Thirteen

1.3K 256 17
                                    

Krek

Lemari dikamar Hellen berdecit seiring pintu lemari itu perlahan terbuka. Hellen yang was-was mencoba memastikan apa atau mungkin siapa disana. Tapi Hellen melihat siluet berbentuk manusia didalamnya.

"Siapa disana? " Hellen mencoba terduduk dikasurnya.

Krek

Pintu lemari itu terbuka semakin lebar dan lebar.

"He-hello? Siapa d-disana?!"

Gasp.

"Hey." Lelaki itu tersenyum seperti kuda.

"Oh yatuhan Zayn! Kau menakutiku saja!" Pekik Hellen. Zayn tertawa kecil.

Zayn berjalan kearah kasur Hellen, lalu terduduk disamping Hellen. Masih dengan senyuman terukir dibibirnya,Zayn menatap Hellen dalam-dalam. Hellen terhipnotis saat mata hazel indah milik Zayn menatap bola matanya.

"Maaf tadi sepertinya aku pergi terlalu lama." Zayn tersenyum. Hellen menggeleng.

"Sudah lah. Ah ya Zee! Kau harus tau, tadi baru saja kejadian buruk menimpaku." Hellen mengangkat jari terlunjuknya seperti orang yang baru saja mendapatkan ide.

"Bu-buruk? Kenapa? Kau tidak apa-apa?" Tanya Zayn khawatir.

"Uh. Aku mendapat luka mengerikan dipergelangan kakiku.. lihat, Harry baru saja mem-perban nya tadi." Ucap Hellen menatap pergelangan kakinya sendiri yang terbalut perban putih.

"Oh yaampun… Siapa yang melukaimu? Niall?" Zayn terduduk dilantai dan memegang kaki Hellen tapi berusaha untuk tidak menyentuhnya.

"Hah? Tentu saja bukan Niall! Aku tidak tau Zee. Rasanya ada yang menarikku tadi. Untung saja Niall dan Harry datang untuk membantuku. Jika tidak entah aku tertarik sampai mana oleh angin itu." Hellen tersenyum-senyum. Ia teringat akan Niall yang langsung memeluknya.

"Kuharap kau cepat pu-- kenapa kau tersenyum?" Zayn mengernyitkan dahinya, menatap Hellen.

Hellen melihat kearah Zayn masih dengan senyuman kecil menghiasi wajahnya. "No. Nothing." Ucap Hellen.

Zayn sepertinya sudah tau jawabannya. Pasti Hellen menyukai Niall, Zayn tidak pergi Zayn ada saat Hellen ditarik oleh tangan itu. Mungkin manusia tidak melihat apapun disana tetapi itu adalah Dark Prince.

Dark Prince adalah bawahan The Lord Of The Dark Place, semua arwah yang ada disana, didalam rumah itu adalah pengikut The Dark Lord. Termasuk Zayn. Sebetulnya tadi mereka akan menarik Hellen kedalam rumah itu. Tapi tidak berhasil karena tenaga Harry dan Niall yang kuat membawa Hellena kembali.

"Kau menyembunyikan sesuatu yang baik dariku huh?" Zayn kembali terduduk disamping Hellen.

"Tidak." Ucap Hellen cepat. Zayn menatap Hellen menyelidik, merasa canggung dengan cepat Hellen mengganti topik pembicaraan.

"Uh, Zee? Mengapa kau bisa ada didalam lemariku?" Hellen mengangkat satu alisnya.

"A-aku mencari sesuatu." Ucap Zayn cepat, Hellen hanya mengangguk.

"Mencari apa?" Hellen kembali bertanya.

"Err, ini?" Zayn menjawab dengan senyuman yang terlihat agak ragu.

"Whoa! Itu indah sekali! Aku tidak tau didalam lemariku ada kalung sebagus itu." Hellena tersenyum bahagia, "Bolehkah itu menjadi milikku?" Tanya Hellen.

Senyuman Zayn semakin lebar, ia mengangguk semangat. "Yes! Ini untukmu, mau kupakaikan?" Zayn tersenyum, Hellen mengangguk.

Zayn mengambil rambut Hellen kemudian mengarahkan kalung itu keleher Hellen. Senyuman diwajah Zayn tidak berhenti, malah senyuman itu semakin lebar dan terlihat semakin menyeramkan, setelah kalung itu terpasang, Hellen tersenyum bahagia.

"Thank you Zaynie." Hellen tersenyum.

"Yeah." Zayn tersenyum tulus.

"Sekarang kau istirahat ya, aku juga sudah mau ke hutan, mencari objek untuk koran-ku." Zayn tersenyum.

Zayn mulai berjalan keluar kamar melihat Hellen yang mulai memposisikan tubuhnya untuk tertidur di kasur itu. Setelah ia melihat Hellen benar-benar tidur ia menutup pintu kamar milik Hellen.

"Stupid bitch." Bisik Zayn kemudian tertawa dan menghilang.

***

MAAF UPDATE NYA LAMA HAHA. VOMMENTS YA.

-ISA XX

The ReporterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang