wajahnya terlihat sabar menghadapiku, beda ketika dirinya yang kesal menghadapi Maya tempo hari.

Hadeh, bodolah pria di hadapanku ini mau percaya atau tidak, daripada aku di kejar pertanyaan yang sama terus sampai pulang ke rumah.

"Maya gak bisa ikut karena dia kan lagi hamil, perutnya buncit tuh, dia bilang, gak asik banget karena gak bisa berbikini, malu sama perutnya yang buncit" Kataku sambil nyengir, wajah Nate terlihat datar mendengar perkataanku.

"Alasannya gitu doang?" Tanyanya.

Aku menghela nafas.

"Makanya tadi aku bilang, alasannya klise" Jawabku sambil memainkan tissue membentuk menjadi gulungan-gulungan besar.

"Terus kamu pergi sendiri?" Tanyanya lagi.

Aku mengangguk.

"Kenapa gak bilang aku, kamu mau pergi ke sana, kan perginya bisa sama aku, daripada sendirian" Katanya sambil meneguk minumannya, matanya menatapku tajam di balik gelasnya.

"Eh?" Aku tertengun mendengar perkataannya.

"Aku suka traveling, dan Maldives salah satu tempat favorite aku ngetrip" Katanya sambil meletakkan gelas minumannya.

Ya kali walaupun tempat favorite ngetrip nya terus pergi berdua sama manusia dingin berwajah datar ini, mau ngomong apa coba selama di perjalanan, lagian juga gak kenal.

Beda halnya kalau Satrio yang ngomong begini, eh tapi gak mau jugalah pergi berdua sama Satrio, bisa-bisa.....

"Kamu gak percaya aku suka traveling?" Tanyanya kemudian.

"Eh, ya percaya aja" Jawabku cepat.

Nih orang kenapa sih?

Kulihat Nate merogoh ke kantung celananya dan mengeluarkan handphonenya.

"Nih, photo-photo aku waktu traveling, liat aja sendiri"

Dirinya menyodorkan handphonenya ke arahku.

Aku menatapnya bingung.

Jadi harus liat dong kalo gini caranya, maksa bener sih.

Aku menelan ludah begitu ibu jariku  menggeser layar handphonenya menampilkan photonya satu persatu.

Ok, pemandangannya bagus-bagus banget, tapi yang bikin aku menelan ludah itu melihat objek photo dirinya yang selalu shirtless, menampakkan perutnya yang berotot.

Maya kalau lihat pasti ngeces nih, walaupun Evan juga hot, tapi namanya perempuan, pasti gak bisa menolak rejeki mata lihat yang bisa bikin dada bergetar kaya gini.

Ya ampun mataku membulat dan berbinar.

"Perutnya bagusss, eh, pemandangannya bagus aduh jadi salah fokus nih hehehe" Aku menutup mulutku, mataku masih fokus melihat layar handphonenya.

Photonya ratusan atau mungkin ribuan dengan pemandangan perutnya yang 6pack, membuat mataku seketika juling.

Wah-wah bisa minjem memory cardnya aja ga? Biar lihatnya nanti pas sebelum tidur. Ya kali bisa mimpi indah, eh?

"Percaya kan?" Tanyanya.

"Iya iya percaya" Jawabku sambil menyerahkan handphonenya kembali ke arahnya.

"Terus kenapa gak bilang ke aku kalo kamu mau ke sana?" Tanyanya lagi.

Aku meringis.

Mau jawab apa coba?

Mas, kita itu belum kenal lho, masa iya tiba-tiba aku nawarin, eh bro, ke Maldives bareng yu, share cost lah kita, sekamar berdua, biar ngirit, nanti gue tidur di kasur, elu di bathtub, mau?

"Kalo Satrio yang ngajak kamu traveling berdua mau?" Tanyanya sambil mencondongkan tubuhnya maju ke arahku.

Aku langsung menggelengkan kepalaku.

"Gak mau lah, bukan mahrom, lagian Maldives itu pulau romantis, kalo pergi berdua bisa kebawa suasana kan repot" Kataku.

Sudut bibirnya tertarik ke atas.

"Jadi kalo Satrio ngajakin bukan ke tempat romantis berdua, mau?" Tanyanya lagi.

Beneran deh, pria di hadapanku ini kenapa sih? Nanyanya yang engga-engga.

Ngajuin banyak pertanyaan, tadi desakin nanya soal Maya, terus sekarang jadi Satrio.

Aku menarik nafas panjang.

"Intinya begini ya mas Nate, walaupun bukan ke tempat romantis, ya kalo sama pria, cuma berdua doang, bukan suami, aku gak mau, udah titik. Kita bisa pulang sekarang ga ya?" Tanyaku sambil melirik ke jam tanganku.

Nate tersenyum.

"Aku sempat kaget lho dulu kamu nolak Satrio jadi pacar"

Perkataannya membuatku membulatkan mataku.

Ko dia bisa tau?

"Satrio cerita" Katanya kemudian.

Ihh, Satrio minta digebukin rame-rame nih.

"Kamu masih nyari kerjaan gak?" Tanyanya.

Aku menaikkan sebelah alisku.

"Kerja sama aku aja ya, aku butuh sekretaris buat di kantor wedding organizer bekas kamu dulu kerja, hari Senin kamu bisa mulai kerja"

"Yuk, kita pulang sekarang" Lanjutnya sambil tersenyum.

Dirinya berdiri dan langsung melangkah ke arah kasir, meninggalkan ku yang terdiam bingung.

Sumpah, ini orang udah terbiasa kerja yang menuntut dirinya menawarkan suatu penawaran ke perusahaan yang mau di belinya ya, gak perduli ada penolakan atau tidak, sama halnya seperti dirinya yang percaya kalau bisa membeli perusahaan kami, padahal kami tidak pernah berniat menjual saham perusahaan.

Tapi akhirnya, dirinya sukses membeli perusahaan kami tanpa proses terbelit-belit.

Datang, memberi penawaran, setuju, pulang.

Sama kaya sekarang ini.

Dirinya menatapku dari kasir dengan tangan terulur ke arahku.

Mulutnya berkata tanpa suara, membentuk kata "ayo pulang"

Akhirnya aku berdiri, melangkah ke arahnya.

Tangannya mengait tanganku.

Tanpa bisa berkata-kata lagi, aku hanya mengikuti langkahnya dari belakang dan menatap punggungnya yang berotot tercetak jelas di balik kemeja denimnya yang berwarna biru muda pudar.

Tangannya mengerat menggenggam tanganku.

Ko aku ya pasrah gini ya?

Udahlah, pikiranku kacau nih, badan juga capek.

Besok-besok lagi aku pikirkan penawarannya.

Tbc

Ini beneran deh, kayanya ada yg aneh sama watty belakangan ini, knp berasa nya udah ngetik lamaaaaa tapi ko ya masih aja di bawah 1000 kata sih?

Uhuhuhuuhu padahal jempolnya udah ngos2an 😆😂😂

Apalah, apalah, lanjut besok lagi yakkk, aku udah cancel ko, ga jadi pergi janjian ktm sama temanku, jadi seharian bisa ngetik lagi, mudah2n bisa lebih dari 1000 kata dan ga bikin jempolku ngos2an

Nite all 😘💋

Filosofi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang