Hari Baru! [ PART : 2 ]

942 38 13
                                    

Sebuah gedung besar berisi ribuan manusia kini berada di depan netra Nindi. Iya, saat ini gadis itu sudah sampai di kampusnya.

" Duh, ramai banget, sih. Gue malu, Pak." keluh Nindi kepada supirnya

" Ya ilah neng, namanya juga kampus, pasti ramai atuh. Kalau sepi, kuburan namanya." Saut si bapak supir

" Dih, si bapak mah." Jawab Nindi sebal lalu memutar matanya kesal

" Ayo neng, nanti telat mau? Kalau telat malah berkali kali lipat malunya." Bujuk si bapak supir

" Hehe, iya deh pak. Nindi masuk dulu ya, pak?" Pamit Nindi lalu mencium telapak tangan sang bapak supir

" Iya, neng. Semangat ya!"

" Okay! "

Keluar dari mobil dan melangkahkan kaki panjangnya memasuki kampus. Sepanjang perjalanan entah kemana tujuannya, kepala Nindi selalu tertunduk.

BRUKK

" Aduh! Kalau jalan pakai mata dong!" Bentak seorang pemuda bertubuh tinggi menjulang yang kini sedang mengusap bokongnya kesakitan

" M-maaf kak! Gue ga sengaja!" ucap Nindi gelagapan sembari berusaha bangkit dari posisinya

" Lagian jalan bukannya lihat ke depan, malah lihat ke bawah? Nyari recehan?"

" Ngomong ngomong, lo si anak baru yang gak ikut ospek itu, kan?" Tebak si pemuda senior

" I-iya kak." Jawab Nindi gemetar

" Gue Kent Alvaro. Lo?" Intro si pemuda menjulang tadi yang kini sudah berdiri tegap

" Nindi Arisna." Balas Nindi

" Oh. Masuk jurusan apa?" Tanya Kent

" Tataboga." Jawab Nindi masih dengan kepala tertunduk

" Haha, gue di sini. Bukan di bawah." Ucap Kent lalu menarik dagu Nindi agar ia bisa melihat jelas wajah adik tingkatnya itu

" Kita sejurusan, mau bareng?" Tawar Kent lalu mengusak kepala Nindi

" Makasih, kak." Pekik Nindi lalu menatao wajah Kent dengan netra yang berbinar binar

" Sama - sama, cantik."

~000~

Sementara itu tak jauh dari gedung tataboga, lebih tepatnya di gedung kedokteran. Suara gaduh para wanita meneriaki nama sang calon dokter yang baru saja turun dari motor besarnya.

" Anjir, resiko orang ganteng ya gini." Monolog Alvin

Takk

" Kepedean banget, lo." Cibir seorang pemuda lagi yang entah dari mana datangnya

" Iri aja lo, tai ayam." Balas Alvin lalu berjalan meninggalkan Rega sendirian.

Masih ingat Rega, kan? Teman SMA Alvin yang juga masuk jurusan kedokteran.

" Dok! Periksa aku!"

" Dok! Jantung ku melemah!"

" Dok! Ganteng banget sih!"

Kira kira seperti itulah teriakan teriakan yang dilontarkan para gadis untuk Alvin maupun Rega.

" Gue ke kelas dulu, bro." Pamit Rega

" Hati - hati, lo! Jadi santapan cabe cabean mampus lo!" Ejek Alvin

" Dokter sialan!"

~000~

Setelah 2 jam lamanya para mahasiswa tataboga di tes praktik, akhirnya selesai juga. Seluruh mahasiswa baru kini sedang beristirahat di kantin.

" Nin, congrats ya!" Ucap Elvan, teman baru Nindi

" Congrats juga buat lo, Van. Mana jadi mahasiswa dengan nilai terbaik padahal baru tes pertama." Puji Nindi

" Semoga lo nyusul ya. Oh iya, sebelumnya lo SMA dimana?" Tanya Elvan sebelum memasukan sepotong bakso ke dalam mulutnya

" SMA langit." Balas Nindi

" Wait, wait! Lo, mantannya Alvin Prayoga bukan?" Tanya Elvan dengan dahi mengkerut

" Eh?! Iya itu gue. Kok, lo bisa tau?" Tanya Nindi dengan tatapan curiga

" Kita satu sekolah, anjir. Cuman jarang ketemu." Balas Elvan lalu tertawa renyah

" Loh?! Iya kah? Maaf gue gak tau." Jawab Nindi lalu diikuti kekehan di akhir kalimat

" Elvan! Elvan! Elvan!" Pekik seorang gadis berambut coklat yang sedang berlari kecil kearah Elvan

" Indri? Tumben kesini." Tanya Elvan yang heran melihat gadis berambut coklat itu ke kantin Tataboga

" Kangen!" Pekik Indri lalu memeluk erat tubuh Elvan dari samping

" Ekhem." Akhirnya Nindi memecah keheningan

" Hai! Kok gue baru lihat lo? Baru masuk ya?" Tanya Indri dengan suara imutnya

" Iya, gue baru masuk." Jawab Nindi lalu tersenyum manis

" Oh. Kenalin! Gue Indri kesayangannya Elvan!" Ucap Indri lalu menyodorkan tangan kanannya

" Gue Nindi Arisna, panggil Nindi aja." Jawab Nindi lalu menjabat tangan Indri

" Tumben kesini, ada apa?" Tanya Elvan lalu mencubit gemas hidung Indri

" Sakit, ih! Itu, ada mahasiswa baru di fakultas aku. Ganteng banget!" Pekik Nindi

" lo jurusan apa, In?" Tanya Nindi

" Kedokteran." Jawab Indri lalu diselingi senyuman manis

" Kamu tau namanya?" Tanya Elvan

" Gak tau pasti, sih. Tapi ada Rega Reganya gitu." Jawab Indri

" REGA KEMAL?!" Pekik Nindk dan Elvan berbarengan

" kalian kenal?" Tanya Indri kebingungan

" Kenal, ndri. Teman SMA aku dulu." Jawab Elvan lalu mengusak rambut Indri gemas

" Wah! Hebat itu anak. Bisa masuk jurusan kedokteran!" Pekik Nindi tak percaya dan disetujui oleh Elvan

" Tapi nih ya, katanya ada satu lagi mahasiswa baru dan dia juga baru masuk kaya lo, Nin." Ucap Indri tiba tiba

" Hah?!" Kaget Nindi

" Namanya siapa, ndri?" Tanya Elvan

Indri diam sebentar.

1 detik

2 detik

3 detik

" Gak tau, lupa. Hehe!"

" Sabar, Sabar, Nindi. Dia teman baru lo." - Nindi Arisna

" Untung sayang, untung sayang." - Elvan

~000~

Halo!
Bagaimana versi revisi kali ini?
Semoga kalian gak bosen bosen ya sama cerita aku yang rada abal abal ini :")

Kali ini gak banyak bacotan lagi yang aku keluarin, jangan lupa untuk VOTE dan KOMEN jika kalian memang peduli dan menghargai karya orang :)

With all my heart, i say thank you so much
Kiranaamelia25

Mantan I Love You! ✔ [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang