CBCG 22

1.8K 118 4
                                    

🔰🔰🔰


Ghaby melihat kembali penampilannya di pantulan cermin besar di kamarnya. Lalu ia mewarnai bibirnya dengan liptint berwarna merah kesukaannya yang tidak terlalu mencolok.
Setelah di rasa cukup, ia segera mengambil tas selempangnya dan memasukan beberapa barang yang mungkin saja ia butuhkan nanti.

AngkaVer
Udh siap blm? Gue udah di bwah ni

GhabyandraP
Udh. W ke bwh skrang

Ghaby mematikan ponselnya dan memasukannya ke dalam tas selempangnya. Buru-buru ia turun ke bawah menemui Angkara.
Sesuai janjinya minggu lalu, ia akan menemani laki-laki itu ke acara yang di adakan temannya.

Angakara tampil tampan dengan pakaiannya yang tidak terlalu formal, mengingat ini adalah acara untuk anak remaja.

Hanya sebuah baju batik bermotif, berwarna hitam dengan dominan abu-abu yang di lapisi dengan rompi berwarna senada, serta dasi merah yang di selipkan ke dalam. Sementara rambutnya ia sisir ke belakang.

"Udah ayo. Gue udah siap" Ghaby melirik Angkara yang berbincang dengan mamah dan papahnya, serta jangan lupakan juga Ghania yang duduk anteng di sofa single di samping Angkara.

Angkara menatap Ghaby sesaat. Lalu berdehem menoleh pada orang tua gadis itu.

"Tante, om, Angkara sama Ghaby berangkat dulu ya?" izin Angkara.
"Iya, kalian hati-hati di jalan ya. Pulangnya jangan kemaleman banget" Ujar mamah Ghaby tersenyum ke Angkara.

Angkara mengangguk tersenyum.
"Angkara, kamu jagain yang bener anak gadis om ya. Kalo di lecet sedikit aja, kamu om gorok" interupsi Adi yang berupa candaan.

Angkara terkekeh. Sementara Ghania mendelik, selalu saja Ghaby.
Tunggu saja sebentar lagi. Ia akan mulai melakukan rencana kecilnya.

"Tenang aja om. Angkara jagain baik-baik anak om"

Bibir Ghaby mengerucut sebal.
"Emang lo kira gue anak TK yang harus di jaga-jagain?"

"Kenyataan kan? Terakhir kita jalan aja, gue harus muter-muter kota tua dua jam cuman buat nyari lo yang lagi asik-asik makan gulali kaya anak kecil" Angkara mengingat-ingat kejadian beberapa bulan yang lalu. Saat ia dan cewek itu berkunjung ke kota tua sebelum ia sesibuk sekarang ini menjadi Ketua Osis SMA Bumi Jakarta. Melupakan jika mereka harus segera berangkat ke tempat pesta.

Ghaby mendengus.
"Serah lu dah serah. Ini kapan kita jalannya kalo lo ga berenti ngomong" Ghaby melipat tangan nya di depan dada, lalu memalingkan wajahnya ke arah lain dengan kesal.

Angkara terkekeh dan pamit sekali lagi, lalu bergegas ke tempat di adakanya pesta.

🔰🔰🔰

Angkara dan Ghaby berjalan berdampingan kala memasuki pelataran rumah Revi, sahabat Angkara yang mengadakan pesta.
Bahkan mereka sekarang menjadi pusat perhatian karena datang bersama. Mereka nampak serasi hingga beberapa kali mengundang pekikan karna Angkara yang menggandeng tangan Ghaby ketika gadis itu kesusahan berjalan dengan hels nya. Padahal tingginya tidak sampai lima centi.

Mereka berjalan ke arah Revi. Menyalami dan mengucapkan selamat ulang tahun pada cowok itu. Berbincang-bincang sebentar lalu pergi berkumpul dengan para tamu yang lain.

"Ngkar, pulang yuk. Gue bosen nih" Ghaby mengusap-usap tengkuknya sambil melirik sekitar yang ramai dengan para teman-teman satu sekolahnya. Pesta Revi ini cukup ramai, mengingat salah satu teman Angkara itu masuk dalam deretan beberapa cowok ganteng dan populer di sekolah, berada di urutan kedua setelah Aksa yang berada di urutan pertama, dan sebelum Angkara yang berada di urutan ketiga setelahnya.

Cewek Belagu VS Cowok Gesrek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang