Siang ini, kantin sekolah sedang ramai, namun lebih ramai dan berissik karena sedang beredar desas desus tentang Nindi sudah membayar Alvin dengan harga dirinya.
Saat langkah kaki Gaby memasuki kantin, seorang murid putri dengan sengaja memprovokator keadaan.
" DIH, MAU BALIKAN AJA HARUS JADI CEWEK MURAHAN. DI BAYAR BERAPA YA KIRA KIRA SEMALAM? " ucap Nella lantang
Gaby yang telah mengetahui tentang desas desus berita tidak benar itu spontan menggebrak meja murid yang tadi memprovokator.
" JURIG! MULUT LO BISA DI JAGA KAN?!" bentak Gaby dengan emosi
" Halah, alasan. Bilang aja mau ngebelain kan? Atau lo juga ikuta dibayar per malam?" Saut Nella tak mau kalah
Dengan mata membola dan emosi yang sudah berada di ubun ubunnya, dengan spontan Gaby menampar wajah Nella dengan keras.
Plakk
Seketika kantin yang tadinya ramai menjadi sepi, adegan Gaby menampar pipi Nella kini menjadi tontona seisi kantin. Dengan kasar Gaby meraih kerah baju Nella.
" Lo boleh ngehina gue sepuas lo, bila mungkin sampai mulut lo keluar busa. Tapi, jangan pernah lo ngehina sahabat gue, cewek sialan!" Bentak Gaby tepat di depan wajah Nella
" CUKUP!!" Jerit Bu Lusi yang secara tidak sengaja lewat disana
" Ada apa ini?! Kenapa sangat ribut?!" Tanya Bu Lusi
" Gaby menampar saya, bu! " adu Nella
Seketika Bu Lusi tekejut lalu menatap Gaby tak percaya.
" Apa benar Gaby?" Tanya Bu Lusi
" Maaf bu, seperti yang ibu lihat. Memang benar saya melakukannya, tetapi saya punya alasan sendiri." Jawab Gaby sopan
" Dia bo-"
" Cukup! Sekarang Gaby dan Nella ikut ke ruang BK bersama saya! Paham?" Ucap Bu Lusi tegas dan si jawab anggukan mantap dari kedua pihak.
***
" Perhatian kepada siswi bernama Nindi Arisna, kelas 12 silakan datang ke ruangan Bk. Terima kasih. "" Nin? Lo ada masalah apa sampai ke ruang BK? " tanya Alvin terkejut
Nindi diam.
" Nin? Lo baik baik aja kan? " tanya Alvin khawatir sembari memegang tangan Nindi yang dingin
" tangan lo dingin Nin, lo takut?" Sambung Alvin lalu mengelus punggung tangan Nindi
" I'm fine, Alvin. You must trust me. " ucap Nindi dingin lalu berjalan keluar kelas
Sementara di ruang BK, sudah ada Gany dan Nella yang saling bertatap tajam.
" Selamat pagi, bu. " ucap Nindi sembari mengetuk pintu ruangan
" Ayo, masuk Nindi." saut Bu Lusi
Setelah Nindi masuk, ia pun duduk di sebelah Gaby.
" Jadi, Nindi. Apa kamu tau kenapa dipanggil ke BK, nak?" Tanya Bu Lusi halus
" Maaf bu, tapi demi apapun! Saya tidak pernah memberikan harga diri saya pada Alvin hanya untuk hal sepele seperti itu. " ucap Nindi menahan tangis
Bu Lusi mengangguk paham.
" Nella, atas dasar apa kamu bisa memfitnah Nindi dengan berita menjijikan seperti itu?" Tanya Bu Lusi
" Saya berkata apa adanya bu, beberapa hari yang lalu saya melihat Alvin masuk ke rumah Nindi dan ada seorang anak kecil yang menyapa Alvin di pintu gerbang. Saya yakin, itu anak mereka." Jawab Nella tak mau kalah
" Benar Nindi? Beberapa hari yang lalu Alvin ke rumah mu?" Tanya Bu Lusi lagi
" Benar, bu." Jawab Nindi
" Lalu Gaby, kenapa kamu bisa menampar Nella seperti tadi?" Tanya Bu Lusi pada Gaby yang sedang diam dengan tangan terkepal
" Saya berani menampar dia, karena dia telah memfitnah Nindi dengan berita menjijikan seperti yang ibu dengar." Jawab Gaby kesal
" Fitnah apaan? Lo sendiri ga liat tadi Ninfi ngangguk pas ditanya Alvin ke rumahnya?! Maling mana mau ngaku!" Ketus Nella
" Asal lo tau, babi! Alvin datang ke ruma karena diun-"
" CUKUP! Sekarang Nella Dan Gaby silahkan bersihkan kamar mandi di lantai 3! Setelah itu bawa buku pelanggaran kalian ke ruang BK. Paham kalian?!" Titah Bu Lusi
" Baik, bu." Ucap Nella dan Gaby dengan nada malas
Viona dan Nella belum puas dengan gosip ini, Viona ingin Nindi dibenci oleh Alvin. Sementara, di kelas, Alvin sedang duduk menatap Nindi khawtir, pasalnya dari tadi gadis itu hanya diam.
" Nin? Are you okay, hm?" Tanya Alvin lalu mengambil tempat duduk di sebelah Nindi
" Vin? Apa gue boleh minta tolong? " tanya Nindi dengan nada memelas
" Of Course, everything for you, Nin." Jawab Alvin mantap
" Jauhin gue, bisa?" Ucap Nindi ragu ragu
" Kenapa? Apa alasan lo nyuruh gue biat jauhin lo?! Apa gue ada salah sama lo, lagi?!" Protes Alvin
" kata lo tadi semua untuk gue, kan? Itu permintaan gue. Tolong, lo ngerti ya?" Pinta Nindi dengan senyum yang di paksakan, sungguh Alvin benci senyum sok kuat itu!
" fine. " jawab Alvin kesal lalu kembali ke tempat duduknya karena kebetulan bel masuk telah berbunyi
Saat bel pulang sekolah terlihat Alvin dan Nindi saling berjauhan mereka bermusuhan. Dengan kejadian ini pum Viona merasa sangat puas.
~000~
Halo!
Bagaimana part ini? I hope you like it!
Adakah saran atau kritik yang ingin kalian beri? Langsung komen aja 💜Terima kasih sudah mengikuti cerita ini sampai part ini, awtor benar benar tersanjung loh :') 💜
Jangan lupa juga untuk VOTE juga💜
With all my heart, i say thank you so much
Kiranaamelia25
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan I Love You! ✔ [ PROSES REVISI ]
Teen Fiction( DON'T COPY THIS STORY, PLEASE!! ) 'Patah Hati' adalah pengalamann dimana seseorang akan merasa terkhianati dan kecewa. Pengalaman ini sedang terjadi pada salah satu gadis di SMA Langit, Nindi Arisna. Ia merasa terkhinati dan kecewa besar terhadap...