FIFTEEN

5.1K 392 62
                                    

Selamat Membaca :)

Alea POV

"Pstt..lagi ngapain lo, Ale?"
"Oy Ale-ale! Jawab gue napa, ish!"
"Al---"

"Apaan sih Sarahcuu?" Gue menatap sahabatnya dengan malas. Entah kenapa hari ini mood gue benar-benar hancur.

"Lo gak jawab pertanyaan gue, Ale!"

"Sarahnya gue yang paling cantik, anaknya om Brama dan tante Gita, gue lagi salto nih sambil goyang dumang."

"WHAT?! LO JANGAN BERCANDA DEH!!" Teriakan dari Sarah membuat seluruh orang yang berada kelas langsung melihat kearah kami berdua, termasuk Bu Siti yang merupakan guru matematika paling kejam di sekolah.

Mampus dah! Gue dan Sarah bakalan di smackdown sama bu Giant. Untung lu sahabat gue.

"KALIAN BERDUA MAJU KE DEPAN!"

"Ah lo sih pake teriak-teriak segala." Gue menatap Sarah dengan sengit. Sarah pun membalasnya dengan bulatkan mata.

"Eh kan tadi gue nanya baik-baik, lo malah jawabnya asal."

"Tapi kan lo tau kalo gue lagi perhatiin pelajaran."

"Tap---"

"DIAM!!"

Teriakan bu Siti membuat bulu kuduk gue merinding dan suasana kelas seketika hening.

"KALIAN BERDUA SAYA HUKUM. KALIAN ANGKAT KAKI SATU KEMUDIAN PEGANG KEDUA TELINGA KALIAN, LAKUKAN ITU DI DEPAN KELAS SAMPAI PELAJARAN SELESAI. KALIAN MENGERTI?"

"Mengerti bu!" Kami segera keluar dari kelas dan menjalankan tugas.

"Lo sih tadi jawabnya asal. Bentar lagi kaki gue pasti pegal banget." Kata Sarah dengan menampakkan muka cemberutnya. Gue hanya menatapnya sekilas dan memulai menjalankan hukuman.

"Jalanin aja Sarah."

"Lo kenapa sih sebenarnya? aneh banget tiba-tiba teriak di kantin terus menghilang." Mendengar perkataan Sarah membuat gue kembali mengingat kejadian tadi siang.

"Gue gak enak badan aja tadi."

"Kok lo gak beritau gue? masih gak enak badan sekarang? Apa perlu gue izin ke bu Siti?"

"Gue udah gak papa kok daripada kena teriakan lagi, gue masih sayang sama telinga." Mendengar perkataan gue, Sarah hanya menggangguk mengerti.

****

"Rah, tinggal berapa menit lagi nih? Kaki gue udah sakit." Biasanya nih anak pasti cepet menjawab kalo gue tanya. Gue langsung menoleh ke arah Sarah.

Astoge!! Demi seragam Didi yang jarang di cuci, dia gak solid sama gue. Cukup tau dah.

Gue langsung menarik earphone yang ada di telinga kanan Sarah dan itu membuatnya menoleh ke arah gue dengan muka yang polos tanpa dosa maupun pahala.

"Kenapa Ale?"

"Kita udah berapa menit di sini?" Sarah langsung melihat jam di handphonenya.

"Udah 15 menit nih, tinggal 5 menit baru selesai. Kenapa emangnya?"

"Lo mah!! Gue gabut daritadi eh lo malah keasyikan dengerin lagu. Kasih kek satu earphonenya, katanya sohib!"

"Lo gak minta ke gue ya oneng! Galak amat kayak cewek perawan lagi pms."

"Emang gue masih perawan dan kebetulan udah hari kedua pms, Puas lo?! peka dong makanya, jangan kayak doi deh, udah tau dia salah eh malah gak minta maaf, malah jalan sama orang lain lagi. Kesel gue--eh." Mampus!! kenapa gue ngomong gitu ke Sarah. Siap-siap dah dia berubah jadi agen FBI.

MY FREAKY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang