Selamat Membaca :)
Author POV
Setelah menempuh 30 menit, akhirnya mereka sampai di taman yang sangat sepi namun sejuk. Rheana memarkirkan mobilnya dan langsung menghadap kearah Alea dan ternyata Alea sedang tertidur pulas. Entah mengapa Rheana sangat senang saat melihat Alea tertidur, tangan kanannya bergerak mengusap pelan rambut Alea, tak lupa senyum yang menghiasi wajahnya. Tiba-tiba Alea membuka matanya pelan dan menatap Rheana sambil menaikkan alis kirinya, sontak Rheana menarik tangan yang mengusap kepala Alea sambil tersenyum.
"Gue lama banget ya tidurnya?"
"Enggak kok, ini baru sampai juga. Yuk keluar!!"
Mereka berdua pun keluar dari mobil. Saat keluar dari mobil, Alea terdiam karena sangat kagum melihat pemandangan yang ada dihadapannya.
"Ini adalah markas gue dari kecil, tiap gue lagi galau atau apapun pasti gue ke sini. Ini rumah kedua gue, dan hanya 3 orang orang yang tau tempat ini." Kata Rheana berdiri di samping Alea sambil menatap gadis yang hanya setinggi bahunya itu.
"Siapa aja yang tau?"
"Gue, lo dan kakak gue."
"Kenapa teman lo gak tau tempat ini?" Tanya Alea yang penasaran akan cerita dari Rheana.
"Gue punya alasan sih. Oh ya lo mau gak ke rumah pohon?"
"Boleh. Ayo!!!" kata Alea dan berlari menuju rumah pohon. Rheana hanya tersenyum melihat tingkah Alea yang jarang banget dia temuin di sekolah. Rheana akhirnya berjalan menyusul Alea menuju rumah pohon.
"Oy kak Rhea, gimana cara naiknya?" kata Alea cemberut. Rheana yang tidak tahan dengan ekspresi dari Alea barusan langsung mencium pipi kiri Alea dan itu membuat Alea terdiam mendapatkan perlakuan tadi.
"Lo naik aja kali, ada tangga juga."
"Gue takut jatuh ogeb!"
"Yaudah sini sama gue aja." Alea sudah berada di hadapan Rheana. Rheana mengambil kedua tangan Alea dan mengalungkan di lehernya.
"E-eh mau ngapain?"
"Udah diem aja ya. Tangan lo jangan dilepasin, oke!"
Rheana mengangkat kedua kaki Alea dan menaruhnya di pinggang dan mulai menaiki tangga, tak lupa tangan kirinya memeluk badan Alea agar tidak terjatuh. Alea hanya diam mendapatkan perlakuan yang menurutnya manis dari Rheana. Setelah beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah pohon. Rheana menurunkan badan Alea dengan perlahan.
"Wow, keren banget!! Gue gak pernah liat yang ginian tau."
"Alea, sini duduk di samping gue!" Alea berjalan menuju Rheana dan duduk di samping kakak kelasnya itu.
"Gue boleh minta pocky nya?" kata Alea melihat makanan favoritnya berada di atas meja kecil. Rheana yang mendengar pertanyaan Alea barusan langsung tertawa.
"Lo gak usah izin apapun. Semua akses yang ada di sini jadi milik lo juga." Kata Rheana sambil manatap Alea.
"Tapi lo baru kenal gue 3 hari."
"Makanya gue mau kenal lo lebih dalam lagi."
"Oh ya bukannya tadi lo bilang kalau akan kesini kalau lagi galau. Jadi lo galau nih ceritanya?" kata Alea sambil memakan pocky rasa strawberry kesukaannya.
"Entahlah gue juga gak tau." Kata Rheana sambil senyum terpaksa.
Fix anak ini lagi galau.
"Cerita aja, selagi ada gue yang nemenin lo disini."
"Masalah ini bahkan gue gak tau penyebabnya apa." Perkataan Rheana barusan membuat Alea tersedak. Melihat Alea tersedak, Rheana segera mengambil segelas air dan memberikannya ke Alea. Alea mengambil gelas tersebut dan meminumnya. Setelah itu dia menatap Rheana tajam.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY FREAKY GIRL
Ficção AdolescenteAku telah menemukan salah satu sumber kebahagiaanku yang sangat berharga dan bisa menjadi obat untuk menghadapi masalah yang selama ini belum terselesaikan. -Rheana- Apa jadinya jika kamu jatuh cinta sama orang yang super duper nyebelin, freak, chil...