3. pengambil alihan

13.3K 1.6K 310
                                    

Mulmed babang Nate yg lelah hadapin Maya 😆

Nate POV

"Maaf Pak, ini laporan terbaru yang Bapak inginkan, Bapak bisa pelajari dulu" Sekretarisku memberikanku map berupa laporan yang ku minta.

Aku membuka map yang dia berikan, dan mendongak ke arahnya.

"Kamu bisa kembali ke ruangan kamu, nanti saya panggil kamu lagi" Kataku dengan ekspresi datar.

Lisa, sekretaris yang baru 3 bulan bekerja di perusahaan tempat aku pimpin mengangguk dengan gugup sebelum dirinya memutar tubuhnya dan berjalan sambil melenggak-lenggokkan bokongnya keluar dari ruangan kerjaku.

Aku hanya menggelengkan kepalaku dan mendengus.

Percuma disodori pemandangan bokong yang menurutku bukan asli tapi hanya tambalan, gak akan bikin aku ternganga ataupun air liurku menetes dengan hanya melihat bokong model Kim Kadercucian KW.

Aku menunduk dan mulai fokus mempelajari dokumen di tanganku.

Ada perusahaan kecil yang bergerak di wedding organizer, walaupun hanya memiliki 3 karyawan inti tetapi sangat eksis.

Perusahaan itu berdiri sudah lumayan lama, yang terdiri dari 3 pemegang saham sekaligus pekerja yang mengelola perusahaan tersebut, mereka mengandalkan konsultan sebagai konsep perusahaan mereka, sangat mudah bagiku untuk mengambil alih pesaing kecil yang sudah lumayan di percaya konsumen.

Selama ini mereka bekerja sama dengan penyedia jasa katering dan penyedia panggung serta penyedia perias pengantin.

Ok, aku rasa sangat mudah untuk membeli saham mereka dengan harga yang bisa membuat mereka melepaskan perusahaan kecil itu dengan rela.

Pekerjaan ku adalah mencari perusahan-perusahaan kecil yang lumayan eksis, tidak terlalu menonjol, tetapi bisa menghasilkan keuntungan ke depannya.

Selama ini aku tidak menghadapi masalah yang besar, mereka dengan rela melepaskan saham dan puas atas penawaran yang aku berikan.

Dan tugasku tidak hanya mencari perusahaan yang bergerak di wedding organizer saja, tapi perusahaan apa saja. Motto perusahaan ku, kumpulkan yang kecil-kecil jadikan bulatan besar di bawah genggaman tangan dinginku.

Aku menutup map di atas meja, melirik jam tanganku. Sudah waktunya jam makan siang.

Aku memutuskan untuk tidak memanggil Lisa datang ke ruanganku mengambil map yang tadi dia berikan, cukup sekali atau dua kali saja dalam sehari aku mendapatkan pemandangan bokong tambalan bergoyang.

Kalau lebih dari tiga kali, bisa-bisa aku harus mengkonsumsi obat mual sebelum gumoh.

Sudah lebih dari dua kali dalam kurun waktu belum ada setahun aku mengganti sekretaris karena kelakuan mereka yang secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi menggodaku.

Mereka pikir cerita cinta mereka akan sama endingnya seperti cerita-cerita roman picisan yang sering mereka baca.

Berakhir ke pelaminan dengan atasan mereka.

Well, berharap saja.

Aku masih belum percaya akan arti kata 'cinta'.

°°°

Aku melangkah masuk ke dalam lift setelah makan siang, berencana untuk pergi menemui para pemilik saham perusahaan wedding organizer yang profilenya tadi aku sudah pelajari.

Semakin cepat aku beraksi, semakin cepat pula urusan memperkuat perusahaan ku selesai.

Tanpa menoleh ke arah Lisa yang aku sadari dari ekor mataku berdiri menyambut kedatanganku, aku langsung masuk ke dalam ruangan kerja, mengambil tas selempang kerjaku dan kembali melangkah keluar ruangan.

Filosofi JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang