"Oh my fuckin god!" Hellen menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Setelah berteriak tadi.
Matanya masih tidak bisa lepas dari jendela rumah itu. Sejurus kemudian Harry dan Niall berlari menuju ruangan itu dan menarik Hellen keluar. Wajah Hellen mengisyaratkan ketakutan. Keringat dingin bercucuran di dahinya.
"Kau kenapa?!" Niall yang melihat wajah Hellena yang ketakutan mulai khawatir.
"Tad--tadi aku lihat disana, dirumah itu.." Hellena mencoba bernapas, sepertinya ia terlalu lama menahan napasnya saat ia terkejut tadi.
"Dirumah itu? Ada apa?" Tanya Harry.
"Ada pembunuhan.. ada seseorang membawa pistol ditangannya dan menembakkan pelurunya pada seorang wanita disana.dan setelah itu.. pembunuh itu melihat kearahku. Aku tidak tau pasti wajahnya seperti apa tapi.." Hellen berhenti sebentar, ia sadar bahwa Niall dan Harry memasang wajah yang lebih tegang dari pada dirinya.
"Ke-kenapa? Kenapa kalian tegang begitu?" Ucap Hellen pelan.
"Oh.. no.. jangan" Niall menggelengkan kepalanya dan berjalan mundur.
"Memang nya ada apa Niall?" Hellen berusaha bangkit dan berdiri. Harry menggeleng pelan mengikuti gerakan Niall sebelumnya.
"Ini tidak boleh terjadi lagi!" Hellen menatap Harry bingung, ia bingung sebenarnya apa yang dimaksudkan jangan dan terjadi lagi?
"Apa yang kalian maksud eh? Aku tidak mengerti" Hellen mendekat kearah Niall dan Harry yang ternyata mundur satu langkah.
"Kita bicarakan ini besok. Keluar dari kamar ini, kamarmu bukan disini" Harry menarik tangan Hellen, dan dengan cepat Niall keluar dari kamar itu disusul oleh Hellen dan Harry.
"Ini kamarmu, jangan sekali-kali kau masuk ke kamarnya. Aku tidak mau kau bernasib sama dengan dirinya." Harry menutup pintu kamar yang akan dipakai Hellen beberapa hari ini.
Hellen mulai mengganti bajunya dengan piyama dan merebahkan dirinya dikasur kamar itu. Mata Hellen terpejam sekarang. Sebetulnya Hellen tidak tidur, ia hanya menutup matanya karena lelah. Pikirannya masih bekerja membahas tentang jangan, terjadi lagi,dan dirinya. Semuanya membingungkan bagi Hellen.
"Itu tidak boleh terjadi lagi!" Terdengar ocehan Harry dari kejauhan.
"Iya. Sepertinya mereka marah sekali jika diliput oleh reporter. Maka dari itu satu persatu mereka hilang." Mata Hellen terbuka sekarang.
'Hilang? Maksudnya hilang?' Pikir Hellen. 'Masa bodoh. Aku mengantuk' lanjut pikirannya. Lalu tertidur setelahnya.
Niall membuka kecil pintu kamar yang dipakai Hellen. Berjalan masuk dan duduk diujung kasurnya, memandangi wajah Hellen yang tertidur pulas.
"Kau.. harus pergi dari sini sebelum tertangkap dan hilang."
****
Hay! comment dan vote ya. Maaf disini gak ada seru-serunya hehe. makasih untuk yang vote dan comment!:)xo
-Niallina xx
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reporter
FanficPenelitian seorang reporter yang berujung pada malapetaka The Reporter by ziallcrew Copyright(c) 2014 ziallcrew All Rights Reserved.