"Untung saja kau tidak apa-apa Hellen" Niall berbicara dengan lembut.
Niall dan Harry duduk disamping Hellen yang terududuk dilantai. Dengan cepat Niall memeluk tubuh Hellen, tapi pelukan Niall tidak lama, karena Niall mendengar Hellen meringis kesakitan.
"Kenapa?" Niall memandang wajah Hellen.
"Kakiku…" Hellen memandang pergelangan kakinya.
"Oh yatuhan Hellen!" Harry memekik.
Mata Niall mulai menuju pergelangan kaki Hellen. Kaki Hellen terlihat melepuh dan berdarah, bentuk nya seperti tangan panas yang menempel. Hellen membelalakkan matanya terkejut.
"It's hurt.." Hellen mulai menangis.
"Oh yatuhan, Niall! Ambil kotak obat!" Harry menyentak Niall, dengan cepat Niall mencari kotak obat.
"It's really hurt Harr. IT'S FUCKIN HURT!" Hellen mulai berteriak dan menangis.
"Ssh, Hellen, aku akan mengobatimu Hellen.. shh, calm down." Harry mengelus punggung Hellen lembut, Hellen menyembunyikan wajahnya di dada bidang Harry, menangis disana.
"NIALL! HURRY UP!" Harry berteriak memanggil Niall yang belum juga kembali.
Suara langkah kaki mulai terdengar lalu pintu kamar Hellen terbuka dengan kencang. Niall berlari kedalam dan memberikan Harry obat-obatan, Kemudian dengan cepat Niall menggendong Hellen kearah kasur. Hellen masih menangis.
Luka bakar itu terlihat mengerikan, bentuk tangan itu terlihat sangat nyata, darah terlihat keluar dari pori-pori kulit Hellen yang terbakar. Niall menidurkan Hellen pelan kekasurnya, ia mulai mengelus rambut Hellen.
"Ssh, Hellen. Everything is gonna be alright." Niall mengelus puncak kepala Hellen mencoba menenangkan tangisan kesakitan dari mulut Hellen.
"But it's hurt Niall. Rasanya seperti ditusuk jarum panas, ini menyakitkan…" ucap Hellen disela tangisannya.
"Sebentar lagi rasa sakitnya akan hilang, Harry akan mengobatimu." Niall tersenyum lembut pada Hellen.
Harry mulai mengobati luka di kaki Hellen, Hellen mencengkram lengan Niall kuat-kuat. Membuat Niall merasakan nyeri di lengannya.
"FUCK HARRY! CAN YOU BE MORE CAREFUL?! IT'S HURT!" Hellen memaki Harry.
"Iya Hellen maaf. Sebentar ya." Harry mulai meneteskan obat pada luka di kaki Hellen, membuat Hellen makin meringis kesakitan.
"DAMN YOU ASSHOLE CAREFUL UGH!" Hellen terus memaki.
Niall memeluk Hellen dan mendekatkan wajahnya pada dada Hellen, menyuruhnya menenggelamkan wajahnya disana. Tentu Hellen melakukannya tanpa disuruh. Dan pengobatan itu berakhir dengan Harry memasangkan perban pada kedua kaki Hellen.
"Done. Feel better eh?" Harry tersenyum kearah Hellen.
Hellen mengangguk dan tersenyum lemah. Niall melepaskan pelukannya dan mulai berdiri disamping Harry.
"Sekarang waktunya kau untuk istirahat. Get well soon Hellena." Niall mendekat kearah Hellen dan mencium puncak kepala Hellen.
Sejurus kemudian Harry dan Niall berjalan keluar kamar Hellen, meninggalkannya sendirian didalam ketakutannya.
Hellen mulai merasa takut. Ia takut bila ia ditinggal sendirian disuatu tempat. Ia takut ada sesuatu yang lain yang menimpanya. Semua hal yang terjadi membuatnya takut. Hellen berdoa didalam hati agar ia dijauhkan dari hal buruk. Tapi tetap saja ia merasa takut.
Krek.
Pintu lemari pakaian Hellen terbuka, terlihat bentuk sesuatu seperti manusia didalamnya. Tapi Hellen tidak benar-benar yakin itu adalah manusia.
"Siapa disana? " Hellen mencoba terduduk dikasurnya.
Krek
Pintu lemari itu terbuka semakin lebar dan lebar.
"He-hello? Siapa d-disana?!"
Gasp.
"Hey."
***
Berhubung gereget. Vomment(s) yaa
-Isa xx

KAMU SEDANG MEMBACA
The Reporter
ФанфикPenelitian seorang reporter yang berujung pada malapetaka The Reporter by ziallcrew Copyright(c) 2014 ziallcrew All Rights Reserved.