CBCG 8

3K 159 0
                                    


                                    🔰🔰🔰

Author pov

Skip parkiran sekolah.....

Mobil lamborghini merah milik Aksa sukses terparkir indah di parkiran sekolah. Saat Ghaby baru saja ingin membuka pintu mobil,tanga nya terhenti oleh tangan Aksa.

Ghaby menoleh ke arah Aksa dengan kening berkerut.

"Tunggu bentar"ucap nya sambil tersenyum.
Setelah mengatakan itu, Aksa langsung keluar dari dalam mobil dan mengitari mibil nya. Aksa membuka pintu mobil di sebelah Ghaby.

"Silahkan keluar nyonya" Aksa membuka pintu dengan senyum lebar banget kek badan hulk.

Ghaby mendecih.
"Alay lo. Minggir" Ghaby keluar dari mobil lalu berjalan lebih dulu tanpa menunggu Aksa.
"Eh neng Ghaby tungguin aku dong" Aksa menutup pintu mobil dengan cepat lalu sepersekian detik berikut nya berlari mengejar Ghaby.

Saat Aksa berhasil menyamakan langkah nya dengan Ghaby, semua siswa yang tengah berada di koridor sekolah memerhatikan kedua insan itu. Ini pertama kalinya mereka melihat cewek belagu sekolah dan cowok gesrek sekolah berjalan berdampingan. Karna yang mereka tahu, kedua orang ini tak pernah akur jika di pertemukan.

"Kak Aksa ganteng banget deh...."

"Walaupun rada gesrek tapi gue tetep suka...."

"Ih kok mau-mau nya kak Aksa sama kak Ghaby...."

"Nggak cocok banget...."

"Yang satu ganteng, yang satu ancur..."

"Seneng banget liat mereka berdua akur..."

Kurang lebih seperti itulah bisikan-bisikan orang-orang di koridor sekolah. Mulai dari adik kelas hingga para cabe-cabe menjijikan.
Tidak di pungkiri lagi, Aksa memang salah satu yang menjadi sorotan seluruh penghuni sekolah SMA Harapan ini. Karna tampang nya yang memang tidak bisa di bilang tidak tampan. Itu lah yang membuat Aksa menjadi salah satu Most Wanted sekolah.

Aksa hanya tersenyum sambil melambai-lambaikan tanga nya ke arah siswa-siswa di koridor layaknya artis di Gramy Award. Para siswa-siswa tersebut yang memang di dominasi para kaum hawa, seketika meleleh karna perlakuan Aksa itu. Sedang kan sisanya lagi melihat Ghaby secara terang-terangan.

Dan Ghaby jadi merasa risih.

"Apa lo ngeliat-liat gue ke gitu. Mau mata lo gue colok ha ?" Teriak Ghaby ke salah satu siswi cabe, cewek itu memasang wajah sangar andalanya.
"Geer banget sih lo. Dasar cewek belagu"

"Mending gue belagu, dari pada lo cewe jadi-jadian. Dasar cabe-cabean lo. Make rok sepaha, pusat udah keliatan, baju nge pres banget. Lo niat mau sekolah atau niat kerja jadi joki three in one kek yang di lampu merah, sambil gendong anak kecil" ngomong semangat banget.

Siswi yang di katai Ghaby hanya diam tak berkutik. Siswi cabe itu hanya menatap Ghaby kesal plus malu. Sementara Aksa yang menyaksikan hanya cekikikan tak jelas. Wajah Ghaby terlihat lucu jika sedang mengomel seperti itu.

"Udah ga usah di dengerin. Anggap aja mereka anjing yang melolong" kalimat itulah yang pertama kali Aksa katakan setelah sekian lamanya ia menyaksikan pertengkaran kecil antara Ghaby dengan salah satu penggemarnya, mungkin. Tangannya menarik pelan pergelangan tangan Ghaby.

Ghaby yang sudah kesal setengah mati berdecak. Sebenarnya ia masih ingin memberi sedikit peringatan kepada adik kelas cabe-cabe an itu. Namun, berhubung saat ini masih pagi, jadi dia harus mengontrol bibir nya untuk tidak berkata ke mana-mana.

"Adek kelas juga belaga udah paling sempurna. Behh...kalau bukan masih pagi, gue gibeng juga lu" kesal Ghaby.

"Udah ayo" ucap Aksa menarik tangan Ghaby untuk segera pergi dari sana.

Aksa menarik tangan Ghaby untuk menaiki tangga menuju kelasnya yang berada di lantai atas.

****

Ghabyandra pov

Sabar by sabar. Lo harus ngontrol emosi lo. Nanti muka lo yang cantik ini keriputan.
Sumpah yah ni adek kelas baut gue darting aja.

"Udah ayo, gak usah di dengerin. Anggap aja mereka anjing yang melolong" ucap Aksa narik tangan gue.

Untung aja ada si Aksa. Kalau enggak, nih adek kelas udah gue tonjok-tonjok mukanya dari tadi.

"Adek kelas juga, belaga udah paling sempurna ajam. Beh... kalau bukan pagi sekarang mungkin udah gue gibeng juga lu"
"Udah ayo sini" ucapnya lagi narik tangan gue buat lanjutin jalan ke lantai atas yang sekaligus ke kelas gue sama Aksa.

Tapi jujur aja, ni emosi gue udah sampe ubun-ubun pengen nyakar abis-abisan cewe cabe-cabe an tadi.

Udah ah, gue ikutin katanya Aksa tadi. Anggap aja mereka anjing yang melolong.
Itu bukan urusan mereka mengurus kehidupannya. Toh, yang menjalani Ghaby dan Aksa. Jadi biarlah mereka berkata-kata sesuka dan sepuas mereka.

Ada-ada saja adek kelas jaman now.

Ghabyandra pov off

______________《》_____________

Please follow:
Ig:@Fbri18_

Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang