Sebulan kemudian, hari baru telah dimulai. Dimana keempat sahabat itu akan merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang pejuang skripsi dan tuntutan pekerjaan.
Mari kita mulai dari pemeran utama kita, Nindi Arisna. Gadis dengan piyama bergambar pororo itu sedang beradaptasi dengan cahaya yang baru saja masuk ke kamarnya.
Dengan langkah gontai, gadis itu melangkah menuju kamar mandi untuk mempersiapkan diri menjadi seorang mahasiswa baru di universitas-nya.
~000~
Ayam jantan berkokok menandakan hari telah berganti pagi. Suara lengking yang berasal dari jam beker berbentuk bulat dan berwarna hitam menggema di ruangan. Sebuah tangan besar meraih jam tersebut lalu melemparnya ke kolong ranjang dan terlelap kembali.
" HEH DOKTER! BANGUN LO! DOKTER MACAM APA JAM SEGINI MASIH MOLOR?!" Pekik seseorang dari luar pintu semberi menggedor gedor heboh kamar si pemilik tangan besar
" BERISIK, KAK!" Balas si pemuda yang di panggil dokter itu
" GUE HITUNG SATU SAMPAI TIGA, KALAU LO GAK BANGUN GUE KELUARIN LO DARI JURUSAN KEDOKTERAN. SATU!" Ancam seseorang di luar kamar tadi
BRAK
BRUK
BRAK
BRUKPintu kamar terbuka dan memperlihatkan seorang pemuda dengan wajah bantal.
" Mandi, buruan. Kalau lo lelet gini, yang ada pasien lo mati duluan." Cibir seorang gadis yang sedari tadi menggedor pintu kamar
" Mama, papa. Sudah berangkat?" Gumam si pemuda
" Udah, katanya bakal pergi dua minggu. Jadi selama dua minggu ini, lo harus nurutin kata kata gue. Paham, Vin?" Perjelas Alfiana Laura, Kakak Alvin Prayoga
" Hm. Yaudah, sana pergi. Gue mau mandi!" Ketus Alvin
" gue kasih waktu mandi dan siap siap 15 menit, gak mau tau." Final Alfiana lalu pergi meninggalkan Alvin dengan mata yang membola
Buat informasi, Alfiana Laura itu kakak pertama Alvin yang baru saja pulang liburan dari universitas-nya di Australia.
~000~
" Halo, Gi? Dimana?"
" Aku udah dekat rumah, jadi kan liat kampus barunya?"
" jadi dong, masa udah pindah ke bali gak jadi. Ada ada aja kamu, mah."
" Haha, iya. Tunggu ya. Bye By!"
" Bawel! By Gi!"
Tuttt
Itu adalah percakapan telepon antara Gaby dan Gio. Iya, mereka sekarang melanjutkan sekolah di Bali. Gaby, gadis itu tengah menunggu Gio yang berjanji akan mengantar dirinya untuk melihat kampus barunya.
Setelah lama menunggu di teras rumah, akhirnya Gio datang dengan motor besarnya. Mata Gaby yang tadinya hampir tertutup karena mengantuk berubah menjadi membola, sungguh penampilan Gio saat SMA dan kuliah sangat jauh berbeda.
" Halo? By? Kok ngelamun, sih?" Tanya Gio yang sudah berada di depan Gany dan melambai lambaikan tangannya
" E-eh! Gak! Gak ngelamun, cuma lagi mikir aja." Jawab Gaby gelagapan
" mikir apa sih, macan betina ini?" Goda Gio lalu mengusak puncak kepala Gaby
" Berantakan, Gio! Dan, apa tadi?! Macan betina?! Emang aku galaknya seseram itu?!" Bentak Gaby
Gio yang melihat Gaby marah marah seperti itu hanya bisa tersenyum dan sabar. Tangan kekar Gio menangkup wajah Gaby lalu memperhatikannya dengan seksama.
" Kamu galak boleh, tapi jangan terlalu berlebihan ya? Aku gak mau kamu masih muda tapi sudah darah tinggi, By." Ucap lembut Gio
Ini yang Gaby suka dari Gio. Dia itu penyabar dan penyanyang.
" Maaf." Cicit Gaby
" Gak perlu minta maaf. Jadi pergi sekarang?" Hibur Gio
" Jadi!" Jawab Gaby semangat 45!
" Let's go!!" Ucap mereka berbarengan
~000~
Halo!
Fyuh, akhirnya revisi sudah berjalan setengah part :")Jadi awtor harap kalian jangan bosen bosen ya, baca cerita ini hew hew :3
Sekian bacotan unfaedah awtor pada part ini, jangan lupa untuk tetap VOTE dan KOMEN sebagai tanda kalian menghargai dan peduli terhadp perkembangan cerita 'Mantan I Love you!' Ini :)
With all my heart, i say thank you so much
Kiranaamelia25
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan I Love You! ✔ [ PROSES REVISI ]
Teen Fiction( DON'T COPY THIS STORY, PLEASE!! ) 'Patah Hati' adalah pengalamann dimana seseorang akan merasa terkhianati dan kecewa. Pengalaman ini sedang terjadi pada salah satu gadis di SMA Langit, Nindi Arisna. Ia merasa terkhinati dan kecewa besar terhadap...