Bagian 18 (Cogan Akut)

1K 90 13
                                        

Sumbangin vote dan comment kalian dibawah yaa.

***

Suasana pagi hari. Sinar matahari yang sinarnya indah dan menghangatkan badan diujung timur sana.

Awan di atas sana sangat cerah.
Tumbuhan tumbuhan hijau pun tampak segar dan hijau karena cahaya matahari. Burung burung pun berterbangan diatas sana.

Salsha yang baru saja membersihkan badannya kini sedang merapikan rambutnya yang indah itu. Suara deringan dari benda pipih dengan logo apple di atas meja belajarnya itu menghentikan kegiatannya.

Dibukanya pesan masuk di ponselnya itu. Salsha tersenyum lebar saat mengetahui siapa si pengirim pesan itu. Seseorang yang telah menjadi pemicu detak jantungnya.

Aldi Ganteng
Morning my girlfriend

Salsha
Too my badboy

Setelah membalas pesan itu Salsha melanjutkan kegiatannya merapihkan rambut, membersihkan sepatu dan hal lainnya.

***

Sedangkan di tempat lain, tempat si pengirim pesan tinggal. Siapa lagi kalau bukan Aldi. Disaat sinar matahari sudah masuk kedalam kamarnya, ia masih saja tertidur diatas kasur hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan. Kata Aldi panas dan gerah udara di Jakarta saat malam hari. Padahal sudah ada AC di kamar nya tetap saja menurut nya kurang dingin.

Setelah mengirim pesan untuk pacarnya tadi ia memilih untuk tidur lagi. Salsha bilang ia akan pergi ke sekolah bersama Nathan, karena kebetulan Nathan juga ke kampusnya pagi hari. Jadi Aldi bisa lebih santai untuk pergi ke sekolah.

"Aldiiiii!! Bangunnn!!!" Teriak Alisa mama Aldi

Yang dibangunkan malah menyumpal kedua telinganya dengan bantal. Pura pura tidak dengar.

"Aldii, kalo gak bangun mama siram ya kamu" ancamnya

"Setengah jam lagi ma" negonya

"Ini udah jam tujuh loh, kamu gak mau ketemu Salsha di sekolah? Kalo mau buruan berangkat ke sekolah"

"Ntar juga ketemu"

Alisa mendengus sebal. Pasalnya anaknya ini sangat susah untuk dibangunkan. Kalau hanya ada sesuatu saja Aldi bangun pagi, itu pun sangat jarang.

"Mama potong saku kamu" ancam Alisa

Mendengar hal seperti itu langsung membuat mata Aldi melebar. Entah dorongan dari mana tiba tiba saja rasa jantungnya hilang.

"Iya, Aldi bangun" ucapnya seraya berlari ke kamar mandi dengan handuk yang berada di pundaknya.

Alisa yang melihat tingkah Aldi hanya menggelengkan kepala sembari tersenyum. Mengingatkan nya dengan sifat Fandy saat masih muda dulu. Sama persis dengan Aldi, sepertinya gen suaminya itu menurun sepenuhnya ke Aldi.

***

"Gila aja tu Aldi, udah upacara gini belum dateng" ucap Leo sambil hormat ke bendera

"Emang udah gak niat sekolah itu bocah. Untung aja pinter ya. Liat aja ntar kalo dihukum pasti minta tolong ke kita" tambah Bryan

Sedari tadi ada guru penjaga di belakang barisan Leo dan Bryan yang siap untuk memarahi mereka berdua.

"Kalian kalo lagi upacara itu jangan bicara!!" Tegur pak Wirawan salah satu guru BK

"Bapak sendiri juga ngomong" tambah Leo

"Ini mana dasi nya? Udah baju gak dimasukin"

"Diemm pak, kalo marah ntar dulu. Ini lagi upacara" perintah Bryan

Hello LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang