EIGHT

5.5K 501 52
                                    

Selamat Membaca :)

Rheana POV

Teng....teng...teng

Kalian tau itu bunyi apa? Jangan jawab itu bunyi kentut Rama atau Didi yang lagi ngorok ataupun sadewa yang lagi BAB. Itu adalah bunyi yang paling di tunggu-tunggu semua orang daripada nunggu chat dari gebetan, nunggu gebetan peka terhadap kode dari kita dan lain sebangsanya.

"Alhamdulillah akhirnya doa gue terkabul. Gue berdoa lagi ah supaya Luna putus dari Radit supaya gue bisa PDKT lagi sama Luna, Amii-- ADUH NAPA LO NABOK GUE PAKE BUKU SIH?!" Teriak didi sambil melihat gue dengan tatapan tajam. Gue hanya menatap dia datar, sedatar dinding rumah Kiara.

"Doa lo ngenes njir. Banyak cewek cantik juga di luar sana, ngapain lo ganggu orang yang pacaran curut. Noh banyak banget cabe-cabean di dekat persimpangan, pilih aja tuh yang lo mau." Parkataan gue barusan membuat seluruh teman gue tertawa termasuk Pak Ramadhan yang merupakan guru fisika dan juga merupakan guru kesayangan kami kelas XI MIA 1.

"Ah cabe-cabean disana udah gak fresh sob, gue gak suka. Gue mau kayak doi." Kata Didi cemberut membuat seluruh orang yang berada di kelas kembali tertawa.

"Gak baik milih-milih sob, selagi ada yang tulus sayang sama lo ya terima aja biar itu cabe-cabean. Bener gak guys?"

"BENER!!!!" seluruh siswa kompak menjawab pertanyaan dari Sadewa dan kemudian tertawa. Didi yang mendengarnya hanya mendengus kesal dan kembali duduk di kursinya. Gue tertawa melihat ekspresinya yang lucu banget.

"Sudah-sudah kalian duduk dulu, bapak mau ngomong sesuatu sama kalian." Seketika kelas jadi hening setelah mendengar perkataan pak Ramadhan.

"Jadi begini anak-anak yang paling bapak sayangi. Jika kalian sayang atau bahkan mencintai seseorang, cukup doakan dia yang terbaik yang bisa membuat dia bahagia terus. Bukannya malah mendoakan keburukan buat dia seperti perkataan Didi barusan, jadilah orang yang dewasa dalam menyikapi segala sesuatu. Jika kalian sudah sayang ataupun cinta sama gebetan kalian meskipun gebetan kalian sudah punya pasangan ataukah sudah balikan sama mantannya, kalian cukup buat dia bahagia, cukup selalu ada buat dia dalam sedih maupun senang, cukup buat dia nyaman sama kalian dan jangan lupa terus doakan yang terbaik buat dia. Bukannya cinta itu tidak harus memiki kan? Kalian harus mikir seperti itu. Bapak tidak mau kalian seperti anak alay zaman now yang sibuk mikirin pacaran. mereka terlalu memprioritaskan pacar mereka sehingga mereka lupa sama orang tua yang udah rawat dan jaga mereka sampe sekarang, bahkan mereka sampai melupakan Tuhan yang menciptakan seluruh semesta. Kalian yang ada di sekolah ini adalah anak-anak generasi keren bukan generasi micin yang selalu bapak dengar dan lihat. Kalian mengerti?!" akhir dari perkataan pak Ramadhan membuat kita semua tertawa.

"NGERTI PAK!!!!"

"kalau sampai bapak melihat kalian kayak anak micin, bapak langsung gantung kalian di pohon toge. Sekian pelajaran hari ini, jangan lupa tugasnya anak-anak. Assalamualaikum." Tiba-tiba Kiara langsung berlari dan memeluk pak Ramadhan yang sudah berada di depan pintu.

"Pak makasih atas motivasi barusan, gue boleh minta kata-katanya gak pak buat jadiin Quote gitu supaya mantan peka?" Seluruh orang yang ada di kelas kembali tertawa mendengar permintaan Kiara. Gue berjalan menuju ke Kiara dan menjitak kepalanya.

"Move on alay, lo cantik tapi masih mikirin cowok kayak dia. Lo denger tuh kata pak Ramadhan pikirin ortu dan Tuhan aja dulu."

"Gak usah jitak gue juga jerapah. Gue gak mau bego nanti," Kiara menarik kepala gue dan mengapitnya di ketek dia sontak membuat gue langsung mencubit pinggangnya.

"Rasain nih jurus gu---Aduh sakit curut!!!" dia langsung melepaskan kepala gue dari keteknya. Gue mengapit kepala dia untuk balas dendam.

"Rasain juga nih rasa ketek dari gue. Limited edition nih, lo paling pertama dapat. Gimana rasanya mbak?"

MY FREAKY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang