Bagian 16 (Say yes to me, please)

1K 87 8
                                    

Sebelum baca sumbangkan vote dan comment kalian dibawah. Mksh.

***

Pagi hari Salsha sudah bersiap siap setelah menerima pesan dari Aldi.

Aldi
Siap siap gue otw.

Ia hanya menggunakan kaos lengan pendek berwarna putih dan jaket berwarna merah, sepatu kets yang senada dengan kaosnya. Dengan rambut yang dikuncir kuda di belakang, takutnya nanti saat jogging bareng ia kegerahan saat rambutnya di biarkan di gerai. Simple tapi menawan.

Setelah merasa siap, Salsha turun ke bawah dan menunggu Aldi di teras rumahnya.

"Udah mau berangkat sal?" Tanya mamanya

"Iya ma sebentar lagi"

Salsha duduk di kursi depan rumahnya. Ia menunggu. Menunggu Aldi juga menunggu kepastian dari Aldi. Hingga terlihat sebuah mobil mewah memasuki gerbang rumah salsha, dilihat dari plat nomornya saja sudah dapat ditebak siapa pemiliknya. Mobil dengan nomor kendaraan A 1 DI. Aldi, siapa lagi kalau bukan Aldi.

Aldi turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Salsha. Setelah sang empu menaiki mobil, mobil pun melaju meninggalkan rumah Salsha, sebelum berangkat Aldi juga sudah meminta ijin kepada orang tua Salsha.

Saat perjalan semua nya hanya diam saja. Hingga Salsha memecah keheningan.

"Ini mobil lo sendiri?" Tanya Salsha

"Bukan" jawab Aldi seadanya

"Kok plat nomornya nama lo" tanya nya lagi

Aldi melihat ke arah Salsha lalu sedikit tersenyum. Ada kegugupan yang terlihat dari Aldi. Salsha bisa melihat itu tapi ia tidak tau apa yang menyebabkan Aldi segugup ini.

"Ini punya papa. Kan papa namanya Fandy Alditama"

Salsha hanya ber 'oh' ria setelah mendengar jawaban dari Aldi. Mereka sampai di taman candy, taman dimana mereka pernah bolos bareng. Aldi membukakan pintu untuk Salsha dan tersenyum. Entah mengapa Salsha merasa ini senyuman dari Aldi yang paling manis.

"Ayo sayang" ajak Aldi

Sayangg? Apa? Gak salah denger?

"Aa..Apa?" Ucap salsha

"Mm.. nggak. Ayo" ajak Aldi lagi
Aduh Aldi bego kenapa manggil sayang sayang.

Mereka berlari mengelilingi taman itu. Sesekali berhenti karena kelelahan. lalu berlanjut berlari. Aldi yang melihat Salsa kelelahan karena mengejarnya merasa iba. Selama berlari Aldi juga lebih diam dan tidak banyak bicara, entah apa yang terjadi.

"Aldi capek" rengek Salsha

"Ayo dong sal kejar gue, masa udah capek gitu aja, lemah ah" ucap Aldi

"Gue cewek ya gak kaya lo, gimana sih" gerutu Salsha lalu memanyunkan bibirnya. Aldi yang melihat itu malah terkekeh pelan, hingga kekehannya terhenti ketika Salsha menatapnya tajam. Persis seperti anak yang tertangkap basah oleh ibunya ketika dia dilarang minum es tapi malah minum.

"Mau gue gendong?"

Salsha melotot seketika. Dengan entengnya Aldi mengucapkan itu. Hanya tiga kata saja dapat memicu detak jantungnya. Mimpi ini mimpi. Salsha mencoba mencubit tangannya. Hasilnya ia merasakan perih ditangannya.

"Ayo naik" ucap Aldi yang kini sudah membungkuk membelakangi Salsha. Bukannya gimana gimana apakah Aldi juga tidak capek, apa nggak sebaiknya istirahat saja.

"Lo juga capek" jawab Salsha

Aldi tersenyum lebar, ternyata gadis itu juga memikirkan nya. Kalau saja yang ia tawari gendongan cewek lain mungkin langsung menerima tanpa pikir panjang lebar. Tapi bukan Aldi jika tidak memaksa.

Hello LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang