ELEVEN

5.4K 453 55
                                    

Selamat Membaca :)

Alea POV

"Eh kita mau kemana?! Ini bukan jalan ke sekolah. Lo mau culik gue hah?!" kata gue setelah sadar kalo ini bukan jalan menuju ke sekolah. Gue terus memukul helm yang di pakai kak Rheana karna gak dapat jawaban dari dia.

"Jangan pukul kepala elah. Emang gue mau bilang kalo mau ke sekolah?" kata Rheana sambil melihat gue dari kaca spion.

"Tapi ini hari pertama gue sekolah tai!!!"

"Lo tenang aja. Ada gue kok."

"Cih sok banget. Terserah lo saja deh---Akhhh" gue mempererat pelukan karna kak Rheana mempercepat laju motornya. Samar-samar gue mendenger kak Rheana tertawa.

Awas lo ya kak!!

Setelah 30 menit, akhirnya motor kak Rheana berhenti di salah satu mall yang ada di kota Jakarta. Gue segera turun dari motor dan membuka helm, gue melihat Kak Rheana melakukan hal yang sama seperti yang gue lakuin.

"Yuk!!!"dia kembali menggenggam tangan gue memasuki mall tersebut. Ternyata dia membawa gue ke bioskop. Saat kami berdua menuju ke antrian, tiba-tiba gue melihat Bagas yang notabene mantan gue sebulan yang lalu sedang jalan dengan pacarnya yang merupakan mantan sahabat gue sendiri. Gue menutup mata mencoba menahan emosi yang ingin banget jambak tuh cewek.

Hari terbaik buat gue!

"Akhh Alea! tangan gue sakit lo remas." Gue yang tersadar langsung melepaskan genggaman dan melihat tangan kak Rheana, sumpah tangannya jadi merah gara-gara gue. Gue segera menatap kak Rheana dan dia pun menatap balik.

"Hmm So-sorry kak gue gak sengaja tadi beneran."

"Gak papa kok. Emang lo kenapa? Liat mantan kah? Liat gebetan? Atau lo liat orang yang pernah lo utangin?"

"WHAT?! GUE GAK PERNAH UTANG YA K---" Kak Rheana langsung membungkam mulut beserta hidung dan pastinya membuat gue sulit bernapas. Gue yang udah hampir kehabisan napas, tanpa ada belas kasihan menggigit tangan kak Rheana.

"AKHHH!! SAKIT GILA! AISH LO MAH KANIBAL." Mendengar teriakan kak Rheana sontak membuat semua orang yang ada di sekitar melihat kearah kami berdua, termasuk mantan dan cabenya. Gue segera menyikut perut kak Rheana yang lagi melihat hasil karya gue di tangannya.

"Psst! Kak kita diliatin nih sama semua orang." bisik gue ke kak Rheana. Dia pun melihat sekitar dan kembali ke gue.

"Kalo lo gak gigit, gue gak bakalan teriak. Lo jorok tau." What? Wah cari masalah nih anak. Tapi kalo gue serang dia sekarang, gue bakalan malu banget apalagi dilihat sama mantan. Bisa jatuh image gue yang selama ini di bangun, oke, kalo gitu lo calm down aja.

Kali ini lo aman kak!

"Apaan liat-liat?! Gak pernah nonton orang makan orang apa?" mendengar suara kak Rheana membuat semua orang yang tadi melihat gue kembali ke aktivitas masing-masing.

"Kak, gue minta maaf lagi nih sama lo. Jarang-jarang nih adek Kate Middleton minta maaf secara langsung." Kak Rheana menoyor kepala gue dan tak lupa dia menggelengkan kepala.

"Jujur, gue prihatin sama Kate Middleton yang punya adek kayak lo. Pasti sengsara amat hidupnya." Kak Rheana tertawa kencang sambil menunjuk kearah gue. Gue yang melihatnya hanya bisa diam tanpa ekspresi.

"Lo jadi nonton apa enggak kak?! Gue pulang nih!"

"Yaelah sensi amat lo kayak lagi PMS aja."

"Emang sekarang gue lagi PMS, hari pertama lagi. Gue rasanya pengen bunuh orang."

MY FREAKY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang