Bagian 8 (10 Days With You)

1K 74 1
                                    

"Kita beneran kesini?" Tanya Salsha melihat bola mata milik Aldi

"Iyyaa lahh" ucapnya santai

"Ayo kita kesana" ucap Salsha sambil menggandeng tangan Aldi.

Aldi POV

Andai aja sal lo bisa gandeng gue terus kayak gini, pasti gue bakal dinobatkan sebagai orang terbahagia di dunia. Kalau bisa jangan cuma gandeng tangan gue sal, lo gandeng hati gue, gue aja juga mau kok. Sal, asal lo tau gue cinta sama lo lebih dari segalanya.

Pokoknya hari ini gue harus nyatain cinta gue, udah gaada besok besok lagi. Pokoknya harus hari ini di.

***

Aldi mengajak Salsha ke taman Candy. Taman yang tumbuh beragam tanaman bunga, warna warni bunga cocok dengan suasana hati seseorang yang sedang kasmaran. Kupu kupu menari di atas awan biru yang indah. Taman itu, Taman dimana papa dan mamanya dulu bertemu. Tapi kata papa Aldi taman itu dulunya bukan taman Candy namanya, mungkin saja sekarang sudah berganti nama seiring perkembangan zaman. Menurutnya ini tempat yang romantis, karena kita dapat duduk di taman jauh dari pandangan mobil mobil yang mengganggu, tentu merupakan impian semua penduduk di Jakarta.

"Kak lo tau tempat ini?"

"Plis sal gue tanya sekali lagi, sejak kapan nyokap lo ngelahirin gue duluan?" Kata Aldi yang malas setiap dipanggil kak

"Iya iya, sekarang manggilnya gak pake kak. Lo tau tempat ini?" Tanya Salsha masih menggandeng tangan Aldi.

"Tau, papa selalu ngajak mama kesini saat ulangtahun pernikahan mereka. Bukannya gak modal ya sal, tapi bagi mereka tempat ini sebagai saksi cinta mereka. Kalau ulang tahun pernikahan kita lo pengen nya kemana sal?" Goda nya

"Isshh.. apaan"

"Hehee.. lo sendiri tau tempat ini?"

"Gue juga sering kesini, lo cowok ke empat yang bawa gue kesini setelah papa, bang Nathan, sama Farel"

Raut wajah Aldi berubah saat mendengar kata Farel. Lelaki yang sudah menyakiti gadis itu.

"Farel mantan lo? Lo masih sayang dia?"

"Gimana gue mau sayang sama cowok yang udah ninggalin gue" ucap Salsha sambil tersenyum miris.

"Lo benci dia?"

"Nggak, seenggaknya kita masih bisa temenan, mantan gak harus musuhan kan? Udah ah kenapa jadi bahas Farel gini. Lo kenapa suka tempat ini?" Tanya Salsha ke Aldi

"Cause disini kita bisa duduk ditempat terbuka, merasakan angin yang nyaman, dan pemandangan awan biru yang indah" kata Aldi sambil membentangkan kedua tangannya.

"Apalagi langit yang cerah ini masih ditambah seseorang yang spesial di samping gue" tambahnya sambil merapikan rambut Salsha.

Salsha dibuatnya melting. Perasaan gadis itu sangat sulit untuk ditebak, membuat Aldi semakin teruji nyalinya. Aldi menggandeng Salsha untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.

"Lo mau es krim ga sal?" Tanya Aldi saat melihat penjual es krim.

"Boleh"

"Tunggu bentar ya, kalo kangen nyusul aja" kata Aldi seraya mencubit hidung Salsha.

Aldi pergi membeli es krim, satu untuknya dan satunya lagi untuk Salsha. Tak lama ia kembali menemui Salsha.

"Nihh es krim spesial buat orang spesial" kata Aldi sambil menyodorkan es krimnya

"Makasihh"

Salsha memakan es krim nya seperti anak kecil, belepotan di sepanjang bibirnya. Aldi yang melihat itu hanya terkekeh geli. Salsha menyerngitkan dahi nya.
Tangan Aldi menyentuh pipi Salsha, di bersihkan nya es krim yang ada di muka Salsha. Saat itu, mata dengan mata bertemu.

Hello LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang