Selamat Membaca :)
Author POV
"Malam cantik, temenin gue makan ini ya!!" kata Rheana sambil mengangkat kantong plastik besar berisi snack, cola beserta dua box pizza.
"Lo!!!!!!"
Rheana tersenyum geli melihat ekspresi konyol gadis mungil di depannya ini. Berbanding terbalik dengannya, Alea malah berpikir darimana kakak kelasnya ini mendapatkan alamat rumahnya. Dia menghela napas pasrah kedatangan tamu kakak kelas yang sangat menyebalkan baginya. Suasana tiba-tiba hening, gak tahan dalam suasana seperti ini, Rheana berdehem untuk mengurangi kecanggungan diantara mereka.
"Hey, lo gak mau ajak masuk? Gue tamu loh."
"Lo tamu yang gak penting, lebih baik pulang deh. Gue malas banget ketemu sama lo!" kata Alea sambil menutup pintu rumah. Tapi tiba-tiba ada kaki yang menyempil di pintu membuat Alea tambah kesal melihatnya.
"kak lo kenapa sih?! pindahin kaki lo sekarang?!"
"Kagak mau Alea! Gue akan pindahin nih kaki kalau lo mau izinin gue masuk di rumah." kata Rheana memaksakan dirinya masuk ke rumah Alea.
"Kok lo maksa sih?! gue gak mau! Apa perlu gue teriak maling biar pergi dari rumah gue?!" kata Alea bersikeras menutup pintunya hingga kaki Rheana terjepit.
"Aduhh kaki gue sakit banget. Kalau kaki gue kenapa-napa lo harus tanggung jawab ya?!"
"Itu derita lo karna ganggu gue. Pulang gak sekarang!"
"Gak mau pulang Alea cayang celalu." kata Rheana masih dalam posisi menyembulkan kepalanya dibalik dahan pintu. Alea yang melihat kepala Rheana sontak memukulnya dengan keras.
"Anak cabe-cabean alay!!!!"
"Woy kepala gue sakit Alea, oh Tuhan!!" kata Rheana sambil menahan rasa sakit karna dipukul oleh Alea.
"Lo duluan sih bikin gue kaget tau!"
"Makanya bukain pintunya sayang. Biarin gue masuk dulu." mendengar perkataan Rheana barusan membuat seluruh badan Alea menjadi kaku dan jantungnya tiba-tiba berdetak dengan cepat. Karna merasa lelah, akhirnya Alea mengalah dan membuka pintu rumah lebar-lebar. Rheana yang melihatnya langsung tersenyum lebar dan melangkah masuk ke dalam rumah.
"Dari tadi kek bukain pintunya. Kok sepi ya? Orang tua lo kemana?" kata Rheana melihat Alea yang sedang mengunci pintu.
"Mereka kerja." kata Alea datar dan meninggalkan Rheana yang sedang menatapnya. Rheana hanya menghembuskan napasnya melihat kelakuan adik kelasnya itu dan mengikutinya menuju dapur.
***
"Eh lo mau ngapain? Ciee yang mau masakin pacar." kata Rheana melihat Alea yang sedang memakai apron.
"Terserah lo deh." kata Alea yang lagi kesusahan memasang apron. Tiba-tiba Rheana mendekat ke tubuh Alea dan menyingkirkan kedua tangan gadis mungil di hadapannya itu dan mulai mengikat tali apron tersebut, posisi mereka saat ini seperti berpelukan. Setelah berhasil memasangnya, Rheana berdiam dan menikmati aroma tubuh dari Alea. Tanpa Rheana sadari, Alea sedang merutuki jantungnya yang makin berdetak kencang akibat ulahnya.
"Lo wangi banget sih, gue suka," Rheana membisikkan kata tersebut di telinga Alea. Sedangkan Alea hanya bisa diam sambil menutup mata menahan geli.
"Sebaiknya gue aja yang masakin lo ya?" kata Rheana membuat Alea tersadar.
"Apa?!"
"Biar gue yang masakin makanan. Lo tunggu aja di meja makan."
"Biar gue aja, nanti lo ngasih racun lagi di makanan gue," mendengar perkataan Alea barusan sontak membuat Rheana membalikkan badan.
![](https://img.wattpad.com/cover/124384156-288-k742195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FREAKY GIRL
Genç KurguAku telah menemukan salah satu sumber kebahagiaanku yang sangat berharga dan bisa menjadi obat untuk menghadapi masalah yang selama ini belum terselesaikan. -Rheana- Apa jadinya jika kamu jatuh cinta sama orang yang super duper nyebelin, freak, chil...