Bagian 2

1.5K 92 2
                                    

Pagi yang cerah, matahari sudah menampakkan dirinya dari ufuk timur. Salsha masih berada di kamarnya atau bisa disebut istana nya. Dengan tubuh yang masih tertutup selimut berwarna pink, mata masih tertutup atau bahkan dia masih mengarungi dunia mimpi.

Kringgg!!!

Benda kecil berbentuk kura kura itulah yang membangunkannya.

"Sal ayo nak turun sarapan dulu" Kata mama Salsha sedikit berteriak.
"Iyaa mama, Salsha mandi bentar" Ucapnya dari dalam kamar mandi
Salsha menuruni anak tangga satu persatu dengan senyum khasnya, tak ada tanda tanda sedikitpun bahwa dia sakit hari karena Farel. Mungkin manusia jenis Farel seperti itu tidak perlu ditangisi.

"Morning papa, mama, kak Nathan" Ucapnya layaknya anak kecil. Nathan, iya dia saudara satu-satu nya yang dimiliki Salsha. Nathan yang penyayang itu lah yang sangat disukai Salsha. Cowok ganteng yang sekarang kuliah di salah satu universitas di Jakarta jurusan kedokteran untuk meneruskan jejak sang papa.

"Morning too incess" Jawab Nathan
"Morning" Jawab mama papa
Mereka berempat sarapan bersama dengan sandwich yang telah dibuat oleh mama nya.

"Sal kamu berangkatnya bareng kak Nathan aja yaa, papa berangkatnya ntar agak sianggan" Papa angkat bicara.

" Oke paa, yaudah yuk kak berangkat udah siang juga, ma pa Salsha sama kak Nathan berangkat ya" Pamit Salsha

"Ma pa duluan ya" Pamit Nathan dengan menjabat kedua tangannya. Salsha memasuki mobil kakaknya, mama dan papa nya begitu senang melihat kedua anaknya begitu akur.

"Ga dijemput Farel? " Tanya Nathan
"Nggak tau masih hidup apa nggak orangnya" Jawabnya ketus

"Kayaknya lo utang banyak cerita sama gue" Jawab Nathan dengan senyum manisnya.

"Iyaa udahh putus, kapan-kapan deh kak, kalau kakak ga sibuk yaa" Salsha senyum ke kakak nya yang dibalas dengan anggukan kakaknya

Tak lama kemudian mobil sudah sampai di depan SMA Nusantara.

"Belajar yang rajin" Kata nathan sambil mengacak acak rambut adiknya itu
" Berantakan kann, nyebelin deh. Lo juga jangan banyak banyakin gebetan" Ucap Salsha. Salsha turun dari mobil lalu memasuki gerbang sekolah. Tubuh nya terasa menabrak seseorang.

"Maaf gue yang salah" Tukas Salsha

"Nggak gue juga jalannya gak liat-liat" Ucap orang itu. Dari suaranya salsha sudah merasa tidak asing lagi, Salsha melihat wajah sosok itu. Tatanan rambut yang rapi, parfum wangi, memakai seragam tanpa dasi dan ikat pinggang itulah yang Salsha lihat dari sosok itu.

"Hai lo sekolah disini?" Tanya sosok itu Salsha hanya berdehem setelah mengetahui sosok itu

"Ditanya itu dijawab" katanya lagi

"Gue pake seragam SMA sini, ya gue sekolah disini lah bego" Jawab nya dengan malas

"Nyelow dong, sensi amat, lagi pms ya?" Tanya sosok itu bertubi tubi.

"Aldi, lo bisa ga sihh ga usah ganggu gue? Gue ga kenal lo, terus kemaren lo dateng sok akrab lagi" Jawab Salsha

"Gakenal gimana sih? Lo aja tau nama gue, gue suka sama lo sal" Ucapnya dengan wajah sok imut

"Stres ya lo, udahh a capek ngomong sama lo" Ujar Salsha

"Oke sampai ketemu di kantin istirahat nanti" Ucap Aldi sambil melambaikan tangan.
Salsha memasukki kelas dengan dengan wajah yang ditekuk, seperti singa yang siap menerjang mangsa nya. Ia duduk disamping sahabat nya Agnes.

"He pagi-pagi udah galau aja nihh kenapa?" Tanya Agnes. Salsha tidak menjawab, Ia hanya melirik sahabatnya itu.

"Sal lo bener putus sama Farel? Bukan gue yang ngomong ya sal, kata temen temen sih" Kata Agnes yang sangat updet, mungkin dia tau semua dari snapgram siswa lain. Tentu saja berita putusnya Salsha dengan Farel sangat ramai dibincangkan, secara Farel sangat terkenal di sekolah.

Hello LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang